Bekasi (ANTARA News Megapolitan) - Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Bekasi, Jawa Barat, melaporkan tanggul Kali Bekasi di Perumahan Kemang Pratama, Kecamatan Rawalumbu sepanjang 230 meter yang kondisinya sudah miring, dikhawatirkan ambruk.
"Panjang tanggul yang miring dan terancam ambruk ini mencapai 100 meter, menyambung tanggul yang miring sebelumnya sepanjang 130 meter," kata Kepala Bidang Sumber Daya Air pada Dinas Binar Marga dan Sumber Daya Air, Kota Bekasi, Yudianto, di Bekasi, Jumat.
Menurut dia, tanggul yang berada di bantaran Kali Bekasi Jalan Expres Raya Perumahan Kemang Pratama itu sebagian telah dalam proses penanganan pihaknya dan Balai Besar Wilayah sungai Ciliwung-Cisadane (BBWSCC).
Sepanjang 130 meter tanggul yang semula miring sedang dalam penanganan petugas di lapangan sejak akhir Desember 2018.
Sedangkan 100 meter tanggul yang baru saja mengalami kemiringan akibat pondasinya amblas terjadi sejak Selasa (1/1).
Pihaknya mengaku telah melakukan identifikasi penyebab amblasnya tanah di Jalan Ekpres Raya Perumahan Kemang Pratama.
Tanah sepanjang 100 meter di lokasi tersebut amblas hingga kedalaman dua meter akibat tarikan tanggul Kali Bekasi yang pondasinya mengalami erosi dari aliran sungai.
"Itu terkait adanya daya tarik `sheet pile` (tanggul) Kali Bekasi yang miring," kata Yudianto.
Koordinator Proyek Perbaikan Tanggul Kali Bekasi, Dedy Efriadi, mengatakan tanah amblas menyebabkan kerusakan baru pada tanggul Kali Bekasi.
Sedangkan, kerusakan lama yang terjadi pada awal 2018 tengah dalam perbaikan.
"Itu longsor baru, bukan longsor lama," kata dia.
Editor berita: T. Susilo
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019
"Panjang tanggul yang miring dan terancam ambruk ini mencapai 100 meter, menyambung tanggul yang miring sebelumnya sepanjang 130 meter," kata Kepala Bidang Sumber Daya Air pada Dinas Binar Marga dan Sumber Daya Air, Kota Bekasi, Yudianto, di Bekasi, Jumat.
Menurut dia, tanggul yang berada di bantaran Kali Bekasi Jalan Expres Raya Perumahan Kemang Pratama itu sebagian telah dalam proses penanganan pihaknya dan Balai Besar Wilayah sungai Ciliwung-Cisadane (BBWSCC).
Sepanjang 130 meter tanggul yang semula miring sedang dalam penanganan petugas di lapangan sejak akhir Desember 2018.
Sedangkan 100 meter tanggul yang baru saja mengalami kemiringan akibat pondasinya amblas terjadi sejak Selasa (1/1).
Pihaknya mengaku telah melakukan identifikasi penyebab amblasnya tanah di Jalan Ekpres Raya Perumahan Kemang Pratama.
Tanah sepanjang 100 meter di lokasi tersebut amblas hingga kedalaman dua meter akibat tarikan tanggul Kali Bekasi yang pondasinya mengalami erosi dari aliran sungai.
"Itu terkait adanya daya tarik `sheet pile` (tanggul) Kali Bekasi yang miring," kata Yudianto.
Koordinator Proyek Perbaikan Tanggul Kali Bekasi, Dedy Efriadi, mengatakan tanah amblas menyebabkan kerusakan baru pada tanggul Kali Bekasi.
Sedangkan, kerusakan lama yang terjadi pada awal 2018 tengah dalam perbaikan.
"Itu longsor baru, bukan longsor lama," kata dia.
Editor berita: T. Susilo
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019