Bekasi (ANTARA News Megapolitan) - Sejumlah pedagang di Kota Bekasi, Jawa Barat, memprediksi harga ayam potong dan telur ayam di wilayah setempat akan terus mengalami kenaikan hingga perayaan Tahun Baru 2019.
"Biasanya harga ayam dan telur akan naik sampai dua pekan ke depan atau setelah perayaan Tahun Baru, seperti pada tahun sebelumnya," kata salah satu pedagang telur dan ayam di Pasar Segar Galaxy, Kecamatan Bekasi Selatan, Siswadi (48), Rabu.
Harga ayam potong yang ditawarkan pedagang saat ini berada di kisaran Rp35.000 per ekor berjenis ayam negeri.
Menurut dia, harga tersebut tercatat mengalami lonjakan dari sepakan terakhir seharga Rp32.000 per ekor dengan berat sekitar 1 kilogram lebih.
"Biasanya paling mahal bisa sampai Rp38.000 per ekor menjelang Natal dan Tahun Baru 2019. Yang sekarang juga bisa jadi sampai ke harga segitu," ujarnya.
Pedagang telur ayam di pasar yang sama, Maria Simajuntak (41) mengatakan, fluktuasi harga telur ayam sudah berlangsung sejak November 2018.
"Biasanya sekilo Rp23.000. Sekarang sudah Rp28.000 dan masih mungkin naik lagi," katanya.
Sejumlah pedagang memiliki alasan yang sama terkait kenaikan harga kedua komoditas itu, yakni pasokan yang semakin sulit dari daerah penghasil.
"Saya dapat dari luar Kota Bekasi, sekarang mulai berkurang kirimannya," katanya.
Informasi yang beredar di kalangan pedagang menyebutkan, sejumlah peternak tengah mengalami kesulitan memperoleh pakan ayam.
"Mungkin kalau pemerintah mau mengimpor pakan ternak untuk makanan ayam, harganya bisa relatif terkendali," ucapnya.
Salah satu konsumen, Ningsih (31), mengatakan kenaikan harga tersebut dirasa hal yang biasa terjadi setiap menjelang perayaan hari besar.
"Kalau saya sih maklum dengan kenaikan harga ini, sebab sudah biasa terjadi setiap pergantian tahun maupun perayaan hari besar keagamaan," katanya.
Namun dia berharap, pemerintah tetap turun ke lapangan guna menekan kenaikan harga yang mungkin saja berimbas pada komoditas lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
"Biasanya harga ayam dan telur akan naik sampai dua pekan ke depan atau setelah perayaan Tahun Baru, seperti pada tahun sebelumnya," kata salah satu pedagang telur dan ayam di Pasar Segar Galaxy, Kecamatan Bekasi Selatan, Siswadi (48), Rabu.
Harga ayam potong yang ditawarkan pedagang saat ini berada di kisaran Rp35.000 per ekor berjenis ayam negeri.
Menurut dia, harga tersebut tercatat mengalami lonjakan dari sepakan terakhir seharga Rp32.000 per ekor dengan berat sekitar 1 kilogram lebih.
"Biasanya paling mahal bisa sampai Rp38.000 per ekor menjelang Natal dan Tahun Baru 2019. Yang sekarang juga bisa jadi sampai ke harga segitu," ujarnya.
Pedagang telur ayam di pasar yang sama, Maria Simajuntak (41) mengatakan, fluktuasi harga telur ayam sudah berlangsung sejak November 2018.
"Biasanya sekilo Rp23.000. Sekarang sudah Rp28.000 dan masih mungkin naik lagi," katanya.
Sejumlah pedagang memiliki alasan yang sama terkait kenaikan harga kedua komoditas itu, yakni pasokan yang semakin sulit dari daerah penghasil.
"Saya dapat dari luar Kota Bekasi, sekarang mulai berkurang kirimannya," katanya.
Informasi yang beredar di kalangan pedagang menyebutkan, sejumlah peternak tengah mengalami kesulitan memperoleh pakan ayam.
"Mungkin kalau pemerintah mau mengimpor pakan ternak untuk makanan ayam, harganya bisa relatif terkendali," ucapnya.
Salah satu konsumen, Ningsih (31), mengatakan kenaikan harga tersebut dirasa hal yang biasa terjadi setiap menjelang perayaan hari besar.
"Kalau saya sih maklum dengan kenaikan harga ini, sebab sudah biasa terjadi setiap pergantian tahun maupun perayaan hari besar keagamaan," katanya.
Namun dia berharap, pemerintah tetap turun ke lapangan guna menekan kenaikan harga yang mungkin saja berimbas pada komoditas lainnya.
Editor : Naryo
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018