Sukabumi (ANTARA News Megapolitan) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat menyebutkan sebanyak 18 jenazah di Kecamatan Nagrak hilang karena kuburannya tergerus longsor.
"Bencana tanah longsor di Kampung Bojongkaung, RT 002/010, Desa Girijaya menggerus 22 kuburan, hingga saat ini baru empat jenazah yang barhasil ditemukan sisanya atau 18 lagi belum ditemukan," kata Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kabupaten Sukabumi Eka Widiaman melalui Kepala Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Sukabumi Entis Daeng di Sukabumi, Senin.
Informas yang dihimpun, bencana tanah longsor tebing setinggi 100 meter dengan lebar 200 meter tersebut terjadi sekitar pukul 17.00 WIB pada Minggu, (13/1). Selain menimbun dan menggerus kuburan, bencana itu pun merusak sawah dan kebun milik warga.
Petugas yang mendapatkan informasi tersebut langsung meluncur ke lokasi dan melakukan pencarian terhadap 22 jenazah di permakaman yang diduga ikut terseret lumpur dari tanah yang longsor tersebut.
Dari jumlah tersebut baru empat jenazah yang ditemukan, dua kain kafan dan sisanya belum ditemukan. Namun pencarian dihentikan setelah Muspika Nagrak dan kelurga sepakat bahwa pencarian tidak lagi dilanjutkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019
"Bencana tanah longsor di Kampung Bojongkaung, RT 002/010, Desa Girijaya menggerus 22 kuburan, hingga saat ini baru empat jenazah yang barhasil ditemukan sisanya atau 18 lagi belum ditemukan," kata Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kabupaten Sukabumi Eka Widiaman melalui Kepala Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Sukabumi Entis Daeng di Sukabumi, Senin.
Informas yang dihimpun, bencana tanah longsor tebing setinggi 100 meter dengan lebar 200 meter tersebut terjadi sekitar pukul 17.00 WIB pada Minggu, (13/1). Selain menimbun dan menggerus kuburan, bencana itu pun merusak sawah dan kebun milik warga.
Petugas yang mendapatkan informasi tersebut langsung meluncur ke lokasi dan melakukan pencarian terhadap 22 jenazah di permakaman yang diduga ikut terseret lumpur dari tanah yang longsor tersebut.
Dari jumlah tersebut baru empat jenazah yang ditemukan, dua kain kafan dan sisanya belum ditemukan. Namun pencarian dihentikan setelah Muspika Nagrak dan kelurga sepakat bahwa pencarian tidak lagi dilanjutkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019