Dinas Sosial Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menyalurkan bantuan sosial untuk 150 Keluarga Penerima Manfaat berisiko stunting di sejumlah kecamatan di Cianjur dalam bentuk uang tunai sebesar Rp1,2 juta.
Plt Kabid Perlindungan Jaminan Sosial Dinsos Cianjur Handika Firdaus di Cianjur, Jumat, mengatakan penyaluran tahap kedua tinggal menunggu penyelesaian administrasi bersama tim pelaksana.
"Kami memastikan proses pencairan akan dilakukan melalui bank penyalur di KCP Cipanas dan Cibeber, sehingga bantuan akan langsung diterima ratusan KPM," katanya.
Baca juga: Pemkot Bogor dan JCI Femme Indonesia perkuat upaya penurunan stunting
Sebelumnya ungkap dia, telah menyalurkan bantuan yang sama bagi 270 KPM dalam bentuk tunai dengan nominal Rp1,2 juta per orang, di mana pihaknya memastikan tidak ada pemotongan dengan dalih apapun saat pencairan.
"Kami minta seluruh petugas di lapangan termasuk pendamping memastikan tidak ada potongan sepeserpun selama proses pencairan bantuan, kalau ada kami minta KPM segera melapor," katanya.
Pihaknya berharap bantuan uang tunai yang diberikan setahun satu kali itu, dapat digunakan semaksimal mungkin guna mencegah dan menekan angka stunting di lingkungan warga di Kabupaten Cianjur sekaligus mendukung program nasional percepatan penanganan stunting.
Baca juga: Pemkab Penajam prioritaskan penanganan dan pencegahan stunting pada 2026
Serta pihaknya memastikan program tersebut akan berlanjut di tahun depan dengan sasaran keluarga beresiko stunting yang telah diperbarui, sehingga target nol kasus stunting dapat tercapai di tahun 2030.
"Kami berharap program tersebut tepat sasaran dipergunakan untuk mengatasi resiko stunting di dalam keluarga yang memiliki bayi dan balita," katanya.
Selama ini, tambah dia, berbagai program dilakukan guna menekan kasus stunting di Cianjur termasuk melakukan pendampingan dan program ASN menjadi orang tua asuh anak stunting.
Editor : Naryo
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2025