Bogor (ANTARA News Megapolitan) - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan aparat kepolisian bekerja 24 jam mengungkap kasus pembunuhan siswi SMK Katolik Baranangsiang.
"Tadi Kapolres sampaikan proses dilakukan 24 jam, sampai kurang tidur, karena terus dikejar. Saya kira ini pendekatannya `scientific`," kata Bima usai mengikuti kegiatan di Mapolresta Bogor Kota, Jumat.
Informasi terkini pembunuhan siswi SMK Katolik Barangsiang ini juga disampaikan dalam telekonferensi di Makopolresta Bogor, Kapten Muslihat.
Ia menjelaskan bahwa pengungkapan kasus penusukan Andriana Yubelia Noven Cahaya Rejeki (18) menggunakan pendekatan "scientific".
"Ada tim khusus yang bertugas, sudah ada pengembangan-pengembangan. Namun, belum bisa disampaikan kepada publik," katanya.
Pendekatan "scientific" adalah penelusuran melalui teknologi dengan perangkat-perangkat teknologi yang ada sekarang. Penelurusan terkait dengan korban sudah dilakukan melalui akun-akun dan alat komunikasi milik korban.
"Inilah yang sedang dikembangkan oleh teman-teman di kepolisian. Kami terus berkoordinasi," katanya.
Menurut dia, kasus pembunuhan Andriana sudah menjadi atensi publik tidak hanya di Bogor, tetapi di Indonesia.
Banyak orang bertanya kenapa pelaku setega dan sebiadab tersebut melakukan perbuatannya.
"Ini (kasus, red.) perlu ditindaklanjuti," katanya.
Bima menilai kesulitan untuk mengungkap pelaku kejahatan, sementara bukti-bukti seperti rekaman kamera pemantau dan keterangan saksi-saksi sudah ada. Namun, karena belum adanya kecocokan antara keterangan saksi dan CCTV.
"Sampai saat ini belum ada yang cocok, keterangan saksi gimana? Sosok di CCTV di mana? Yang diuji sekarang alibi-alibi itu," katanya.
Bima optimistis aparat kepolisian dapat mengungkap kejahatan tersebut dengan pendekatan "scientific" yang dilakukan dengan melibatkan Mabes Polri serta Polda Metro Jaya.
Penusukan terhadap siswi kelas XI SMK Katolik Baranangsiang Jurusan Busana Andriana Yubelia Noven Cahaya Rezeki terjadi pada hari Selasa (8/1) sekitar pukul 15.55 WIB di gang kecil menuju Jalan Riau.
Lokasi penusukan tidak jauh dari tempat indekos korban, Jalan Riau. Peristiwa terjadi saat korban pulang dari sekolah. Kejadian penusukan terekam kamera pemantau milik warga yang terpasang di ujung gang.
Sementara itu, Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol. Andri Fiuser terlihat menghindari dari media usai kegiatan telekonferensi yang dihadiri Wali Kota Bogor. Dia tidak memberikan keterangan.
Editor berita: D. Kliwantoro
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019
"Tadi Kapolres sampaikan proses dilakukan 24 jam, sampai kurang tidur, karena terus dikejar. Saya kira ini pendekatannya `scientific`," kata Bima usai mengikuti kegiatan di Mapolresta Bogor Kota, Jumat.
Informasi terkini pembunuhan siswi SMK Katolik Barangsiang ini juga disampaikan dalam telekonferensi di Makopolresta Bogor, Kapten Muslihat.
Ia menjelaskan bahwa pengungkapan kasus penusukan Andriana Yubelia Noven Cahaya Rejeki (18) menggunakan pendekatan "scientific".
"Ada tim khusus yang bertugas, sudah ada pengembangan-pengembangan. Namun, belum bisa disampaikan kepada publik," katanya.
Pendekatan "scientific" adalah penelusuran melalui teknologi dengan perangkat-perangkat teknologi yang ada sekarang. Penelurusan terkait dengan korban sudah dilakukan melalui akun-akun dan alat komunikasi milik korban.
"Inilah yang sedang dikembangkan oleh teman-teman di kepolisian. Kami terus berkoordinasi," katanya.
Menurut dia, kasus pembunuhan Andriana sudah menjadi atensi publik tidak hanya di Bogor, tetapi di Indonesia.
Banyak orang bertanya kenapa pelaku setega dan sebiadab tersebut melakukan perbuatannya.
"Ini (kasus, red.) perlu ditindaklanjuti," katanya.
Bima menilai kesulitan untuk mengungkap pelaku kejahatan, sementara bukti-bukti seperti rekaman kamera pemantau dan keterangan saksi-saksi sudah ada. Namun, karena belum adanya kecocokan antara keterangan saksi dan CCTV.
"Sampai saat ini belum ada yang cocok, keterangan saksi gimana? Sosok di CCTV di mana? Yang diuji sekarang alibi-alibi itu," katanya.
Bima optimistis aparat kepolisian dapat mengungkap kejahatan tersebut dengan pendekatan "scientific" yang dilakukan dengan melibatkan Mabes Polri serta Polda Metro Jaya.
Penusukan terhadap siswi kelas XI SMK Katolik Baranangsiang Jurusan Busana Andriana Yubelia Noven Cahaya Rezeki terjadi pada hari Selasa (8/1) sekitar pukul 15.55 WIB di gang kecil menuju Jalan Riau.
Lokasi penusukan tidak jauh dari tempat indekos korban, Jalan Riau. Peristiwa terjadi saat korban pulang dari sekolah. Kejadian penusukan terekam kamera pemantau milik warga yang terpasang di ujung gang.
Sementara itu, Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol. Andri Fiuser terlihat menghindari dari media usai kegiatan telekonferensi yang dihadiri Wali Kota Bogor. Dia tidak memberikan keterangan.
Editor berita: D. Kliwantoro
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019