Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golongan Karya Kabupaten Bekasi, Jawa Barat segera menggelar Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) guna mengisi kekosongan jabatan Ketua DPD Golkar setempat.

"Ini sebagai respon cepat kita pasca ditetapkannya Ibu Neneng Hasanah Yasin sebagai terdakwa kasus suap Meikarta," kata Wakil Ketua DPD Golkar Kabupaten Bekasi, Achmad Budiarta saat menghadiri Rapat Pleno Diperluas DPD Partai Golkar di Hotel Celecton, Cikarang Utara, Jumat (29/3) petang.

Menurut Budiarta, Musdalub dinilai sebagai forum yang tepat untuk memilih Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Bekasi.

"Kita inginnya secepat mungkin, namun karena ada hajat politik yang lebih besar yakni Pilpres 2019, maka rencananya Musdalub akan kami gelar setelah hajat politik tersebut," ucapnya.

"Sebelum Musdalub, kita terlebih dahulu juga akan melakukan rapat untuk menentukan mekanisme dan agenda saat Musdalub nanti," imbuhnya.

Untuk kandidat calon Ketua DPD Golkar Kabupaten Bekasi, Budiarta mengaku sejauh ini sudah muncul dua nama yang akan bertarung pada Musdalub mendatang.

"Sampai hari ini baru dua nama kandidat yaitu Muhtada Sobirin dan Novi Yasin. Mereka mengaku sudah mendapat surat dukungan dari sejumlah PK (Pengurus Kecamatan)," jelasnya.

Dia melanjutkan, ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi kandidat Calon Ketua DPD Golkar, seperti pernah menjadi pengurus partai.

"Syarat lainnya juga sudah menjadi pengurus kabupaten atau provinsi atau ketua PK. Kita akan melakukan penjadwalan, termasuk seperti apa tata tertib pada pemilihan ketua DPD," terangnya.

Selain memilih ketua DPD, Musdalub Partai Golkar Kabupaten Bekasi nanti rencananya juga akan menentukan calon Wakil Bupati Bekasi.

"Jadi selain untuk menentukan mekanisme Musdalub, rapat pra Musdalub juga akan membahas mekanisme penjaringan Wakil Bupati Bekasi," tandas Budiarta.

Pewarta: Pradita Kurniawan Syah

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019