Bogor (ANTARA News Megapolitan) - SMA Negeri 1 Kota Bogor kembali menorehkan prestasi gemilang tingkat Jawa Barat, menyusul salah satu siswinya Queena Nabila Hidayat berhasil meraih Anugerah Atikan 2018 untuk kategori Cipta Jingle Atikan terbaik.

"Anugerah Atikan adalah lomba tahunan yang digelar Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk seluruh SMA, ini kali pertama kita (SMAN 1) mengikuti perlombaan dan Alhamdulillah juara," kata Bambang Aryan Kepala Sekolah SMAN 1 Kota Bogor, saat ditemui Antara, Rabu.

Ia mengatakan, Queena meraih Anugerah Atikan sebagai juara II Cipta Jingle Atikan 2018. Jingle Atika tersebut merupakan karya orisinal yang diciptakan oleh dara berusia 16 tahun tersebut. Atikan adalah bahasa Sunda yang artinya didik atau pendidikan.

"Jingle yang diciptakan Queena membangkitkan semangat motivasi, apalagi temanya terkait dengan era digital 4.0," kata Bambang.

Pembina Seni SMAN 1 Kota Bogor, Janoar Prayitno menjelaskan, jingle yang diciptakan harus memenuhi syarat diantaranya perkembangan pendidikan Jabar ke depan dengan teknologi 4.0.

Lirik dari Jingle Atikan ini adalah membawa misi pendidikan Jabar ke teknologi 4.0. Lomba inipun diikuti 45 peserta dari SMA se-Jawa Barat.

"Dalam satu malam Queena berhasil menciptakan lirik dan nadanya, semua dilakukan sendiri, hingga musiknya jadi," kata Janoar.

Tidak hanya mampu menciptakan nada dan lirik untuk Jinggle Atikan, Queena juga mampu mempresentasikan jingle ciptaannya kepada dewan juri dengan sangat baik.

Menurut Queena, jingle yang diciptakannya berjudul "Ayo jadi juara" memiliki pesan bahwa generasi zaman now yang akan survive di era Digital 4.0 adalah yang memiliki kompetensi keterampilan tinggi.

Untuk bisa menciptakan lirik lagu yang disesuaikan dengan tema era digital 4.0, Queena harus melakukan riset terlebih dahulu, memahami betul apa yang dimaksud dengan revolusi industri 4.0.

Revolusi industri 4.0, lanjutnya, dicirikan dengan banyak pekerjaan manusia yang digantikan oleh robot (mesin), sehingga generasi milenial harus memperkaya kompetensinya agar tidak tergantikan oleh robot.

"Di lagu ini saya memberikan tagline `ayo jadi juara, kini belajar bisa di mana saja," kata putri dari Direktur Keuangan, Manajemen SDM dan Umum LKBN Antara, Nina Kurnia Dewi, ini.

Dalam lagu ciptaannya, Queena ingin menyemangati kawan-kawannya agar meningkatkan kompetensinya dan menjadi juara dengan kemudahan teknologi yang ada saat ini.

Menurutnya, era digital 4.0 menyediakan akses informasi yang sangat mudah melalui internet. Belajar pun dapat dilakukan dengan mudah di internet.

"Sudah banyak video materi pelajaran di youtube, bimbel online, atau ilmu-ilmu tentang hobi kita tersedia banyak di internet," kata Queena yang mahir memainkan sejumlah alat musik ini.

Dengan segala kemudahan itu, lanjut Queena, tidak ada alasan bagi generasi sekarang untuk meningkatkan kompetensi dan menjadi juara di non akademik maupun akademik.

Jingle merupakan lagu pendek, atau tune yang digunakan dalam penggunaan komersial maupun iklan. Menciptakan jingle bukanlah yang pertama kali dilakukan oleh Queena.

"SMA saya juga ikut lomba cipta lagu, judulnya Indonesiaku, dan Alhamdulillah juara pertama Jawa Barat," katanya.

Musik sudah mengalir di dalam darahnya dari sang ibu yang juga fasih bermain gitar, dan suka bernyanyi. Bahkan kakek dari pihak ibunya juga bisa bermain biola yang sering mengikuti orkestra di Jakarta, sedangkan kakek dari sebelah bapaknya sering bernyanyi keroncong di radio.

"Saat SMP saya mulai ngeband, sehingga mengulik lagu dan membuat arransemen maupun lagu jadi hobi saya," kata Queena.

Ketika SMA Queena kini mulai tertarik di dunia musik digital dan mulai mengulik digital audio workstation (software untuk membuat musik, merekam vocal, mixing maupun mastering.

Editor berita: H.D. Suryatmojo

Pewarta: Laily Rahmawaty

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018