Tim satgas pengadaan tanah mulai melakukan pengukuran tanah warga yang terdampak tol Jakarta-Cikampek II sisi selatan di Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Sedikitnya 600 bidang tanah warga Setu akan dibebaskan.
"Pengukuran tanah warga sudah mulai dilakukan di sini," kata anggota Tim Satgas pengadaan tanah Kabupaten Bekasi, Iwan Setiono, Sabtu.
Iwan mengatakan, dari 600 bidang tanah yang terdampak pembangunan di Kecamatan Setu, baru sekitar 250 bidang tanah yang telah diukur oleh panitia pengadaan tanah.
"Tugas kami hanya mendata pepohonan yang terdampak. Pengukuran tanah dilakukan tim lain secara bersama-sama," tuturnya.
Dia menjelaskan, di wilayah Kabupaten Bekasi ada empat kecamatan yang terdampak pembebasan lahan yaitu Kecamatan Cikarang Selatan, Setu, Bojongmangu, dan Serangbaru.
Khusus di Kecamatan Setu, pembebasan lahan bakal menggusur Kantor Kepala Desa Burangkeng, sebagian kecil lahan Tempat Pembungan Akhir (TPA) Burangkeng, hingga memindahkan bangunan SDN 03 Burangkeng yang berada tepat di samping Kantor Desa Burangkeng.
Sekretaris Desa Burangkeng, Ali Gunawan mengatakan, luas lahan kantor desanya sekitar 2.700 meter persegi. Lahan tersebut akan digunakan seluruhnya untuk mendukung pembangunan tol Jakarta Cikampek II sisi Selatan.
"Rencananya, bakal digusur seluruhnya. Kami belum tahu, mau pindah ke mana. Namun, kami mendukung rencana tersebut sepenuhnya," kata Ali.
Dia menambahkan, gedung SDN 03 Burangkeng juga terdampak pembangunan tol. Saat ini, murid di sekolah tersebut sudah semakin berkurang karena orang tua siswa enggan menyekolahkan anaknya ke SDN 03, akibat bau sampah yang menyengat.
"Sekolah itu, tiap tahun semakin berkurang muridnya, karena bau sampah. Mungkin, setelah dipindahkan ke lokasi lain, akan semakin bertambah muridnya," ujarnya.
Jarak TPA Burangkeng dengan Kantor Desa Burangkeng atau SDN 03 Burangkeng hanya berkisar 20-30 meter. Bau busuk yang menyengat dari TPA sudah biasa tercium oleh aparatur desa maupun para murid saat melakukan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).
"Saya berharap, lokasi gedung sekolah maupun kantor desa yang baru jauh dari TPA Burangkeng," ucapnya.
Pembangunan Tol Jakarta-Cikampek II terbentang sepanjang 62 kilometer di sisi selatan Jalan Tol Jakarta-Cikampek eksisting. Rute jalan tol ini melintas di wilayah Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kabupaten Bogor, Kabupaten Karawang dan Kabupaten Purwakarta.
PT. Jasa Marga (Persero) Tbk melalui anak usahanya, PT. Jasamarga Japek Selatan (JJS) membagi Tol Japek II Selatan ke dalam tiga paket yang menghubungkan Jatiasih, Kota Bekasi hingga Sadang, Kabupaten Purwakarta.
Ketiga paket tersebut masing masing Paket I sepanjang 9,3 kilometer, Paket II sepanjang 24,85 kilometer dan Paket III sepanjang 27,85 kilometer. Tol Japek II Selatan ini akan terintegrasi dengan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) serta Tol Purbaleunyi.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019
"Pengukuran tanah warga sudah mulai dilakukan di sini," kata anggota Tim Satgas pengadaan tanah Kabupaten Bekasi, Iwan Setiono, Sabtu.
Iwan mengatakan, dari 600 bidang tanah yang terdampak pembangunan di Kecamatan Setu, baru sekitar 250 bidang tanah yang telah diukur oleh panitia pengadaan tanah.
"Tugas kami hanya mendata pepohonan yang terdampak. Pengukuran tanah dilakukan tim lain secara bersama-sama," tuturnya.
Dia menjelaskan, di wilayah Kabupaten Bekasi ada empat kecamatan yang terdampak pembebasan lahan yaitu Kecamatan Cikarang Selatan, Setu, Bojongmangu, dan Serangbaru.
Khusus di Kecamatan Setu, pembebasan lahan bakal menggusur Kantor Kepala Desa Burangkeng, sebagian kecil lahan Tempat Pembungan Akhir (TPA) Burangkeng, hingga memindahkan bangunan SDN 03 Burangkeng yang berada tepat di samping Kantor Desa Burangkeng.
Sekretaris Desa Burangkeng, Ali Gunawan mengatakan, luas lahan kantor desanya sekitar 2.700 meter persegi. Lahan tersebut akan digunakan seluruhnya untuk mendukung pembangunan tol Jakarta Cikampek II sisi Selatan.
"Rencananya, bakal digusur seluruhnya. Kami belum tahu, mau pindah ke mana. Namun, kami mendukung rencana tersebut sepenuhnya," kata Ali.
Dia menambahkan, gedung SDN 03 Burangkeng juga terdampak pembangunan tol. Saat ini, murid di sekolah tersebut sudah semakin berkurang karena orang tua siswa enggan menyekolahkan anaknya ke SDN 03, akibat bau sampah yang menyengat.
"Sekolah itu, tiap tahun semakin berkurang muridnya, karena bau sampah. Mungkin, setelah dipindahkan ke lokasi lain, akan semakin bertambah muridnya," ujarnya.
Jarak TPA Burangkeng dengan Kantor Desa Burangkeng atau SDN 03 Burangkeng hanya berkisar 20-30 meter. Bau busuk yang menyengat dari TPA sudah biasa tercium oleh aparatur desa maupun para murid saat melakukan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).
"Saya berharap, lokasi gedung sekolah maupun kantor desa yang baru jauh dari TPA Burangkeng," ucapnya.
Pembangunan Tol Jakarta-Cikampek II terbentang sepanjang 62 kilometer di sisi selatan Jalan Tol Jakarta-Cikampek eksisting. Rute jalan tol ini melintas di wilayah Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kabupaten Bogor, Kabupaten Karawang dan Kabupaten Purwakarta.
PT. Jasa Marga (Persero) Tbk melalui anak usahanya, PT. Jasamarga Japek Selatan (JJS) membagi Tol Japek II Selatan ke dalam tiga paket yang menghubungkan Jatiasih, Kota Bekasi hingga Sadang, Kabupaten Purwakarta.
Ketiga paket tersebut masing masing Paket I sepanjang 9,3 kilometer, Paket II sepanjang 24,85 kilometer dan Paket III sepanjang 27,85 kilometer. Tol Japek II Selatan ini akan terintegrasi dengan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) serta Tol Purbaleunyi.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019