Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) RI terus memperkuat transformasi pemasyarakatan pada aspek keamanan, pembinaan berkelanjutan, serta pemasaran produk warga binaan.
Terkait pengamanan, Menteri Imipas Agus Andrianto dalam keterangan di Jakarta, Rabu, mengatakan bahwa pemindahan narapidana kategori high risk (berisiko tinggi) ke Lapas Nusakambangan merupakan langkah strategis guna menekan peredaran narkotika dan praktik penipuan yang dikendalikan dari dalam lapas maupun rutan.
Upaya pemindahan tersebut dibarengi dengan pengawasan ketat dan manajemen yang profesional sehingga Lapas Nusakambangan menjadi simbol ketegasan negara sekaligus pembinaan yang terkontrol.
"Sampai saat ini, sudah lebih dari 1.690 orang kita pindahkan ke Nusakambangan. Saya ingatkan teman-teman yang di Nusakambangan, jangan sampai upaya kita untuk mengurangi peredaran narkotika dan penipuan dari lapas yang sudah kita upayakan untuk cegah, justru terjadi di Lapas Nusakambangan,” katanya.
Seiring dengan penguatan aspek keamanan, Kemenimipas juga memperkuat ketahanan pangan sebagai instrumen pembinaan produktif warga binaan.
Pemanfaatan lahan tidur di lapas dan rutan, program pertanian, perikanan, dan peternakan dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan pangan internal sekaligus menciptakan keterampilan yang bermanfaat bagi warga binaan setelah kembali ke masyarakat.
Kebutuhan pangan ini pun tidak hanya diarahkan untuk kebutuhan konsumsi, tetapi juga diintegrasikan dengan program nasional, termasuk program Makan Bergizi Gratis, pembangunan dapur sehat, serta pemberdayaan warga binaan yang telah tersertifikasi.
Baca juga: Lapas Pulau Nusakambangan berubah jadi sentra kemandirianBaca juga: Lapas Pulau Nusakambangan berubah jadi sentra kemandirian
Baca juga: Menteri Imipas pastikan pemberian amnesti oleh presiden pada napi penuhi klasifikasi
Editor :
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2025