Balai Registrasi Gunung Merapi Dempo menyebut aktivitas pendakian gunung tersebut berjalan normal meskipun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan menetapkan Kota Pagaralam  dengan status siaga bencana banjir dan longsor.

"Aktifitas pendakian Gunung Dempo tetap berjalan normal seperti biasanya," kata Sekretaris Balai Registrasi Gunung Merapi Dempo (BRIGADE) Desta Ndruru dikonfirmasi dari Palembang, Jumat.

Kendati demikian ia mengimbau para pendaki untuk menyediakan perlengkapan yang memadai seperti jas hujan, tenda, matras atau alat pendakian lainnya dan menghindari area - area yang rawan longsor.

Baca juga: 825 pendaki padati puncak Gunung Dempo saat momentum HUT ke-80 RI

Pihaknya mengimbau kepada para wisatawan pendaki Gunung Dempo agar tetap menjaga kesehatan, tidak membuang sampah sembarangan, tidak masuk ke kawah dan tidak mengganggu CCTV di kawasan Gunung Merapi Dempo, serta menjaga kearifan lokal.

Selain itu BRIGADE juga memastikan seluruh kelengkapan pendaki dan bekal konsumsi yang dibawa selama pendakian.

"Tetap survive dan sehat, kami terus memberikan pengarah kepada pendaki untuk tidak turun ke kawah, dan tidak mengganggu CCTV di kawah," ujarnya.

Baca juga: Brigade evakuasi seorang pendaki tewas di puncak Gunung Dempo Sumsel

Sementara sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan menyebutkan lima daerah telah menetapkan status siaga bencana banjir dan longsor.

Kalaksa BPBD Sumsel M Iqbal Alisyahbana di Palembang, Kamis, mengatakan lima daerah itu adalah Ogan Komering Ulu (OKU), Pagar Alam, Prabumulih, Musi Banyuasin (Muba), dan Banyuasin.

Ia menjelaskan informasi BMKG menyatakan jika puncak musim hujan di Sumsel terjadi pada Desember 2025 hingga Maret 2026.

Pewarta: M. Imam Pramana

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2025