Kementerian Komunikasi dan Informatika RI mengundang 14 jurnalis dari sejumlah negara di kawasan Pasifik Selatan dan Afrika untuk mengenali demokrasi dan politik di Indonesia.
Belasan wartawan asing itu mendapatkan wawasan tentang demokrasi di Indonesia dalam acara Diplomatic Forum on The Success of Indonesia in Organising Peaceful and Democratic Simultaneous Elections di Yogyakarta, Kamis.
"Kita tidak hanya memperkenalkan Indonesia dari sisi pemandangannya saja, tapi kita juga ingin memperkenalkan mereka mengenai politik dan demokrasi di Indonesia," kata Derektur Informasi dan Komunikasi Politik, Hukum dan Keamanan Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik Kominfo Bambang Gunawan.
Menurut Bambang, selama ini banyak jurnalis mancanegara yang belum mendapatkan informasi secara langsung mengenai demokrasi dan politik Indonesia. Kebanyakan mereka masih mendapatkan informasi itu dari media atau pihak ketiga lainnya.
Ia khawatir informasi yang tidak didapatkan secara langsung itu membuahkan persepsi yang keliru tentang Indonesia.
Dengan alasan itu pula, sejumlah narasumber berkompeten didatangkan dalam Diplomatic Forum mulai dari unsur KPU RI, Kemlu, Kemenko Polhukam, serta akademisi dari Universitas Udayana Bali.
"Namanya informasi tidak langsung itu cenderung mereka nemperoleh persepsi yang keliru mengenai Indonesia. Makanya mereka kita undang ke sini agar mereka bisa melihat langsung seperti apa demokrasi di Indonesia," kata dia.
Selain belajar mengenai demokrasi dan politik, para jurnalis yang tiba di Indonesia sejak 8 Juli itu juga mendapatkan pelatihan jurnalistik di MMTC Yogyakarta, mengunjungi objek wisata di Yogyakarta, dan terakhir akan melihat pembangunan yang ada di Papua.
"Selama ini kan negara yang banyak mengkritisi Indonesia adalah negara-negara dari Pasifik Selatan. Selama ini kan tidak memperoleh informasi langsung. Dengan kita undang wartawannya ke Papua mereka bisa melihat sendiri pembangunan di Papua," kata Bambang.
Dalam acara yang digelar Direktorat Informasi dan Komunikasi Politik, Hukum, dan Keamanan, Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Kominfo bersama LPP RRI itu, para narsum antara lain menyinggung mengenai kesuksesan Pemilu serentak 2019 di Indonesia.
"Tadi saya menjelaskan bahwa pemilu serentak 2019 itu pemilu paling rumit di dunia. Pemilih yang demikian besar mencapai hampir 193 juta , 810.000 TPS lebih tapi bisa dilaksanakan serentak dalam satu hari," kata komisioner KPU RI Wahyu Setiawan seusai menjadi pembicara.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019
Belasan wartawan asing itu mendapatkan wawasan tentang demokrasi di Indonesia dalam acara Diplomatic Forum on The Success of Indonesia in Organising Peaceful and Democratic Simultaneous Elections di Yogyakarta, Kamis.
"Kita tidak hanya memperkenalkan Indonesia dari sisi pemandangannya saja, tapi kita juga ingin memperkenalkan mereka mengenai politik dan demokrasi di Indonesia," kata Derektur Informasi dan Komunikasi Politik, Hukum dan Keamanan Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik Kominfo Bambang Gunawan.
Menurut Bambang, selama ini banyak jurnalis mancanegara yang belum mendapatkan informasi secara langsung mengenai demokrasi dan politik Indonesia. Kebanyakan mereka masih mendapatkan informasi itu dari media atau pihak ketiga lainnya.
Ia khawatir informasi yang tidak didapatkan secara langsung itu membuahkan persepsi yang keliru tentang Indonesia.
Dengan alasan itu pula, sejumlah narasumber berkompeten didatangkan dalam Diplomatic Forum mulai dari unsur KPU RI, Kemlu, Kemenko Polhukam, serta akademisi dari Universitas Udayana Bali.
"Namanya informasi tidak langsung itu cenderung mereka nemperoleh persepsi yang keliru mengenai Indonesia. Makanya mereka kita undang ke sini agar mereka bisa melihat langsung seperti apa demokrasi di Indonesia," kata dia.
Selain belajar mengenai demokrasi dan politik, para jurnalis yang tiba di Indonesia sejak 8 Juli itu juga mendapatkan pelatihan jurnalistik di MMTC Yogyakarta, mengunjungi objek wisata di Yogyakarta, dan terakhir akan melihat pembangunan yang ada di Papua.
"Selama ini kan negara yang banyak mengkritisi Indonesia adalah negara-negara dari Pasifik Selatan. Selama ini kan tidak memperoleh informasi langsung. Dengan kita undang wartawannya ke Papua mereka bisa melihat sendiri pembangunan di Papua," kata Bambang.
Dalam acara yang digelar Direktorat Informasi dan Komunikasi Politik, Hukum, dan Keamanan, Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Kominfo bersama LPP RRI itu, para narsum antara lain menyinggung mengenai kesuksesan Pemilu serentak 2019 di Indonesia.
"Tadi saya menjelaskan bahwa pemilu serentak 2019 itu pemilu paling rumit di dunia. Pemilih yang demikian besar mencapai hampir 193 juta , 810.000 TPS lebih tapi bisa dilaksanakan serentak dalam satu hari," kata komisioner KPU RI Wahyu Setiawan seusai menjadi pembicara.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019