Bogor (Antaranews Megapolitan) - Himpunan Alumni Institut Pertanian Bogor (HA-IPB) latih puluhan mahasiswa pertanian se-Indonesia untuk melakukan pemetaan dan `profiling` implementasi progra prioritas strategis Kementerian Pertanian.

"Pemetaan dan `profiling` program prioritas pertanian ini sangat penting sekali karena kita ingin ada kesinambungan visi pembangunan pertanian serta implementasinya terukur dan terarah," kata Ketua HA IPB, Fathan Kamil dalam pembukaan `trainning of mapping` (TOM) dalam rangka Pertemuan Konsolidasi Nasional Mahasiswa Pertanian Indonesia di Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (PPMKP) Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu.

Menurut dia, kegiatan pemetaan dan profiling yang akan dilakukan oleh mahasiswa pertanian di se-Indonesia merupakan kerja sama HA IPB dan Kementerian Pertanian.

Kolaborasi ini, kata dia, terbentuk dari pemikiran Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang mengharapkan kontribusi dunia kampus dalam mengevaluasi program pembangunan pertanian yang telah dijalankan.

"Ada beberapa sisi ketidaksinambungan di lapangan, dari implementasi program-program pertanian yang diluncurkan oleh Kementerian Pertanian," katanya.

Untuk itu, katanya, keterlibatan mahasiswa sebagai agen perubahan diharapkan dapat melihat lebih nyata di lapangan implementasi program-program prioritas pertanian yang telah dijalankan apakah sudah tempat sasaran atau belum, dan berimplikasi pada kesejahteraan petani.

"Mahasiswa dengan inteletualitasnya, kejeliannya dalam menganalisis diharapkan mampu menterjemahkan kondisi riil di lapangan," kata Fathan.

Selain itu, keterlibatan mahasiswa dalam program pemetaan dan profiling ini juga untuk kaderisasi pertanian.

Sekretaris Jenderal DPP HA IPB, Walneg S Jas menjelaskan, kegiatan TOM ini diikuti 35 mahasiswa perwakilan mahasiswa pertanian dari tujuh kluster atau rgeional yang berbeda, antara lain, kluster Jabodetabek dan Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera bagian Selatan, Sumatera bagian Utara, Kalimantan, dan Sulawesi.

"Tujuan TOM ini untuk membekali mahasiswa yang dipilih sebagai perwakilan dalam hal pengetahuan dan keterampilan untuk melakukan pemetaan serta profiling implementasi program-program pertanian prioritas yang dikeluarkan oleh Kementan," katanya.

Ia mengatakan, pemetaan dilakukan untuk mengetahui potensi pertanian di area pemetaan serta menggali langnsung ekspektasi atau harapan para petani untuk pembanguna dan kemajuan pertanian di daerahnya.

"Nanti laporan hasil pemetaan akan kita sampaikan kepada Menteri Pertanian secara objektif, dan menteri siap untuk mendengarkannya," kata Walneg.

Sementara itu, Kepala bidang Kelembagaan dan Ketenagaan Pusdiklat Pertanian, Inneke Kusuwati menambahkan, ada banyak program-program prioritas pertanian yang telah dikeluarkan oleh Kementerian Pertanian yakni Upaya khusus padi jagung kedelai, atau Upsus Pajale, upaya khusus Sapin indukan wajib bunting (SIWAB), alsintan dan lain sebagainya.

"Kegiatan pemataan ini sangat strategis melibatkan mahasiswa. Kementan sudah sering berkomunikasi dengan mahasiswa, karena mereka sumbe daya strategis dan energik untuk dilibatkan," kata Inneke.

Ia menambahkan, banyak program Kementerian Pertanian yang melibatkan mahasiswa salah satunya program pendampingan pertanian di wilayah perbatasan yang melibatkan Poli Tekni Pembangunan Pertanian (Polbangtan).

"Khusus ini program pemetaan ini, kita harapkan mahasiswa tidak hanya mengidentifikasi masalah di lapangan, tetapi juga mampu menangkap peluang dari sektor pertanian, laporan hasil dituangkan dalam rekomendasi yang bersumber dari sisi kritis mahasiswa," kata Inneke.
 

Pewarta: Laily Rahmawaty

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018