PT Perusahaan Listrik Negara (Perseo) menambah daya listrik hingga 256.000.000 Volt Ampere di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, untuk memasok aliran listrik ke sejumlah perusahaan di Kawasan Industri Cikarang.
"Ini bentuk kesiapan PLN melayani kebutuhan layanan ketenagalistrikan, khususnya di wilayah Jawa Barat dan kami berupaya terus melakukan perbaikan untuk menghadapi era revolusi industri 4.0," ujar General Manager PLN UID Jawa Barat Iwan Purwana di Cikarang, Rabu.
PLN juga melakukan kerja sama jual beli tenaga listrik kepada 56 pelanggan potensial yang terdiri dari calon pelanggan baru yang sudah melakukan proses permohonan dan pelanggan yang melakukan penambahan daya.
"Terdapat sejumlah perusahaan besar yang telah bekerja sama seperti Hyundai, Mulia Keramik, Panasonic Gobel Energy dan perusahaan lainnya. Sedangkan total penambahan daya yang diperoleh dari kerja sama mencapai 256 juta VA. Salah satu yang terbilang tinggi," kata Iwan.
Pada kesempatan tersebut dilakukan pula pengisian energi pada Gardu Induk Tegangan Extra Tinggi (GITET) Cibatu Baru dengan total kapasitas 2x500 MW.
Dari total perusahaan yang bekerja sama tersebut, sebanyak 32 pelanggan di antaranya memilih menggunakan layanan premium.
Menurut dia, Kota dan Kabupaten Bekasi merupakan salah satu daerah dengan jumlah pelanggan premium tertinggi. Saat ini, terdapat 615 pelanggan premium di Jawa Barat. Kemudian 20 persen di antaranya merupakan pelanggan yang berada di Bekasi dan Cikarang.
"Jadi karena memang industri di sini besar makanya banyak juga pelanggan yang memilih pelayanan premium di Bekasi dan Cikarang ini. Sebanyak 20 persen dari jumlah pelanggan premium di Jawa Barat berada di Bekasi dan Cikarang. Tapi untuk pelanggan yang ingin menikmati layanan premium ini dapat mengajukan ke unit PLN terdekat dan selanjutnya akan dilakukan kajian teknis keandalan," ucapnya.
Iwan mengaku, pihaknya terus menggenjot penambahan pelanggan dari kalangan industri. Alasannya, kapasitas daya pasok listrik pembangkit dianggap masih mencukupi.
"Dari 11.000 mega watt pasokan listrik di Jawa Barat, beban puncak baru mencapai 7.200 MW tahun lalu. Artinya, cadangan listrik masih 30 persen," ungkapnya.
Karena itu, berapapun permintaan listrik untuk industri di Jawa Barat bakal dipenuhi. Iwan menyarankan industri tidak membangun pembangkit listrik sendiri, lebih baik membeli mesin produksi atau perluasan pabrik sebab, PLN siap memenuhi kebutuhan listriknya.(KR-PRA).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019
"Ini bentuk kesiapan PLN melayani kebutuhan layanan ketenagalistrikan, khususnya di wilayah Jawa Barat dan kami berupaya terus melakukan perbaikan untuk menghadapi era revolusi industri 4.0," ujar General Manager PLN UID Jawa Barat Iwan Purwana di Cikarang, Rabu.
PLN juga melakukan kerja sama jual beli tenaga listrik kepada 56 pelanggan potensial yang terdiri dari calon pelanggan baru yang sudah melakukan proses permohonan dan pelanggan yang melakukan penambahan daya.
"Terdapat sejumlah perusahaan besar yang telah bekerja sama seperti Hyundai, Mulia Keramik, Panasonic Gobel Energy dan perusahaan lainnya. Sedangkan total penambahan daya yang diperoleh dari kerja sama mencapai 256 juta VA. Salah satu yang terbilang tinggi," kata Iwan.
Pada kesempatan tersebut dilakukan pula pengisian energi pada Gardu Induk Tegangan Extra Tinggi (GITET) Cibatu Baru dengan total kapasitas 2x500 MW.
Dari total perusahaan yang bekerja sama tersebut, sebanyak 32 pelanggan di antaranya memilih menggunakan layanan premium.
Menurut dia, Kota dan Kabupaten Bekasi merupakan salah satu daerah dengan jumlah pelanggan premium tertinggi. Saat ini, terdapat 615 pelanggan premium di Jawa Barat. Kemudian 20 persen di antaranya merupakan pelanggan yang berada di Bekasi dan Cikarang.
"Jadi karena memang industri di sini besar makanya banyak juga pelanggan yang memilih pelayanan premium di Bekasi dan Cikarang ini. Sebanyak 20 persen dari jumlah pelanggan premium di Jawa Barat berada di Bekasi dan Cikarang. Tapi untuk pelanggan yang ingin menikmati layanan premium ini dapat mengajukan ke unit PLN terdekat dan selanjutnya akan dilakukan kajian teknis keandalan," ucapnya.
Iwan mengaku, pihaknya terus menggenjot penambahan pelanggan dari kalangan industri. Alasannya, kapasitas daya pasok listrik pembangkit dianggap masih mencukupi.
"Dari 11.000 mega watt pasokan listrik di Jawa Barat, beban puncak baru mencapai 7.200 MW tahun lalu. Artinya, cadangan listrik masih 30 persen," ungkapnya.
Karena itu, berapapun permintaan listrik untuk industri di Jawa Barat bakal dipenuhi. Iwan menyarankan industri tidak membangun pembangkit listrik sendiri, lebih baik membeli mesin produksi atau perluasan pabrik sebab, PLN siap memenuhi kebutuhan listriknya.(KR-PRA).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019