Menyeberang jalan, naik turun dari kendaraan umum dan antri di tempat ramai, bisa jadi bukan masalah bagi mereka yang berusia muda. Tetapi bagi para lansia, aktivitas seperti itu belum tentu mudah dilakukan. Usia lanjut membuat gerakan fisik mereka rata-rata tidak selincah dan sekuat mereka yang masih muda.

Itulah yang antara lain  dialami oleh para pensiunan ketika mereka harus mengambil uang pensiun di bank. Banyak pensiunan yang harus bersusah payah mengatasi keterbatasan-keterbatasan tersebut.

Menyadari adanya kondisi  seperti itu maka Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bogor merespon dengan menyusun dan melaksanakan program Isabela (Inovasi Satpol PP Berbhakti pada Lansia).

Dengan Isabela sebagian anggota Satpol PP yang bertugas, membantu para pensiunan yang akan mengambil uang pensiun di Bank. BTPN Cabang Utama Bogor di Jalan Pajajaran. Berdasarkan catatan Pol PP, nasabah bank tersebut berasal dari Kota Bogor dan luar Kota Bogor.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bogor, Drs. Heri Karnadi MSi (kiri) saat memberi cendera mata kepada seorang pensiunan.

Menurut Drs. Heri Karnadi MSi, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bogor, Isabela merupakan salah satu program unggulan Satpol PP Kota Bogor dgn menonjolkan sisi humanisnya sebagai wujud kepedulian Satpol PP kepada para lansia di Kota Bogor.

“Program ini sudah berjalan lebih dari setahun dan sangat terasa manfaatnya oleh para lansia, khususnya lansia yang setiap bulan mengambil uang pensiun di Bank BTPN Bogor,” kata Heri...

Mereka yang mengambil dana pensiun per bulan rata-rata mencapai sekitar 3.000 nasabah. Jumlah pengambilan terbanyak terjadi pada tiga hari di minggu pertama setiap bulan, yaitu sekitar  1.500 nasabah. Jumlah pengambilan di hari pertama akan meningkat saat tanggal satu jatuh pada hari Jumat dan pada saat pembayaran gaji ke-13.

Program Isabela dilaksanakan untuk memberikan perlindungan dan pelayanan kepada para lansia yang mengambil dana pensiun dalam menggunakan fasilitas publik. Juga menciptakan lingkungan yang tertib dan nyaman di lokasi yang dilalui para lansia saat  mengambil dana pensiun.

Oleh karenanya aspek yang menjadi perhatian Isabela bukan hanya soal fisik para pensiunan, melainkan juga soal keamanan dan kenyamanan. Isabela memang disusun dengan memperhatikan empat aspek. Masing-masing  keterbatasan fisik lansia, keamanan, kepedulian, fasilitas publik.

Fisik para lansia rentan terhadap risiko gangguan kesehatan dan bisa tiba - tiba jatuh sakit atau tersesat, pikun, Mereka juga kesulitan ketika hendak nggunakan angkutan umum. Keamanan diperhitungkan karena rendahnya tingkat kesadaran pengendara membuat lansia kesulitan  untuk menyeberang  dan rentan terjadi kecelakaan.
Petugas Satpol PP Kota Bogor saat membantu lansia naik angkot dan lansia sedang sakit.

Dalam beberapa kasus para lansia bahkan mengalami kecopetan dan hipnotis.

Aspek Kepedulian diperhitungkan karena ada diantara para lansia itu yang tidak didampingi keluarga atau pengantar saat mengambil dana pensiuan. Sedangkan fasilitas publik  dipertimbangkan karena trotoar menuju lokasi bank BTPN banyak digunakan  untuk berjualan, tempat parkir dan tempat melawan arus, sehingga menyulitkan lansia saat berjalan.

Isabela  dilaksanakan di bawah kendali Seksi Pembinaan dan  Penyuluhan Bidang Trantibum dan Linmas. Anggota tim terdiri dari para kepala Seksi dan Anggota Bidang Trantib dan Linmas   serta Anggota Banpol PP Putri  (Srikandi yang penugasannya di bagi dalam 3 kelompok).

Pelayanan Isabela sudah menjadi jadwal  rutin kegiatan  Sat Pol PP Kota Bogor.

Penempatan personil  dan penyediaan kendaraan dilakukan selama 3  hari di minggu pertama setiap bulan pukul 07.30 s.d 10.30 WIB.

Juga  untuk membantu para lansia menyeberang jalan, pelayanan kursi roda, membantu memapah lansia yang memiliki keterbatasan fisik dan membantu naik atau turun dari angkutan umum,  Lebih jauh lagi para lansia  yang sakit  dan tersesat bisa diantar pulang ke rumah.

Semua itu dilakukan dengan menggunakan prinsip CARE  - Cekatan, Aman, Ramah dan Empati.
Petugas Satpol PP Kota Bogor saat membantu lansia menyeberang jalan.

Selama satu tahun Isabela telah melayani sekitar  700  lansia   dengan  rata - rata layanan  selama  tiga hari  hampir 80 lansia. Pelayanan yang diberikan berupa layanan,  penyeberangan  dan memapah lansia dengan keterbatasan fisik, layanan menggunakan angkutan umum, layanan kursi roda,  layanan mengantar lansia sakit, pikun dan tersesat.

Sejauh ini kehadiran Isabela telah memberikan dampak positif yang dapat dirasakan langsung oleh  lansia. Diantaranya mereka terlindungi  dari kemungkinan mengalami kecelakaan lalu lintas, dicopet atau terhipnotis.

Selain itu para lansia dapat menggunakan fasilitas publik dengan nyaman karena PKL di trotoar sekitar bnk BTPN sudah ditertibkan.

“Kedepan program ini akan terus dilaksanakan dan ditingkatkan ke lokasi yang lain supaya manfaatnya bisa lebih luas dirasakan,” lanjut Heri.

Pelaksanaan program Isabela merupakan kepatuhan dalam melaksanakan  Instruksi Mendagri Nomor 331.1/8024/SJ tahun 2017 tentang Penerapan Gerakan Aparat Satpol PP Menuju Indonesia Ramah. Diantaranya adalah  mengubah cara kerja aparat Satpol PP, agar berorientasi pada peningkatan pelayanan kepada masyarakat.

Di samping itu Isabela menjadi bukti dari komitmen Pemerintah Kota Bogor untuk menjadikan Kota Bogor sebagai kota yang ramah bagi segala usia. Termasuk bagi para lansia, sesuai  pencanangan Kota Bogor sebagai Kota Ramah Lansia. (Advertorial).

Pewarta: Oleh: Humas Setdakot Bogor

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019