Bekasi (Antaranews Bogor) - PT KAI Commuter Jabodetabek mengajak para kepala daerah di wilayah setempat untuk menghilangkan perlintasan kereta sebidang demi meminimalkan risiko kecelakaan.

"Gagasan itu bisa menekan angka kecelakaan yang melibatkan kereta dengan pengguna jalan lainnya," kata Direktur Komersial PT KCJ Makmur Siaharan di sela kunjungannya ke rumah duka salah satu korban tabrakan Commuterline dengan truk tanki Pertamina di Kota Bekasi, Selasa.

Menurut dia, penghilangan perlintasan sebidang itu perlu direalisasikan dalam waktu dekat sebelum jadwal perjalanan kereta semakin padat.

Makmur mengatakan, ada sekitar 84 perlintasan sebidang yang rawan kecelakaan di wilayah Jabodetabek.

Angka itu belum termasuk perlintasan liar yang jumlahnya mencapai ratusan di sejumlah lokasi.

"Perlintasan sebidang seperti yang ada di Bintaro yakni lokasi terjadinya kecelakaan memang rawan. Idealnya, jalur kereta tidak bersinggungan dengan lintasan kendaraan lain demi meminimalkan risiko kecelakaan," katanya.

Solusi ideal untuk memisahkan jalur kereta dengan kendaraan lain ialah dengan membangun jalan layang atau `underpass` di lokasi persimpangan.

"Karenanya kami mengajak keterlibatan kepala daerah setempat. Sebab hal itu tidak dapat kami realisasikan sendiri," katanya.

Menurutnya, Pemprov DKI telah menyatakan kesiapannya menghapus 12 dari 24 perlintasan sebidang yang ada di wilayahnya dan menggantikannya dengan membangun jalan layang serta `underpas`.

"Mudah-mudahan daerah lain bisa mencontoh apa yang dilakukan Jakarta. Mari kita bersama-sama menambah prasarana yang memadai supaya keselamatan terjaga," katanya.

Lebih lanjut Makmur mengatakan, penghilangan perlintasan sebidang ini idealnya dirampungkan sesegera mungkin. Sebab dalam waktu dekat, perjalanan kereta akan semakin padat seiring penambahan rangkaian KRL

"Contohnya saja untuk rute Bogor-Manggarai, dulu hanya ada 80 perjalanan, tapi sekarang sudah 110 perjalanan. Ini menunjukkan frekuensi perjalanan yang kian padat. Frekuensi perjalanan yang tinggi ini juga otomatis meningkatkan risiko kecelakaan di perlintasan sebidang," katanya.

Pewarta: Oleh Andi Firdaus

Editor : Teguh Handoko


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2013