Wali Kota Bogor, Jawa Barat, Bima Arya Sugiarto mengisi sebagian formasi lurah di daerahnya dengan pegawai negeri sipil (PNS) muda, setelah berkomitmen dengan program "Bogor Berlari" yang salah satunya mengedepankan stamina pejabat dalam hal pelayanan publik.

"Ada 22 lurah bergeser, ada lurah-lurah muda, saya ingin anak-anak muda, generasi muda yang nanti jadi Kepala Dinas harus meniti karir dari tingkat wilayah. Ditempatkan di titik strategis yang memerlukan stamina dan juga skill komunikasi yang lurus," ujarnya kepada ANTARA di Bogor usai melantik 265 pejabat eselon II, III, dan IV lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor di halaman belakang Stasiun Bogor, Kamis.

Menurutnya program ini akan menjadi cara pengkaderan PNS Kota Bogor yang efektif, sehingga para kepala dinas di masa mendatang telah memahami permasalahan-permaslalahan yang terjadi di tingkat paling bawah.

Baca juga: Bima Arya melantik 265 pejabat Pemkot di Stasiun Bogor

"Saya ingin mengkader generasi muda ASN menjadi birokrat yang tangguh. Saya ingin mereka jadi Kadis yang tangguh, tidak hanya sempit di satu dinas, tapi menguasai di lapangan," kata politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu.

Sementara itu, salah satu PNS muda Kota Bogor, Abdul Manan Tampubolon mengaku siap mengemban tugas baru setelah dilantik menjadi Lurah Panaragan meski usianya baru 33 tahun.

"Sebetulnya sama dengan rekan-rekan yang lain, kita baru di posisi ini. Jadi akan banyak belajar kepada yang senior. Pertama meminta arahan kepada camat. Saya akan ketemu dengan lurah yang lama," kata mantan Kasubag Humas Pemkot Bogor itu.

Langkah awal, Manan mengaku akan melakukan pemetaan di Kelurahan Panaragan, mengenai kondisi terkait potensi dan risiko-risiko kewilayahan di Kelurahan Panaragan.

Seperti diketahui, selain lurah, para pejabat Pemkot Bogor yang dilantik pada Kamis itu seperti Kepala Dinas, Kasi, Kabid, hingga camat. Rotasi di lingkungan pejabat Kota Bogor ini menurut Bima dilakukan atas dasar pertimbangan yang matang.

"Bukan hanya pergeseran tapi juga penguatan dan pembinaan. Ada penguatan karena ada kebutuhan. Percayalah segala sesuatunya sudah melalui proses," tuturnya.

Pewarta: M Fikri Setiawan

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019