Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Bekasi, Jawa Barat menyatakan pihaknya secara intensif melakukan upaya untuk mencegah penyalahgunaan Narkotika dan obat-obatan terlarang (Narkoba).
Sekretaris BNK Kabupaten Bekasi, Iyan Priyatna, di Cikarang, Jumat, mengatakan, hingga kini pemerintah Kabupaten Bekasi terus berupaya mencegah pemuda menjadi pelaku sekaligus korban penyalahgunaan barang haram itu.
Upaya itu mereka tempuh dengan menggandeng pihak terkait, di antaranya Kejaksaan Negeri Kabupaten Bekasi, LP Cikarang, serta tokoh-tokoh masyarakat setempat.
"Kami sudah melakukan penyuluhan ke sekolah-sekolah, tokoh masyarakat di desa, kantor kecamatan bahkan sampai ke Lapas Cikarang. Kita kerja sama dengan kejaksaan maupun polisi," kata Iyan.
Selain itu, pihaknya juga kerap melakukan kegiatan yang sifatnya insidental seperti tes urine yang baru-baru ini dilaksanakan pada supir bus yang hendak mengantar pemudik ke kampung halaman.
Kegiatan tes urine juga intensif dilakukan, tidak hanya kalangan pelajar, bahkan di instansi pemerintahan juga kerap kali dilakukan. Karena menurutnya, pelaku penyalahgunaan narkoba bisa siapa saja.
"Sejumlah instansi sudah kita lakukan tes urine, baru-baru ini juga kita kerja sama dengan Kodim dan Korem, pegawai ASN juga sudah pernah kita tes urine seperti di Dinas Perhubungan dan Dinas Pemadam Kebakaran. Instansi lain Insya Allah akan menyusul," katanya.
Sebagai komitmen mencegah penyalahgunaan narkoba, ke depan pihaknya akan membentuk kader anti narkoba di tiap kecamatan yang bertujuan untuk mempersempit ruang gerak penyalahgunaan narkoba.
"Kita akan bentuk kader anti narkoba, kemudian kita buat acara seperti jambore dimana seluruh stakeholder hadir dan membantu kami untuk ikut ambil bagian dalam pencegahan bahaya narkoba," ungkapnya.
Dengan demikian, pihaknya berharap warga Kabupaten Bekasi dapat terhindar dari bahaya narkoba serta dapat mewujudkan masa depan yang lebih baik.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019
Sekretaris BNK Kabupaten Bekasi, Iyan Priyatna, di Cikarang, Jumat, mengatakan, hingga kini pemerintah Kabupaten Bekasi terus berupaya mencegah pemuda menjadi pelaku sekaligus korban penyalahgunaan barang haram itu.
Upaya itu mereka tempuh dengan menggandeng pihak terkait, di antaranya Kejaksaan Negeri Kabupaten Bekasi, LP Cikarang, serta tokoh-tokoh masyarakat setempat.
"Kami sudah melakukan penyuluhan ke sekolah-sekolah, tokoh masyarakat di desa, kantor kecamatan bahkan sampai ke Lapas Cikarang. Kita kerja sama dengan kejaksaan maupun polisi," kata Iyan.
Selain itu, pihaknya juga kerap melakukan kegiatan yang sifatnya insidental seperti tes urine yang baru-baru ini dilaksanakan pada supir bus yang hendak mengantar pemudik ke kampung halaman.
Kegiatan tes urine juga intensif dilakukan, tidak hanya kalangan pelajar, bahkan di instansi pemerintahan juga kerap kali dilakukan. Karena menurutnya, pelaku penyalahgunaan narkoba bisa siapa saja.
"Sejumlah instansi sudah kita lakukan tes urine, baru-baru ini juga kita kerja sama dengan Kodim dan Korem, pegawai ASN juga sudah pernah kita tes urine seperti di Dinas Perhubungan dan Dinas Pemadam Kebakaran. Instansi lain Insya Allah akan menyusul," katanya.
Sebagai komitmen mencegah penyalahgunaan narkoba, ke depan pihaknya akan membentuk kader anti narkoba di tiap kecamatan yang bertujuan untuk mempersempit ruang gerak penyalahgunaan narkoba.
"Kita akan bentuk kader anti narkoba, kemudian kita buat acara seperti jambore dimana seluruh stakeholder hadir dan membantu kami untuk ikut ambil bagian dalam pencegahan bahaya narkoba," ungkapnya.
Dengan demikian, pihaknya berharap warga Kabupaten Bekasi dapat terhindar dari bahaya narkoba serta dapat mewujudkan masa depan yang lebih baik.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019