Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Bima Arya Sugiarto mengaku enggan masuk bursa menteri Presiden dan Wakil Presiden RI Terpilih, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meski Bima belakangan tampil mendukung pasangan tersebut pada Pilpres 2019.
"Ijtihad saya Jokowi yang terbaik. Engga ada dalam pikiran saya ada kompensasi saya jadi ini, jadi itu. Saya lebih ingin di Bogor, menyelesaikan PR di Bogor," ujarnya kepada Antara saat berkunjung ke kantor Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat.
Pria yang juga menjabat sebagai Wali Kota Bogor itu mengaku enggan dipusingkan dengan persoalan bursa menteri yang dianggapnya tak menjanjikan. Sehingga, Bima mengaku akan fokus mengurusi pemerintahan di periode keduanya menjabat sebagai Wali Kota Bogor.
Baca juga: Bima Arya terima anugrah Tanda Kehormatan Satyalancana Pembangunan dari Presiden RI
"Saya ga mau pusing masuk ke spekulasi itu. Saya merasa banyak yang belum tuntas yang memerlukan konsentrasi saya di Kota Bogor," ujar Bima.
Mengenai aksi dukungan Bima terhadap Jokowi-Ma'ruf yang sempat ia gaungkan melalui acara akbar menjelang hari pencoblosan, menurutnya aksi itu hanya berupa upaya politiknya secara pribadi.
"Engga ada, itu ijtihad politik saya dipadu dengan insting. Insting saya, Pak Jokowi akan tetap menang," bebernya.
Baca juga: Bima Arya dapat penghargaan Tokoh Pengendali Tembakau dari WHO
Seperti diketahui, meski berbeda gerbong koalisi partai dalam kontestasi Pilpres 2019, Bima Arya secara terang-terangan mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01, Jokowi - Ma'ruf Amin saat itu.
Dukungan itu secara gamblang ia sampaikan dalam acara yang ia digelar pada Jumat (12/4/2019) di Puri Begawan Kota Bogor Jawa Barat, dengan menghadirkan sejumlah tokoh pendukung Jokowi, seperti Budiman Sujatmiko, Wanda Hamidah, dan lain-lain.
Baca juga: Dukung Joko Widodo, Bima Arya bantah mengincar posisi menteri
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019
"Ijtihad saya Jokowi yang terbaik. Engga ada dalam pikiran saya ada kompensasi saya jadi ini, jadi itu. Saya lebih ingin di Bogor, menyelesaikan PR di Bogor," ujarnya kepada Antara saat berkunjung ke kantor Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat.
Pria yang juga menjabat sebagai Wali Kota Bogor itu mengaku enggan dipusingkan dengan persoalan bursa menteri yang dianggapnya tak menjanjikan. Sehingga, Bima mengaku akan fokus mengurusi pemerintahan di periode keduanya menjabat sebagai Wali Kota Bogor.
Baca juga: Bima Arya terima anugrah Tanda Kehormatan Satyalancana Pembangunan dari Presiden RI
"Saya ga mau pusing masuk ke spekulasi itu. Saya merasa banyak yang belum tuntas yang memerlukan konsentrasi saya di Kota Bogor," ujar Bima.
Mengenai aksi dukungan Bima terhadap Jokowi-Ma'ruf yang sempat ia gaungkan melalui acara akbar menjelang hari pencoblosan, menurutnya aksi itu hanya berupa upaya politiknya secara pribadi.
"Engga ada, itu ijtihad politik saya dipadu dengan insting. Insting saya, Pak Jokowi akan tetap menang," bebernya.
Baca juga: Bima Arya dapat penghargaan Tokoh Pengendali Tembakau dari WHO
Seperti diketahui, meski berbeda gerbong koalisi partai dalam kontestasi Pilpres 2019, Bima Arya secara terang-terangan mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01, Jokowi - Ma'ruf Amin saat itu.
Dukungan itu secara gamblang ia sampaikan dalam acara yang ia digelar pada Jumat (12/4/2019) di Puri Begawan Kota Bogor Jawa Barat, dengan menghadirkan sejumlah tokoh pendukung Jokowi, seperti Budiman Sujatmiko, Wanda Hamidah, dan lain-lain.
Baca juga: Dukung Joko Widodo, Bima Arya bantah mengincar posisi menteri
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019