Bogor (Antaranews Bogor) - Masyarakat di kepulauan-kepulauan membutuhkan pemberdayaan melalui kegiatan ekonomi kreatif sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan, kata calon anggota DPD RI dari Maluku Utara Muhammad M Banapon.
"Program dari kementerian dan lembaga, baik dari segi pendanaan maupun cakupan luasan, mestinya kian ditujukan kepada masyarakat di kepulauan, karena mereka sangat membutuhkan," katanya di Bogor, Jawa
Barat, Senin.
Untuk itu, Muhammad M Banapon yang menyebut diri sebagai "anak pulau" bertekad akan menyejahterakan masyarakat di Provinsi Maluku Utara jika terpilih sebagai "senator" di Senayan pada Pemilu 2014.
Dalam kaitan ikut berkontribusi bagi masyarakat kepulauan, khususnya di Malut, sejak Oktober hingga menjelang akhir Desember 2013, ia melakukan berbagai kegiatan pemberdayaan dengan menggandeng
kementerian dan juga kalangan kampus.
Pada 10 Oktober, melalui Yayasan Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat Indonesia (YP2MI) yang dipimpinnya, "Ama" --panggilan karib Muhammad M Banapon, melakukan temu interaktif dengan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kota Tidore Kepulauan (Tikep).
Kegiatan itu bekerja sama dengan Divisi Pengembangan SDM-Kementerian Koperasi-UKM dengan narasumber Bank Indonesia Cabang Ternate.
Selanjutnya, pada 12 Desember, melakukan lokakarya karya karakter bangsa dengan Sekretariat Kemenko Kesra, dengan nara sumber Universitas Khairan (Unkhair), Universitas Muhammadiyah setempat, serta Kesbanglinmas Malut.
Kemudian, pada 17 Desember menggagas "Focus Group Discussion" (FGD) bertema ekonomi kreatif dengan Kemenparekraf, Direktorat HKI Kemenkumham
"Kita harapkan, kegiatan semacam itu di wilayah-wilayah kepulauan akan terus menjadi fokus perhatian kementerian, lembaga, dan juga kalangan non-pemerintah sehingga dapat membantu memberdayakan masyarakat," kata pegiat Nahdlatul Ulama (NU) Malut yang menyelesaikan program master (S-2) Program Studi Ekonomi Sumber Daya Kelautan Tropika Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor itu.
Ia menyatakan bahwa visi dan misi yang diusungnya dalam upaya menjadi anggota DPD, adalah memastikan akses pendidikan dan kesehatan serta informasi bagi masyarakat Malut, khususnya bagi mereka yang ada di
desa dan pesisir.
Selain sektor mendasar masyarakat yang harus diperjuangkan, yakni pendidikan, kesehatan, ekonomi masyarakat, dan akses informasi, menurut dia, ada yang tidak kalah pentingnya untuk diusung.
"Yakni, peradilan yang berkeadilan. Ini yang selama ini selalu didambakan masyarakat kecil," kata Ama Banapon, yang hingga sejak 2002 hingga menyelesaikan S-2 di IPB bekerja sebagai dosen pada
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Program Studi Budi Daya Perairan Unkhair Ternate.
Karena itu, putra kelahiran Waigoiyofa Sanana, Kabupaten Kepulauan Sula, Provinsi Malut pada 25 Maret 1969 berkeinginan kuat bisa membantu agar masyarakat kepulauan dan pesisir dapat lebih sejahtera
di masa depan.
"Tentu, dengan menjadi `senator`, upaya memperjuangkan program-program pemberdayaan akan lebih efektif," demikian Muhammad M Banapon.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2013
"Program dari kementerian dan lembaga, baik dari segi pendanaan maupun cakupan luasan, mestinya kian ditujukan kepada masyarakat di kepulauan, karena mereka sangat membutuhkan," katanya di Bogor, Jawa
Barat, Senin.
Untuk itu, Muhammad M Banapon yang menyebut diri sebagai "anak pulau" bertekad akan menyejahterakan masyarakat di Provinsi Maluku Utara jika terpilih sebagai "senator" di Senayan pada Pemilu 2014.
Dalam kaitan ikut berkontribusi bagi masyarakat kepulauan, khususnya di Malut, sejak Oktober hingga menjelang akhir Desember 2013, ia melakukan berbagai kegiatan pemberdayaan dengan menggandeng
kementerian dan juga kalangan kampus.
Pada 10 Oktober, melalui Yayasan Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat Indonesia (YP2MI) yang dipimpinnya, "Ama" --panggilan karib Muhammad M Banapon, melakukan temu interaktif dengan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kota Tidore Kepulauan (Tikep).
Kegiatan itu bekerja sama dengan Divisi Pengembangan SDM-Kementerian Koperasi-UKM dengan narasumber Bank Indonesia Cabang Ternate.
Selanjutnya, pada 12 Desember, melakukan lokakarya karya karakter bangsa dengan Sekretariat Kemenko Kesra, dengan nara sumber Universitas Khairan (Unkhair), Universitas Muhammadiyah setempat, serta Kesbanglinmas Malut.
Kemudian, pada 17 Desember menggagas "Focus Group Discussion" (FGD) bertema ekonomi kreatif dengan Kemenparekraf, Direktorat HKI Kemenkumham
"Kita harapkan, kegiatan semacam itu di wilayah-wilayah kepulauan akan terus menjadi fokus perhatian kementerian, lembaga, dan juga kalangan non-pemerintah sehingga dapat membantu memberdayakan masyarakat," kata pegiat Nahdlatul Ulama (NU) Malut yang menyelesaikan program master (S-2) Program Studi Ekonomi Sumber Daya Kelautan Tropika Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor itu.
Ia menyatakan bahwa visi dan misi yang diusungnya dalam upaya menjadi anggota DPD, adalah memastikan akses pendidikan dan kesehatan serta informasi bagi masyarakat Malut, khususnya bagi mereka yang ada di
desa dan pesisir.
Selain sektor mendasar masyarakat yang harus diperjuangkan, yakni pendidikan, kesehatan, ekonomi masyarakat, dan akses informasi, menurut dia, ada yang tidak kalah pentingnya untuk diusung.
"Yakni, peradilan yang berkeadilan. Ini yang selama ini selalu didambakan masyarakat kecil," kata Ama Banapon, yang hingga sejak 2002 hingga menyelesaikan S-2 di IPB bekerja sebagai dosen pada
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Program Studi Budi Daya Perairan Unkhair Ternate.
Karena itu, putra kelahiran Waigoiyofa Sanana, Kabupaten Kepulauan Sula, Provinsi Malut pada 25 Maret 1969 berkeinginan kuat bisa membantu agar masyarakat kepulauan dan pesisir dapat lebih sejahtera
di masa depan.
"Tentu, dengan menjadi `senator`, upaya memperjuangkan program-program pemberdayaan akan lebih efektif," demikian Muhammad M Banapon.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2013