Bogor (ANTARA News Megapolitan) - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto khawatir dengan tingkat kesehatan aparatur sipil negara (ASN) dan meminta seluruh jajarannya untuk memperhatikan kesehatan diri dengan menjaga pola hidup sehat, serta rajin berolahraga.

"Hasil tes kesehatan kemarin, dari 71 orang yang dites, hanya tujuh orang yang fit," kata Bima di Bogor, Senin.

Bima mengungkapkan, hasil tes kesehatan beberapa ASN memiliki faktor risiko penyakit tidak menular, seperti 19 orang perokok aktif, 40 orang obesitas, hipertensi 14 orang, kolesterol dan trigliserin tinggi sebanyak 24 orang, dan diabetes empat orang.

Dihadapan para kepala dinas, lurah, camat dan ASN lainnya dalam pengarahan staf atau `briefing staff` di bawah kolong jembatan Sempur, Bima mengatakan pentingnya kesehatan bagi aparatur agar roda pemerintahan bisa berjalan optimal.

"Pemeriksaan kesehatan ini bukan untuk apa-apa, untuk kita juga. Banyak yang khawatir, parno, tidak mau dites," kata Bima.

Bima ingin ASN Kota Bogor terdepan dalam memperhatikan kesehatannya, menjadi contoh bagi masyarakat untuk menerapkan pola hidup yang sehat.

"Kita sering bilang ke warga supaya sehat, masak kitanya tidak sehat. Kita ini beban kerja luar biasa ya harus sehat," katanya.

Tes kesehatan dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kota Bogor pada tanggal 21 Desember 2018 untuk pejabat eselon 2 dan 3a, termasuk juga Wali Kota Bogor. Pemeriksaan kesehatan ini rutin dilaksanakan setiap tahun sejak 2015.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Rubaeah mengatakan, tes kesehatan tersebut diikuti 71 ASN. Tes dilakukan dengan cata deteksi dini penyakit tidak menular (PTM) melalui wawancara, pengukuran tinggi badan, berat badan, lingkar perut, pemeriksaan tekanan darah, kadar kolesterol, kadar gula darah, dan kadar CO paru.

"Hasil tesnya agak mengkhawatirkan, karena dari 71 orang hanya tujuh orang yang betul-betul fit (sehat bugar)," kata Rubaeah.

Editor berita: B. Santoso

Pewarta: Laily Rahmawaty

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019