Gubernur Provinsi Lampung M. Ridho Ficardo terus mendukung PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II Cabang Panjang Bandarlampung dalam mendongkrak industri dan perkembangan ekspor Provinsi Lampung, sehingga menjadi provinsi terdepan di Pulau Sumatera.
Terlebih lagi Pelabuhan Panjang kini menjadi pelabuhan regional Sumatera bagian Selatan (Sumbagsel) dan hubport penunjang ekspor.

"Apapun halnya, saya akan sangat cepat bertindak jika berbicara terkait pembangunan di Provinsi Lampung," kata Gubernur Ridho pada acara silaturahmi bersama PT Pelindo II Cabang Panjang, di Ruang Rapat IPC Panjang, Kota Bandarlampung, Kamis (23/5/2019).

Dukungan Gubernur Ridho dalam mewujudkan hal tersebut yakni dengan memberikan kemudahan terkait seluruh perizinan dan segala bentuk persetujuan serta regulasi dalam perencanaan pembangunan PT Pelindo II Cabang Panjang.

"Saya perintahkan kepada seluruh dinas terkait memberikan kemudahan dalam perizinan dan persetujuan kepada Pelindo. Salah satu perkembangan dan kemajuan Provinsi Lampung bertumpu di sini dan Pelindo menjadi kebanggaan kita semua," ujar Ridho lagi.

Ridho juga memberikan apresiasi kepada PT Pelindo II Cabang Panjang yang menyiapkan segala bentuk perencanaan pembangunan yang sangat matang dan terstruktur.

Hal ini tentunya sejalan dengan perencanaan pembangunan Pemerintah Provinsi Lampung.

"Pelabuhan Panjang akan semakin maju dan harus kita banggakan. Pelabuhan Panjang akan menjadi muka Lampung yang membuat Lampung menjadi maju dan terdepan di Pulau Sumatera. Hal itu saya utarakan karena nanti Pelabuhan Panjang akan menjadi titik tumpu keluar masuk logistik yang sangat besar dan memungkinkan untuk membuat Lampung menjadi pusat perindustrian dan agroindustri," jelas Ridho pula.

Tempat sandar kapal 1.200 sampai 4.000 kontainer

Pada kesempatan itu, GM PT Pelindo II Cabang Panjang, Drajat Sulistyo mengatakan, dari segi geografis, Lampung tidak ada bandingannya. Itu terbukti pada 26 Maret 2019, Pelabuhan Panjang ditetapkan menjadi pelabuhan internasional.

"Kini Pelabuhan Panjang menjadi tempat bersandar kapal barang bermuatan 1.200 sampai 4.000 kontainer, dan jadwalnya pasti, yakni seminggu dua kali. Itu tidak bisa di pelabuhan lain kecuali di Pelabuhan Panjang di Lampung ini, Pelabuhan Tanjung Priok, dan Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, selebihnya di seluruh Indonesia ini belum bisa," ujar Drajat lagi.

Kemudian, acara dilanjutkan dengan berbuka puasa bersama dan meninjau gedung baru yang menjadi command center Pelabuhan Panjang. (RLs/Humas Prov Lampung/ANT-BPJ).

Pewarta: Oleh: Humas Pemprov Lampung

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019