Bekasi, 10/1 (ANTARA) - Komisi B DPRD Kota Bekasi, Jawa Barat, menilai pemerintah setempat belum serius dalam menangani persoalan banjir di kawasan setempat.

Ketua Komisi B DPRD Kota Bekasi, Ronny Hermawan, di Bekasi, Selasa, mengatakan hal itu dapat dilihat dari tidak terwujudnya usulan tahun drainase sebagai solusi pengentasan banjir di wilayah setempat pada 2012.

"Kampanye tahun drainase 2012 yang kami cetuskan dengan menambah komposisi anggaran untuk drainase pada Disbimarta tidak juga diubah dan direvisi oleh Pemkot Bekasi. Jadi kesimpulannya, masyarakat harus siap menghadapi banjir tahun ini," katanya.

Bila tahun drainase terwujud, kata dia, komposisi anggaran untuk drainase yang semula pada tahun 2011 hanya 11 persen dari total anggaran di Disbimarta, maka pada 2012 akan dinaikkan minimal 30 persen dari total anggaran Rp280 miliar.

Menurut Ronny, pada tahun 2010 dan 2011, anggaran di Disbimarta mencapai Rp150 miliar, nomor dua tertinggi setelah anggaran pendidikan. Namun, alokasi untuk pembangunan drainase hanya 20 persen, sedangkan sisanya digunakan untuk jalan. Seharusnya alokasinya sebanding, karena antara jalan dan saluran air tidak bisa dipisahkan.

"Jalan dibangun tapi selalu digenangi air, tidak akan tahan lama. Jadi malah memperboros anggaran saja. Tapi jika dibangun saluran air yang bagus maka jalan-jalan juga menjadi awet," kata politisi asal Partai Demokrat tersebut.

Ronny optimistis, jika kebijakan tersebut dilakukan maka dalam waktu tiga tahun Kota Bekasi akan terbebas dari masalah banjir. Manfaat lain adalah infrastruktur jalan menjadi lebih tahan lama.

"Saya yakin jika kita konsisten, maka masalah banjir bisa diatasi dalam waktu tiga tahun. Kita coba tahun depan dan saya mohon dukungan publik agar hal itu terwujud pada 2013 nanti," demikian Ronny.

Andi Firdaus

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2012