Bekasi (ANTARA News Megapolitan) - Dinas Pariwisata Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mencatat jumlah wisatawan yang datang ke dua tempat wisata hutan mangrove di perairan Muaragembong dan Tarumajaya terus meningkat sejak 2017.

"Di Kabupaten Bekasi ada dua tempat wisata hutan mangrove, di Muaragembong dan Tarumajaya. Di sana sudah berkembang wisatawannya sampai 100 ribu pengunjung selama sepekan," kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bekasi Sutia R Mulyawan di Cikarang, Rabu.

Menurut dia, objek wisata yang saat ini memiliki daya tarik cukup baik di wilayah setempat adalah Wisata Mangrove Jembatan Cinta Tarumajaya.

Wisata ini berada di perbatasan Kabupaten Bekasi dengan Pantai Marunda, Jakarta Utara, tepatnya di Kampung Palijaya, Desa Segarajaya, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi.

Dikatakan Sutia, objek wisata ini merupakan Pusat Restorasi dan Pembelajaran Mangrove (PRPM) Kabupaten Bekasi.

Jembatan Cinta dibangun sebagai dermaga untuk memudahkan proses restorasi hutan mangrove di wilayah tersebut, sekaligus memgedukasi warga setempat agar merawat dan melestarikan ekosistem kawasan muara.

Di beberapa sudut jembatan terdapat saung-saung yang dapat digunakan wisatawan untuk bersantai sekaligus memandangi hamparan hutan mangrove.

Destinasi Ekowisata Hutan Mangrove di Desa Pantaimekar Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi dibangun sejak Desember 2017 melalui dana pertanggungjawaban sosial perusahaan (CSR) PT Pertamina EP.

"Tempat wisata ini diuntungkan karena berdekatan dengan Cilincing, Jakarta Utara, sehingga lebih banyak wisatawan dari Jakarta yang menuju ke lokasi itu," katanya.

Secara terpisah, Ketua Karang Taruna Kecamatan Muaragembong, Rian Hafidz Fauzi, membenarkan adanya peningkatan okupansi wisatawan dalam setahun terakhir.

"Kalau di Ekowisata Hutan Mangrove Pantaimekar sehari bisa 20-50 pengunjung, kalau akhir pekan bisa 100 orang," katanya.

Peningkatan jumlah wisatawan itu tidak lepas dari upaya pengembangan kawasan wisata bersama Kelompok Masyarakat Sadar Wisata (Pokdarwis) Muaragembong sejak Desember 2017.

."Awalnya jembatan bambu di Ekowisata ini hanya 100 meter, sekarang sudah ditambah 100 meter lagi berikut jembatan cinta," katanya.

.Pihaknya menargetkan perpanjangan jembatan hingga 900 meter yang membentang di atas pesisir laut Pantaimekar mengitari hutan mangrove.

"Target kami mulai tahun depan kita tambah lagi jembatannya," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018