Sukabumi (ANTARA News Megapolitan) - Satuan Tugas (Satgas) Pangan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat antisipasi terjadinya aksi penimbunan barang kebutuhan pokok masyarakat menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2019.

"Kami sudah melakukan inspeksi mendadak (sidak) beberapa hari lalu ke beberapa pasar semimodern di Kabupaten Sukabumi hasilnya tidak ada aksi maupun laporan adanya penimbunan barang kebutuhan pokok," kata Ketua Satgas Pangan Polres Sukabumi AKP Yadi Kusyadi di Sukabumi, Minggu.

Meskipun belum ditemukan adanya aksi penimbunan pangan tersebut namun pengawasan tetap dilakukan bahkan ditingkatkan karena tidak menutup kemungkinan ada saja oknum pedagang atau distributor yang berbuat curang seperti itu, yang bisa menyebabkan persediaan berkurang dan harga melonjak.

Dalam pengawasan ini pihaknya berkoordinasi dengan tim dan instansi terkait seperti Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM (DPKUKM) Kabupaten Sukabumi, Dinas Ketahanan Pangan, Badan Urusan Logistik dan lain-lain.

Jika dalam pengawasan ini ditemukan adanya hal yang mencurigakan seperti harga naik di luar batas kewajaran dan persediaan menurun drastis, maka pihaknya akan langsung menelusuri untuk mengungkap penyebabnya.

Penelusuran tersebut mulai dari distributor hingga ke pasar,?jika ditemukan adanya aksi penimbunan maka oknum yang melakukannya akan langsung diproses secara hukum sesuai aturan yang berlaku.

"Langkah pengawasan ini dilakukan agar persediaan tetap terjaga dan harga pun stabil, sebab aksi penimbunan tersebut sangat berpengaruh terhadap flutuasi harga. Namun demikian, kami meyakini penimbunan sangat kecil terjadi karena biasanya permintaan barang pada Natal dan Tahun Baru tidak mengalami lonjakan," tambahnya.

Yadi yang juga menjabat sebagai Kasat Reskrim Polres Sukabumi mengimbau kepada pedagang maupun distributor jangan sampai menahan barang dan kepada warga jika mengetahui adanya aksi penimbunan untuk segera melapor ke pihak Satgas Pangan.

Sementara itu, salah seorang pedagang beras di Pasar Cibadak Surya mengatakan persediaan masih mencukupi namun sudah mulai menipis karena pasokan belum datang. Tapi diyakini pasokan beras tidak akan sampai kosong apalagi beberapa daerah penghasil tengah melakukan panen.

"Harga beras pun stabil seperti untuk jenis medium masih Rp8 ribu/liter dan premium Rp9 ribu/liter. Biasanya jika ada kenaikan masih wajar, tetapi melihat cuaca sekarang dengan curah hujan yang tinggi petani tengah menggenjot tanam dan pasokan nantinya akan melimpah ke pasar," katanya.

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018