Wali Kota Bogor Bima Arya menerima audiensi dari jajaran Dewan Pengurus Cabang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPC PDIP) Kota Bogor. Kedatangan Ketua DPC terpilih Dadang Iskandar Danubrata dan rombongan diterima dengan hangat oleh Bima Arya di Ruang Paseban Punta, Balai Kota Bogor, Selasa (30/7/2019).
Dalam audiensi tersebut, Dadang memperkenalkan jajaran kepengurusan DPC PDIP periode 2019-2024. Tampak hadir Atty Soemadikarya (Sekretaris), Syarif Sastra (Bendahara), Laniasari (Wakil Sekretaris), Ariyanto (Wakil Sekretaris), Andri S Amarald (Wakil Bendahara), Jefri Ricardo (Waket Bidang Kehormatan), Ujang Sugandi (Waket SDM dan Kebudayaan), Erik Suganda (Waket Perekonomian) dan Eko Octa (Waket Komunikasi Politik).
Tidak itu saja, Dadang juga memperkenalkan Siti Maesaroh (Waket Buruh, Tani, Nelayan), Iwan Iswanto (Waket Organisasi), Raflimukti (Waket Bid Ideologi Kaderisasi), Vayireh Sitohang (Waket BP Pemilu), Heri Soba (Waket Politik dan Keamanan), Yanti Susanti (Waket Maritim), Ermy Ruri (Waket Perempuan dan Anak), Ence Setiawan (Waket Pemuda dan Olahraga), Rusmiatiningsih (Waket Ekonomi Kreatif).
Pertemuan tersebut membahas sejumlah hal. Tidak hanya ditataran lokal, melainkan juga tataran nasional, khususnya dalam merawat empat pilar kebangsaan Indonesia.
Kepada para awak media, Bima Arya mengatakan banyak kesepakatan dalam pertemuan tersebut. “Kami disatukan oleh semangat NKRI, jadi ini PR kita bersama. Kami akan membangun. Banyak sekali komunikasi-komunikasi baik di tingkat pimpinan, wali kota dengan ketua PDC, maupun dengan teman-teman fraksi PDIP di DPRD untuk memastikan dua hal, yakni tegaknya NKRI, Pancasila, UUD 1945 dan Bhineka Tunggal Ika. Kedua, soal program-program pro rakyat,” ungkap Bima.
Bima Arya meminta rekan-rekan PDIP untuk mengawal terus setiap kebijakan Pemkot Bogor agar semua program-program pemerintah ini tepat sasaran dan pro rakyat.
“Kalau ada yang tidak pas, tolong dikritisi, tolong diawasi oleh teman-teman PDIP. Jadi, tidak hanya berbicara isu-isu politik kecil, lanjut Bima, pihaknya juga berdiskusi agenda besar tentang kebangsaan dan kerakyatan,” jelasnya.
Ia menambahkan, konstelasi politik yang terjadi di pusat tidak akan berpengaruh terhadap kebersamaan yang selalu dirinya pupuk selama ini.
“Apapun yang terjadi di pusat, saya kira di Kota Bogor saya ingin bersama-sama dengan PDIP. Di pusat pun masih ada kemungkinan PAN akan bergabung (koalisi). Kalau pun PAN tidak bergabung, hubungan kita di Bogor ya baik juga,” jawab Bima ketika dikaitkan media soal posisinya sebagai Wakil Ketua DPP PAN dengan pertemuan tersebut.
Di tempat yang sama, Dadang Danubrata mengatakan, pertemuan tersebut bagian dari silaturahmi yang dilakukan jajaran pengurus DPC PDIP Kota Bogor periode 2019-2024.
“Kami juga menyampaikan agenda-agenda ke depan yang bisa kita laksanakan bersama dengan Pak Wali Kota,” ujar Dadang.
“Tadi Pak Wali menyampaikan bahwa beliau punya agenda yang lebih jauh lagi untuk menjaga NKRI dan Pancasila di Kota Bogor khususnya dan juga di Indonesia tetap tegak. Kita Pasti sebagai partai nasionalis, akan mendukung semua program dari Pak Wali. Saya sampaikan juga bahwa kita akan tetap menjadi mitra strategis apalagi kalau misalnya semua kebijakan Pak Wali ini berpihak kepada masyarakat kecil. Itu sesuai dasar PDIP,” tambahnya.
Dadang melanjutkan, pertemuan tersebut juga diibaratkan sebagai membuka lembaran baru dirinya dan Bima Arya karena sebelumnya keduanya sempat berkompetisi di ajang Pilkada 2018 lalu.
“Jadi, Alhamdulillah kita membuka lembaran baru, membuka komunikasi baru dan Alhamdulillah banyak hal yang kita sepakati bersama ke depan mudah-mudahan ini sebagai langkah awal yang baik. Intinya kita ingin kerjasama antara PDIP dan Pak Wali Kota supaya bisa berjalan terus ke depannya,” terangnya.
“PDIP siap mengawal kebijakan wali kota yang butuh persetujuan dewan. Kebetulan untuk periode sekarang saya ada di dalam (terpilih sebagai dewan), jadi saya bisa mengawal langsung kebijakan partai yang akan minimal kami bisa selaraskan dengan kebijakan yang akan dibuat pak wali,” pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019
Dalam audiensi tersebut, Dadang memperkenalkan jajaran kepengurusan DPC PDIP periode 2019-2024. Tampak hadir Atty Soemadikarya (Sekretaris), Syarif Sastra (Bendahara), Laniasari (Wakil Sekretaris), Ariyanto (Wakil Sekretaris), Andri S Amarald (Wakil Bendahara), Jefri Ricardo (Waket Bidang Kehormatan), Ujang Sugandi (Waket SDM dan Kebudayaan), Erik Suganda (Waket Perekonomian) dan Eko Octa (Waket Komunikasi Politik).
Tidak itu saja, Dadang juga memperkenalkan Siti Maesaroh (Waket Buruh, Tani, Nelayan), Iwan Iswanto (Waket Organisasi), Raflimukti (Waket Bid Ideologi Kaderisasi), Vayireh Sitohang (Waket BP Pemilu), Heri Soba (Waket Politik dan Keamanan), Yanti Susanti (Waket Maritim), Ermy Ruri (Waket Perempuan dan Anak), Ence Setiawan (Waket Pemuda dan Olahraga), Rusmiatiningsih (Waket Ekonomi Kreatif).
Pertemuan tersebut membahas sejumlah hal. Tidak hanya ditataran lokal, melainkan juga tataran nasional, khususnya dalam merawat empat pilar kebangsaan Indonesia.
Kepada para awak media, Bima Arya mengatakan banyak kesepakatan dalam pertemuan tersebut. “Kami disatukan oleh semangat NKRI, jadi ini PR kita bersama. Kami akan membangun. Banyak sekali komunikasi-komunikasi baik di tingkat pimpinan, wali kota dengan ketua PDC, maupun dengan teman-teman fraksi PDIP di DPRD untuk memastikan dua hal, yakni tegaknya NKRI, Pancasila, UUD 1945 dan Bhineka Tunggal Ika. Kedua, soal program-program pro rakyat,” ungkap Bima.
Bima Arya meminta rekan-rekan PDIP untuk mengawal terus setiap kebijakan Pemkot Bogor agar semua program-program pemerintah ini tepat sasaran dan pro rakyat.
“Kalau ada yang tidak pas, tolong dikritisi, tolong diawasi oleh teman-teman PDIP. Jadi, tidak hanya berbicara isu-isu politik kecil, lanjut Bima, pihaknya juga berdiskusi agenda besar tentang kebangsaan dan kerakyatan,” jelasnya.
Ia menambahkan, konstelasi politik yang terjadi di pusat tidak akan berpengaruh terhadap kebersamaan yang selalu dirinya pupuk selama ini.
“Apapun yang terjadi di pusat, saya kira di Kota Bogor saya ingin bersama-sama dengan PDIP. Di pusat pun masih ada kemungkinan PAN akan bergabung (koalisi). Kalau pun PAN tidak bergabung, hubungan kita di Bogor ya baik juga,” jawab Bima ketika dikaitkan media soal posisinya sebagai Wakil Ketua DPP PAN dengan pertemuan tersebut.
Di tempat yang sama, Dadang Danubrata mengatakan, pertemuan tersebut bagian dari silaturahmi yang dilakukan jajaran pengurus DPC PDIP Kota Bogor periode 2019-2024.
“Kami juga menyampaikan agenda-agenda ke depan yang bisa kita laksanakan bersama dengan Pak Wali Kota,” ujar Dadang.
“Tadi Pak Wali menyampaikan bahwa beliau punya agenda yang lebih jauh lagi untuk menjaga NKRI dan Pancasila di Kota Bogor khususnya dan juga di Indonesia tetap tegak. Kita Pasti sebagai partai nasionalis, akan mendukung semua program dari Pak Wali. Saya sampaikan juga bahwa kita akan tetap menjadi mitra strategis apalagi kalau misalnya semua kebijakan Pak Wali ini berpihak kepada masyarakat kecil. Itu sesuai dasar PDIP,” tambahnya.
Dadang melanjutkan, pertemuan tersebut juga diibaratkan sebagai membuka lembaran baru dirinya dan Bima Arya karena sebelumnya keduanya sempat berkompetisi di ajang Pilkada 2018 lalu.
“Jadi, Alhamdulillah kita membuka lembaran baru, membuka komunikasi baru dan Alhamdulillah banyak hal yang kita sepakati bersama ke depan mudah-mudahan ini sebagai langkah awal yang baik. Intinya kita ingin kerjasama antara PDIP dan Pak Wali Kota supaya bisa berjalan terus ke depannya,” terangnya.
“PDIP siap mengawal kebijakan wali kota yang butuh persetujuan dewan. Kebetulan untuk periode sekarang saya ada di dalam (terpilih sebagai dewan), jadi saya bisa mengawal langsung kebijakan partai yang akan minimal kami bisa selaraskan dengan kebijakan yang akan dibuat pak wali,” pungkasnya.
Editor : Naryo
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019