Sukabumi (Antaranews Megapolitan) - Kelompok Tani Wanita (KWT) Cendana, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, memproduksi jamu dengan memanfaatkan tanaman berkhasiat obat yang dibudidayakan di pekarangan.
"Awalnya, ibu-ibu yang tinggal di Jalan Cendana Perumahan Panghegar Permai, Kecamatan Sukaraja, memanfaatkan lahan perkarangan rumah dengan menanam tanaman obat seperti jahe, sereh, kunyit dan alang-alang," kata Penggerak KWT Cendana Sukaraja Irma Nurlaela di Sukabumi, Senin.
Tanaman-tanaman tersebut semulah hanya sebatas untuk bumbu dapur, hingga kemudin ia menggagas agar diolah menjadi jamu dan dikemas seemkian rupa untuk menarik minat konsumen.
Pangsa pasar dan keuntungannya jelas, sehingga pada 5 Oktober 2018 ibu-ibu yang tinggal di Perumahan Panghegar Permai khususnya yang berada di Jalan Cendana sepakat membuat KWT Cendana dengan produk yang dihasilkan adalah jamu.
Bahan bakunya tidak mengandalkan dari luar, tetapi memanfaatkan tanaman di pekarangan yang dijadikan lahan pertanian terbatast. Jamu produk UMKM KWT tersebut tidak menggunakan zat kimia penguat rasa dan pengawet.
"Harga jamu per botol isi 250 ml Rp8 ribu. Hingga kini pemasarannya sudah ke beberapa daerah seperti Jakarta, Bandung, Bogor dan daerah lain," tambahnya.
Sementara, Ketua KWT Cendana Vivi Siti Muflihat mengatakan dengan adanya usaha tersebut, kaumt wanita di perumahan mempunyai penghasilan tambahan dan lebih mandiri karena bisa membantu suami dalam menigkatkan ekonomi keluarga.
Ia berharap jamu KWT Cendana bisa diproduksi secara massal dengan ditopang ketersedian bahan bakunya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
"Awalnya, ibu-ibu yang tinggal di Jalan Cendana Perumahan Panghegar Permai, Kecamatan Sukaraja, memanfaatkan lahan perkarangan rumah dengan menanam tanaman obat seperti jahe, sereh, kunyit dan alang-alang," kata Penggerak KWT Cendana Sukaraja Irma Nurlaela di Sukabumi, Senin.
Tanaman-tanaman tersebut semulah hanya sebatas untuk bumbu dapur, hingga kemudin ia menggagas agar diolah menjadi jamu dan dikemas seemkian rupa untuk menarik minat konsumen.
Pangsa pasar dan keuntungannya jelas, sehingga pada 5 Oktober 2018 ibu-ibu yang tinggal di Perumahan Panghegar Permai khususnya yang berada di Jalan Cendana sepakat membuat KWT Cendana dengan produk yang dihasilkan adalah jamu.
Bahan bakunya tidak mengandalkan dari luar, tetapi memanfaatkan tanaman di pekarangan yang dijadikan lahan pertanian terbatast. Jamu produk UMKM KWT tersebut tidak menggunakan zat kimia penguat rasa dan pengawet.
"Harga jamu per botol isi 250 ml Rp8 ribu. Hingga kini pemasarannya sudah ke beberapa daerah seperti Jakarta, Bandung, Bogor dan daerah lain," tambahnya.
Sementara, Ketua KWT Cendana Vivi Siti Muflihat mengatakan dengan adanya usaha tersebut, kaumt wanita di perumahan mempunyai penghasilan tambahan dan lebih mandiri karena bisa membantu suami dalam menigkatkan ekonomi keluarga.
Ia berharap jamu KWT Cendana bisa diproduksi secara massal dengan ditopang ketersedian bahan bakunya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018