Sukabumi (Antaranews Megapolitan) - Pembangunan desa di era pemerintahan di bawah Presiden RI Joko Widodo dalam empat tahun ini telah mencetak sejarah yang periode sebelumnya belum pernah seperti ini.

"Pencapaian pembangunan di setiap desa sangat baik, karena dapat membangun insfrastruktur yang belum pernah terjadi dalam sejarah Indonesia salah satunya membangun hampir 200 ribu km jalan desa dan lain-lain. Bahkan capaian ini pun diapresiasi banyak negara di dunia," kata Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) RI Eko Putro Sandjojo di Sukabumi, Selasa.

Menurut dia, ada pun capaian pembangunan di desa yang menjadi sejarah baru yakni jalan desa dibangun sepanjang 191.600 kilometer, jembatan sepanjang 1.140.378 kilometer, kemudian pasar desa sebanyak 8.983 unit, BUMDes sebanyak 37.830 unit kegiatan

Kemudian penahan tanah sebanyak 192.974 unit, MCK 240.587 unit, poliklinik desa (polindes) 9.692 unit, selanjutnya sumur 45.109 unit, posyandu 24.820 unit, embung padi 4.175 unit dan lain sebagainya.

Bahkan, keberhasilan pembangunan di desa ini pun mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) yakni rekor atas pembangunan insfrastruktur desa terbanyak dalam kurun waktu tiga tahun dan rekor atas perjanjian kerjasam antara kementerian dengan pemerintah kabupaten atau kota dan swasta terbanyak.

Keberhasilan ini pun tidak terlepas dari keberadaan Dana Desa yang digelontorkan langsung ke kas desa masing-masing dan dikelola perangkat desa dengan baik serta sesuai aturan. Bahkan, keberhasilan ini bisa menepis anggapa orang pesimis yang menilai Dana Desa tidak akan berhasil membangun desa.

"Ini dibuktikan langsung bahwa Dana Desa sangat mempercepat pembangunan di desa, sehingga jangan dengarkan orang pesimis, karena saat ini gini ratio antara warga desa dan perkotaan sangat tipis sekali," tambahnya.

Di sisi lain, Eko mengatakan untuk penyerapan Dana Desa setiap tahunnya terus meningkat seperti pada 2015 yang hanya 82,72 persen, 2016 meningkat menjadi 97,65 persen, 2017 menjadi 98,41 persen dan di 2018 terus meningkat yakni 99 persen lebih.

Ini membuktikan keberadaan Dana Desa sangat penting untuk masyarakat desa dan dalam pemanfaatannya pun harus warga desa sehingga perputaran uangnya tidak keluar dari desa, dengan kata lain seluruhnya untuk dan digunakan desa.

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019