Bogor (Antaranews Megapolitan) - Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor, Jawa Barat, gelar kegiatan Temu Wirausaha Muda Pertanian atau PWMP dengan menghadirkan mitra usaha serta tokoh sukses wirausaha pertanian yang berlangsung IPB Internasional Convention Center, Kota Bogor, Senin. 

Direktur Polbangtan Bogor, Siswoyo mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk memfasilitasi mahasiswa Polbangtan peserta PWMP untuk menggali informasi, berbagi pengalaman, serta menambah wawasan dalam mengembangkan usaha pertaniannya lebih luas lagi. 

"Di pertemuan ini kita ingin mensinergikan antara mahasiswa PWMP dalam tahap pengembangan dan kemandirian dengan pelaku usaha selaku mitra, untuk memperkuat bisnis para pelaku PWMP," kata Siswoyo saat membuka kegiatan Temu Bisnis Wirausaha Muda Pertanian. 

Menurutnya, dalam program PWMP ini kegiatan seperti Temu Bisnis ini harus rutin dilakukan untuk menghasilkan kesepahaman pandangan antara peserta dengan stakeholder' atau pihak terkait dalam memajukan usaha pertanian.

"Karena PWMP itu tidak bisa berdiri sendiri harus didukung oleh mitra lainnya, dunia usaha misalnya, untuk saling bermitra," katanya. 

Ia mencontohkan kelompok PWMP membutuhkan pasar untuk memasarkan produk pertanian dan peternakan yang dihasilkannya. Sehingga untuk memudahkan pemasaran tersebut perlu sinergi dengan stakeholders yakni pelaku usaha muda lainnya. 

"Peserta PWMP juga bisa belajar dari kisah sukses pelaku usaha muda lainnya yang berhasil mengembangkan usaha pertanian dengan omset yang besar," katanya. 

Lebih lanjut Siswoyo mengatakan, sejak 2016 Polbangtan Bogor beserta lima Polbangtan lainnya, dan delapan perguruan tinggi mitra telah mengikuti program PWMP. 

Mahasiswa mengembangkan usaha dari sektor pertanian dan peternakan. Ada yang ternak domba, budidaya burung puyuh, hingga memproduksi aneka jenis pangan olahan. 

Program dari Kementerian Pertanian, lanjutnya, bertujuan untuk melahirkan wirausaha muda pertanian yang akan menjadi regenerasi petani di Indonesia. 

"Usia petani kita sudah semakin tua, sementara regenerasi petani masih rendah, PWMP hadir untuk menumbuhkan wirausaha muda pertanian," katanya.  

Program ini juga bertujuan agar alumni dan para lulusan perguruan tinggi peserta PWMP dapat menjadi wirausaha muda pertanian, sehingga tidak lagi berorientasi mencari pekerjaan, tetapi menciptakan lapangan pekerjaan. 

Ia menjelaskan, program ini dibagi dalam tiga tahapan yakni tahun pertama tahap penyadaran dan penumbuhan, lalu tahun kedua tahap pengembangan dan tahun ketiga masuk tahap kemandirian.

Pada tahap penyadaran dan penumbuhan, mahasiswa penerima program yang terbentukd alam kelompok PWMP diberi stimulus berupa dana, untuk alumni perguruan tinggi dengan skema bantuan modal usaha senilai Rp30 sampai Rp35 juta per kelompok. Sedangkan Polbangtan dan SMKPP dalam bentuk beasiswa sebesa Rp15 juta per kelompok. 

Siswoyo mengatakan, ada 30 kelompok PWMP sudah masuk tahapn pengembangan, 67 kelompok tahap kemandirian, dan 18 kelompok sudah lulus program. 

"Kegiatan Temu Bisnis kali ini ditujukan oleh mahasiswa peserta PWMP untuk tahap pengembangan (tahun kedua) dan kemandirian (tahun ketiga)," kata Siswoyo. 

Sementara itu, Dr Burhanuddin, dari Fakultas Ekonomi Manajemen (FEM) IPB yang juga inisiator program PWMP menyebutkan, program PWMP sudah berjalan sesuai jalurnya. 

"Artinya, target kita untuk mengubah pola pikir para generasi muda pertanian untuk mau terjun ke bisnis pertanian memperlihatkan hasil yang signifikan," kata Burhanuddin. 

Sementara itu kegiatan Temu Wirausaha Muda Pertanian ini menghadirkan sejumlah narasumber di antara tiga pelaku usaha sukses pertanian yakni Abdul Hamid, Hari Kusmara, dan Ulus Pimawan. 

Ketiga pembicara ini memberikan tips dan strategi untuk menjalankan bisnis pertanian yang berlanjut dan sukses. 

Selain itu juga ada sesi kisah sukses para pelaku program PWMP yang berhasil mengembangkan usahanya hingga memiliki omset yang berkembang signifikan, seperti alumni dari IPB, Universitas Lampung, dan siswa SMKPP Tanjungsari serta SMKPP Lembang.
 

Pewarta: Laily Rahmawaty

Editor : Feru Lantara


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018