Cibinong (ANTARA News Megapolitan) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor, Jawa Barat menyarankan kepada masyarakat untuk menerapkan langkah ABCDE untuk mencegah penularan HIV/AIDS.

"Langkah pencegahan penularan HIV itu dengan langkah ABCDE melihat jumlah penderita di Kabupaten Bogor 2018 sebanyak 290 orang," kata Kepala Bidang Pemberantasan dan Pen egahan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, Agus Fauzi kepada Antara di Cibinong, Selasa.

Adapun langkah ABCDE ini diawali dengan melalukan A yaitu Abstinensia tidak melakukan hubungan sex bebas atau beresiko. B yaitu Be Faithful atau setia pada pasangan dan tidak berganti-ganti pasangan.

Lalu langkah selanjutnya C yaitu Condom. D yaitu Drug hindari pemakaian obat-obat narkoba terutama jenis suntik atau jangan sama sekali mencoba narkoba. Dan E yaitu Education memberikan pemahaman tentang penyakit HIV dan bahayanya.

Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor lanjutnya saat ini intensif memantau kesehatan mereka yang terkena HIV/AIDS.

Menurutnya, orang yang menderita HIV kondisinya cukup baik seperti orang sehat pada umumnya, berbeda dengan penderita AIDS yang kondisinya sudah mengkhawatirkan.

Untuk pasien yang positif HIV, lanjutnya dianjurkan selalu mengonsumsi antiretroviral (ARV).

Obat ini memang tidak dapat menyembuhkan sepenuhnya, namun mampu menekan perkembangan virus, sehingga kondisi pasien menjadi baik.

"ARV itu obat untuk menekan virus serendah mungkin. ARV membatasi perkembangan virus menjadi sangat sedikit," katanya.

Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Dinas Kesehatan menghimbau lagi agar penderita HIV melakukan tes HIV secara sukarela terutama untuk ibu hamil, populasi beresiko, penderita TBC, pasien gizi buruk.

Lalu kata dia, tidak melakukan diskriminasi terhadap penderita HIV/AIDS dan penderita mau menyosialisasikan secara terbuka tentang HIV, mendukung penderita HIV untuk melakukan pengobatan secara teratur, dan merujuk penderita HIV ke layanan kesehatan.

"Jangan ada sikap diskriminasi ke penderita penyakit HIV, karena mereka butuh perhatian," katanya.

Agus menambahkan sejak 2017 hingga 2018 tercatat sekitar 554 penderita HIV/AIDS yang terdata. Dengan rincian di 2017 ada 264 penderita dan 2018 ada 290 oranv yang menderita penyakit tersebut.

"Di 2017 penderita HIV/AIDS sebanyak 264 orang dengan jumlah 181 laki-laki dan 83 perempuan. Sedangkan untuk 2018 jumlahnya ada 290 kasus orang dengan jumlah 204 laki-laki dan 86 perempuan," kata Agus.

Editor berita: Feru Lantara

Pewarta: Mayolus Fajar Dwiyanto/Muhammad Irwan Supriyadi

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019