Sebanyak 960 peserta Sekolah Ibu Angkatan III gelombang pertama dari tiga Kecamatan di Kota Bogor secara resmi di wisuda Wali Kota Bogor, Bima Arya di Hall Indoor A GOR Pajajaran, Jalan Pemuda, Kecamatan Tanah Sareal, Selasa (03/09/2019) pagi.
Para peserta Sekolah Ibu tersebut tersebar di tiga kecamatan, yakni Bogor Tengah, Bogor Barat dan Bogor Timur yang telah menamatkan pendidikannya selama 3 bulan, terhitung mulai 20 Juni 2019 - 26 Agustus 2019 di masing-masing kelurahan yang digelar setiap hari Senin dan Kamis.
Baca juga: Sekolah Ibu mendapat Penghargaan Top 99 Inovasi Pelayanan Publik 2019
Di hadapan para wisudawati, Wali Kota Bogor, Bima Arya menilai, Sekolah Ibu ini luar biasa dan dirinya berjanji Sekolah Ibu tidak akan berhenti sampai disini dan akan terus dilaksanakan.
“Sekolah Ibu adalah awal dalam upaya kita semua untuk menguatkan fungsi keluarga. Keluarga adalah segalanya yang menjadi surganya dunia, semua berawal dari keluarga dan berakhir di keluarga. Semoga kedepan semakin memberikan keberkahan bagi semua," katanya yang didampingi Ketua TP PKK Kota Bogor, Yane Ardian.
Bima juga menyebutkan, Sekolah Ibu tidak hanya sekedar berorientasi pada laporan kegiatan untuk mengisi waktu para Ibu atau hanya berorientasi duniawi, namun juga berorientasi ukhrawi (akhirat). Sebab, tanpa disadari apa yang dilakukan dalam Sekolah Ibu semata-mata membantu warga membentuk keluarga yang lebih baik dan lebih berkah.
“Hal itu Insya Allah akan dicatat sebagai amal ibadah, agar menjadi lebih baik kedepan Sekolah Ibu senantiasa dievaluasi,” katanya.
Baca juga: Program Sekolah Ibu masuk Top 99 Inovasi Pelayanan Publik dari KemenPAN-RB
Usai acara wisuda Ketua TP PKK Kota Bogor, Yane Ardian menyampaikan penghargaan kepada para peserta yang sudah mengikuti Sekolah Ibu.
Ia berharap pelaksanaan wisuda ini mampu menggugah para peserta untuk terus mengamalkan ilmu yang sudah dimiliki yang didapat di Sekolah Ibu. Rencananya, akhir September nanti pihaknya akan menggelar kegiatan dengan tujuan untuk menjalin silaturahmi dengan para suami alumni Sekolah Ibu.
"Saya hanya berpikir ini pertanggungjawabannya bukan hanya bagaimana pelaksanaan sekolah dan wisuda Sekolah Ibu, tapi bagaimana kedepan ilmu yang diberikan kepada ibu-ibu bisa meningkatkan ketahanan keluarga, itulah mengapa saya terharu saat mendengar semua para wisudawati menyanyikan lagu mars Sekolah Ibu," akunya sambil berdo'a semoga pelaksanaan Sekolah Ibu memberikan berkah untuk semua.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Perlindungan Anak (DPMPPA) Kota Bogor, Artiyana Yanar Anggraini dalam laporan menuturkan, Sekolah Ibu diprakarsai Ketua TP PKK Kota Bogor, Yane Ardian sejak 2017. Sebagai percontohan awalnya dilaksanakan di Kelurahan Babakan Pasar dan Katulampa.
Baca juga: Bima: Sekolah ibu untuk ketahanan keluarga
Kemudian pada 2018 dilaksanakan di seluruh kelurahan di Kota Bogor hingga pada 2019 pembiayaan diserahkan pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Perlindungan Anak (DPMPPA) Kota Bogor.
Menurut Anna sapaan akrabnya, Sekolah Ibu lahir karena adanya pemikiran bahwa ada beberapa permasalahan konflik sosial, diantaranya tingkat perceraian yang tinggi, KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga), tawuran, pernikahan dini dan faktor sosial lainnya.
“Sekolah Ibu hadir dalam rangka untuk meningkatkan kualitas hidup perempuan untuk melaksanakan peran dan fungsinya, baik sebagai seorang ibu maupun istri," ujarnya.
Baca juga: Sekolah Ibu, Ikhtiar Memperbaiki Kehidupan Masyarakat
Keberadaan Sekolah Ibu kata dia, diharapkan menjadi potensi proyek percepatan dalam mewujudkan Kota Bogor yang ramah keluarga sesuai Visi dan Misi Kota Bogor 2019-2024.
Sekedar informasi, program Sekolah Ibu pada 2019 mendapat penghargaan dari Kemenpan-RB sebagai salah satu dari TOP 99 Inovasi kategori pelayanan publik. Secara keseluruhan peserta Sekolah Ibu berjumlah 2010 orang dengan jumlah tutor atau pengajar berjumlah 134 pengajar dari berbagai latar profesi. Gelombang pertama ada 960 peserta Sekolah Ibu yang di wisuda dan Gelombang Kedua 1.050 peserta Sekolah Ibu yang di wisuda.
Di awal acara, diputar video testimoni para peserta dan para pengajar Sekolah Ibu dari 6 kecamatan yang ada di Kota Bogor.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019
Para peserta Sekolah Ibu tersebut tersebar di tiga kecamatan, yakni Bogor Tengah, Bogor Barat dan Bogor Timur yang telah menamatkan pendidikannya selama 3 bulan, terhitung mulai 20 Juni 2019 - 26 Agustus 2019 di masing-masing kelurahan yang digelar setiap hari Senin dan Kamis.
Baca juga: Sekolah Ibu mendapat Penghargaan Top 99 Inovasi Pelayanan Publik 2019
Di hadapan para wisudawati, Wali Kota Bogor, Bima Arya menilai, Sekolah Ibu ini luar biasa dan dirinya berjanji Sekolah Ibu tidak akan berhenti sampai disini dan akan terus dilaksanakan.
“Sekolah Ibu adalah awal dalam upaya kita semua untuk menguatkan fungsi keluarga. Keluarga adalah segalanya yang menjadi surganya dunia, semua berawal dari keluarga dan berakhir di keluarga. Semoga kedepan semakin memberikan keberkahan bagi semua," katanya yang didampingi Ketua TP PKK Kota Bogor, Yane Ardian.
Bima juga menyebutkan, Sekolah Ibu tidak hanya sekedar berorientasi pada laporan kegiatan untuk mengisi waktu para Ibu atau hanya berorientasi duniawi, namun juga berorientasi ukhrawi (akhirat). Sebab, tanpa disadari apa yang dilakukan dalam Sekolah Ibu semata-mata membantu warga membentuk keluarga yang lebih baik dan lebih berkah.
“Hal itu Insya Allah akan dicatat sebagai amal ibadah, agar menjadi lebih baik kedepan Sekolah Ibu senantiasa dievaluasi,” katanya.
Baca juga: Program Sekolah Ibu masuk Top 99 Inovasi Pelayanan Publik dari KemenPAN-RB
Usai acara wisuda Ketua TP PKK Kota Bogor, Yane Ardian menyampaikan penghargaan kepada para peserta yang sudah mengikuti Sekolah Ibu.
Ia berharap pelaksanaan wisuda ini mampu menggugah para peserta untuk terus mengamalkan ilmu yang sudah dimiliki yang didapat di Sekolah Ibu. Rencananya, akhir September nanti pihaknya akan menggelar kegiatan dengan tujuan untuk menjalin silaturahmi dengan para suami alumni Sekolah Ibu.
"Saya hanya berpikir ini pertanggungjawabannya bukan hanya bagaimana pelaksanaan sekolah dan wisuda Sekolah Ibu, tapi bagaimana kedepan ilmu yang diberikan kepada ibu-ibu bisa meningkatkan ketahanan keluarga, itulah mengapa saya terharu saat mendengar semua para wisudawati menyanyikan lagu mars Sekolah Ibu," akunya sambil berdo'a semoga pelaksanaan Sekolah Ibu memberikan berkah untuk semua.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Perlindungan Anak (DPMPPA) Kota Bogor, Artiyana Yanar Anggraini dalam laporan menuturkan, Sekolah Ibu diprakarsai Ketua TP PKK Kota Bogor, Yane Ardian sejak 2017. Sebagai percontohan awalnya dilaksanakan di Kelurahan Babakan Pasar dan Katulampa.
Baca juga: Bima: Sekolah ibu untuk ketahanan keluarga
Kemudian pada 2018 dilaksanakan di seluruh kelurahan di Kota Bogor hingga pada 2019 pembiayaan diserahkan pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Perlindungan Anak (DPMPPA) Kota Bogor.
Menurut Anna sapaan akrabnya, Sekolah Ibu lahir karena adanya pemikiran bahwa ada beberapa permasalahan konflik sosial, diantaranya tingkat perceraian yang tinggi, KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga), tawuran, pernikahan dini dan faktor sosial lainnya.
“Sekolah Ibu hadir dalam rangka untuk meningkatkan kualitas hidup perempuan untuk melaksanakan peran dan fungsinya, baik sebagai seorang ibu maupun istri," ujarnya.
Baca juga: Sekolah Ibu, Ikhtiar Memperbaiki Kehidupan Masyarakat
Keberadaan Sekolah Ibu kata dia, diharapkan menjadi potensi proyek percepatan dalam mewujudkan Kota Bogor yang ramah keluarga sesuai Visi dan Misi Kota Bogor 2019-2024.
Sekedar informasi, program Sekolah Ibu pada 2019 mendapat penghargaan dari Kemenpan-RB sebagai salah satu dari TOP 99 Inovasi kategori pelayanan publik. Secara keseluruhan peserta Sekolah Ibu berjumlah 2010 orang dengan jumlah tutor atau pengajar berjumlah 134 pengajar dari berbagai latar profesi. Gelombang pertama ada 960 peserta Sekolah Ibu yang di wisuda dan Gelombang Kedua 1.050 peserta Sekolah Ibu yang di wisuda.
Di awal acara, diputar video testimoni para peserta dan para pengajar Sekolah Ibu dari 6 kecamatan yang ada di Kota Bogor.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019