Bogor, 13/5 (Antara) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Barat sedang berupaya merehabilitasi 200 hektare lahan di kawasan konservasi Gunung Pancar, Citereup, Kabupaten Bogor.

"Upaya rehabilitasi ini dilakukan secara bertahap sejak tahun 2000-an, ada 200 hektare lahan yang kita benahi untuk ditanami kembali dan dihijaukan," kata Kepala BKSDA Jawa Barat Joko Prihatno saat dihubungi Antara di Bogor, Senin.

Ia mengatakan sejak upaya rehabilitasi dilakukan, kondisi Gunung Pancar semakin membaik.

Sekitar 40 di antara 200 hektare lahan telah direhabilitasi, sedangkan sisanya sekitar 160 hektare.

Gunung Pancar yang memiliki total luas lahan 447 hektare, merupakan bekas perkebunan Perhutani. Sekitar 200 hektare lahan yang direhabilitasi merupakan bekas lahan yang digunakan oleh Perum Perhutani.

"Gunung Pancar selain untuk perlindungan ekosistem dan kenservasi, di dalamnya juga terdapat wisata alam yang izin pengelolaannya dipegang oleh PT Wana Wisata Indah," kata Joko.

Upaya rehabilitasi tersebut, katanya, selain dilakukan oleh BKSDA Jabar, juga melalui kerja sama dengan sejumlah pihak, baik swasta maupun institusi pemerintah.

Sejumlah lokasi di kawasan Gunung Pancar telah ditanami ratusan ribu bibit pohon oleh pihak swasta, pemerintah, dan kementerian yang mendukung program penanaman satu miliar pohon.

"Upaya rehabilitasi tersebut selain untuk menghijaukan kembali wilayah Gunung Pancar ini juga memperbaiki kondisi lahan, mencegah restorasi tanah sebagai salah satu upaya mengantisipasi dan mitigasi bencana alam," katanya.

Menurut Joko, ancaman yang saat ini sedang dihadapi oleh Gunung Pancar adalah perkembangan kota di sekitar gunung tersebut.

"Kita terus melakukan sosialisasi ke `stakeholder` untuk menjaga ekosistem di Gunung Pancar, agar kerangka pembangunan kota di sekitar kawasan Pancar tidak merambah wilayah Gunung Pancar," katanya.

Saat ini, BKSDA juga sedang memperjuangkan penyelesaian sengketa pendudukan tanah Gunung Pancar oleh pihak swasta terkait sertifikasi lahan di wilayah tersebut.

Gunung Pancar merupakan salah satu objek wisata alam yang dimiliki Kabupaten Bogor. Selain ada hutan pinus alam terbesar, juga terdapat pemandian air panas.

Pada 2010 Gunung Pancar sempat mengalami keretakan sepanjang 300 meter dan lebar lima 1,5 meter di bagian selatan gunung tersebut. Diduga keretakan terjadi karena faktor perambahan ilegal yang dilakukan masyarakat sekitar.

Keretakan tersebut dikhawatirkan mengakibatkan longsor, sehingga materialnya akan mengenai Kampung Tegal Luhur, Desa Karang Tengah, dan Kampung Curug, Desa Bojong Koneng. Materialnya juga bisa mengalir melalui Sungai Cikeruh, di bawah lereng gunung tersebut.



Laily R


Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2013