Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto mengaku tengah mengkaji ulang langkah-langkah yang diambil Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor untuk membenahi transportasi Kota Bogor Jawa Barat, pekan depan.

"Minggu-minggu ini saya mengkaji kembali semua konsep yang ada. Dengan tim konsultan, dengan dinas, dengan staf ahli. Semua opsi kita kaji," ujarnya kepada Antara di Bogor, Jumat.

Menurutnya Pemkot Bogor akan melakukan perbandingan antara melahirkan strategi baru atau mengembangkan program yang sudah. Program itu seperti pengaturan ulang rute atau rerouting angkot dan konversi dari tiga angkot menjadi satu bus.

"Saya akan segera mengkonsolidasikan lagi strateginya, apakah tetap jalan dengan metode konversi dan subsidi, apakah ada model lain. Yang penting konsep dulu," terangnya.

Strategi yang paling realistis dan akselerasi menurut dia, dalam penanganan transportasi ini, akan dimasukkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bogor 2019-2023.

"Kalau memang disepakati strategi yang sama, baru kemudian kita berkomunikasi dengan dewan agar subsidi diberikan," kata Bima.

Di samping itu, Bima sempat jengkel dengan DPRD Kota Bogor yang mempermasalahkan operasional angkot modern yang merupakan perwujudan program konversi 3:2 atau tiga angkot konvensional menjadi dua angkot modern.

"Itu kan saya sampaikan ke teman-teman dewan waktu itu. Mereka kan bertanya, kenapa mundur ke angkot modern. Bukan mundur, itu kan 3:2 yang disepakati di Perda 2013," tuturnya.

Pewarta: M Fikri Setiawan

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019