Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim menghadiri kegiatan Ngobrol Pintar (Ngopi) ala wartawan yang digelar Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Bogor di sekretariatnya, Jalan Kesehatan No 4, Kecamatan Tanah Sareal, Kamis (23/05/2019) petang.
Pada kegiatan tersebut, PWI Kota Bogor menggandeng Lembaga Pemerhati Kebijakan Publik (LPKP) dan menghadirkan para narasumber dari berbagai kalangan yang tentunya kredibel dan berkompeten dalam berdiskusi asik bertajuk "Mencari Solusi di Bulan Suci, Masalah Penataan Transportasi dan Pasar Jangan Hanya Janji".
Mewakili Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Dedie A. Rachim menyampaikan rencananya dalam melakukan penataan transportasi di Kota Bogor untuk lima tahun kedepan. Pasalnya, sambung dia, Light Rail Transit (LRT) atau kereta api ringan terintegrasi akan segera masuk ke Kota Bogor.
"Berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 49 Tahun 2017 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 98 Tahun 2015 tentang Percepatan Penyelenggaraan LRT terintegrasi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok dan Bekasi, sudah ada. Oleh karena itu, Pemkot Bogor perlu mengkajinya lebih dulu sistem penataan transportasi di Kota Bogor ini. Pemerintah harus mempersiapkan sarana dan prasarana penunjang jika LRT sudah masuk ke Kota Bogor," papar Dedie.
Dedie tidak ingin ketika LRT telah masuk ke Kota Bogor tersebut, pemerintah daerah belum mempersiapkan moda transportasi apa yang akan digunakan nantinya agar terintegrasi dengan LRT. Selain itu, konsep penataan konversi angkutan kota (angkot) 3:2 dan 3:1 perlu dimatangkan kembali.
Sementara terkait persoalan penataan Pasar Tradisional, Dedie menegaskan akan melakukan penataan terhadap Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berada di kawasan pasar-pasar tradisional terlebih dahulu. Sebab menurut dia, salah satu faktor penyebab sepinya pengunjung pasar tradisional disinyalir oleh menjamurnya para PKL yang berjualan di depan pasar, bahkan hingga menutupi badan jalan.
Dalam waktu dekat, lanjut Dedie, Pemkot Bogor akan melakukan beberapa langkah serius dalam menangani PKL. Diantaranya operasi pemulihan marwah pemilik kios, operasi pemulihan marwah warga Kampung Ardio, operasi pemulihan fungsi trotoar bagi pejalan kaki dan mengaktifkan kembali Jalan Dewi Sartika menuju MA Salmun dengan mengaktifkan palang pintu kereta api.
Selain Dedie. A Rachim, turut hadir pula sebagai narasumber, yakni Wakil Ketua DPRD Kota Bogor, Heri Cahyono dan mantan Dirut PD Pasar Tohaga, Eko Romli. Sementara dari kalangan pengamat, hadir Direktur Eksekutif Centre Budget Analysis (CBA), Uchok Sky Khadafi dan wartawan senior Pikiran Rakyat, Irwan Natsir. Selain para Jurnalis, acara Ngopi Ala Wartawan ini pun turut disimak oleh sejumlah mahasiswa.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019
Pada kegiatan tersebut, PWI Kota Bogor menggandeng Lembaga Pemerhati Kebijakan Publik (LPKP) dan menghadirkan para narasumber dari berbagai kalangan yang tentunya kredibel dan berkompeten dalam berdiskusi asik bertajuk "Mencari Solusi di Bulan Suci, Masalah Penataan Transportasi dan Pasar Jangan Hanya Janji".
Mewakili Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Dedie A. Rachim menyampaikan rencananya dalam melakukan penataan transportasi di Kota Bogor untuk lima tahun kedepan. Pasalnya, sambung dia, Light Rail Transit (LRT) atau kereta api ringan terintegrasi akan segera masuk ke Kota Bogor.
"Berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 49 Tahun 2017 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 98 Tahun 2015 tentang Percepatan Penyelenggaraan LRT terintegrasi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok dan Bekasi, sudah ada. Oleh karena itu, Pemkot Bogor perlu mengkajinya lebih dulu sistem penataan transportasi di Kota Bogor ini. Pemerintah harus mempersiapkan sarana dan prasarana penunjang jika LRT sudah masuk ke Kota Bogor," papar Dedie.
Dedie tidak ingin ketika LRT telah masuk ke Kota Bogor tersebut, pemerintah daerah belum mempersiapkan moda transportasi apa yang akan digunakan nantinya agar terintegrasi dengan LRT. Selain itu, konsep penataan konversi angkutan kota (angkot) 3:2 dan 3:1 perlu dimatangkan kembali.
Sementara terkait persoalan penataan Pasar Tradisional, Dedie menegaskan akan melakukan penataan terhadap Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berada di kawasan pasar-pasar tradisional terlebih dahulu. Sebab menurut dia, salah satu faktor penyebab sepinya pengunjung pasar tradisional disinyalir oleh menjamurnya para PKL yang berjualan di depan pasar, bahkan hingga menutupi badan jalan.
Dalam waktu dekat, lanjut Dedie, Pemkot Bogor akan melakukan beberapa langkah serius dalam menangani PKL. Diantaranya operasi pemulihan marwah pemilik kios, operasi pemulihan marwah warga Kampung Ardio, operasi pemulihan fungsi trotoar bagi pejalan kaki dan mengaktifkan kembali Jalan Dewi Sartika menuju MA Salmun dengan mengaktifkan palang pintu kereta api.
Selain Dedie. A Rachim, turut hadir pula sebagai narasumber, yakni Wakil Ketua DPRD Kota Bogor, Heri Cahyono dan mantan Dirut PD Pasar Tohaga, Eko Romli. Sementara dari kalangan pengamat, hadir Direktur Eksekutif Centre Budget Analysis (CBA), Uchok Sky Khadafi dan wartawan senior Pikiran Rakyat, Irwan Natsir. Selain para Jurnalis, acara Ngopi Ala Wartawan ini pun turut disimak oleh sejumlah mahasiswa.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019