Perusahaan properti internasional Tekce Real Estate meluncurkan Program Partner dan Program Affiliate terbaru sebagai upaya memperluas kemitraan global serta meningkatkan transparansi dalam proses penjualan properti lintas negara.
Chief Operating Officer Tekce Real Estate, Özkan Tekçe mengatakan pengembangan program tersebut berangkat dari kebutuhan industri properti akan sistem kerja yang lebih terbuka dan terukur.
“Model kemitraan ini memungkinkan mitra melihat seluruh tahapan proses, mulai dari pendaftaran klien hingga pembayaran komisi, secara jelas dan terdokumentasi,” ujar Özkan Tekçe dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.
Ia menyampaikan, program tersebut ditujukan bagi profesional properti, konsultan independen, serta kreator konten yang memiliki jejaring audiens internasional.
Melalui program ini, mitra dapat memantau proses transaksi properti secara real-time dengan memanfaatkan sistem manajemen hubungan pelanggan (CRM) milik Tekce.
Menurut dia, transparansi menjadi faktor penting dalam membangun kepercayaan antara pengembang, agen, dan calon pembeli lintas negara.
Adapun Program Partner Tekce ditujukan bagi broker dan penasihat properti yang melayani klien internasional.
Melalui platform MyTEKCE, mitra dapat mengelola data klien, memantau status negosiasi, hingga mengetahui perkembangan transaksi secara langsung tanpa harus kehilangan relasi dengan klien mereka.
Selain itu, Tekce juga menyediakan aplikasi versi white-label yang memungkinkan mitra menampilkan lebih dari 7.000 daftar properti terverifikasi di sejumlah negara dengan identitas merek masing-masing.
Listing tersebut mencakup properti hingga negara Spanyol, Uni Emirat Arab, Turki, dan Siprus Utara.
Sementara itu, Program Affiliate dibuka bagi kalangan yang lebih luas, termasuk pelanggan lama, pelaku industri perjalanan, serta kreator digital.
Melalui program ini, peserta dapat membagikan tautan rujukan resmi dan memperoleh komisi dari transaksi yang terverifikasi, tanpa harus memiliki lisensi agen properti.
Ia menyebutkan saat ini perusahaan mengoperasikan 20 kantor di lima negara, di antaranya Spanyol, Turki, Uni Emirat Arab, Siprus Utara, dan Swedia.
Jaringan tersebut mendukung layanan penjualan properti lintas negara dengan dukungan tim lokal di masing-masing wilayah.
Menurut Özkan, penguatan sistem kemitraan berbasis teknologi diharapkan dapat menjawab meningkatnya minat investor internasional, termasuk dari Indonesia, terhadap pasar properti global.
Melalui peluncuran program tersebut, pihaknya menargetkan pengelolaan kemitraan yang lebih terstruktur serta kontribusi pada praktik industri properti yang lebih transparan dan berorientasi pada kepentingan konsumen.
“Pendekatan ini dirancang untuk mendukung kolaborasi jangka panjang yang lebih efisien dan akuntabel,” katanya.
Baca juga: Konsultan sebut kawasan industri di Jabodetabek diminati investor Eropa
Baca juga: Menkeu Purbaya yakin ekonomi tumbuh 5,5 persen, sektor properti salah satu pendorong
Editor :
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2025