Bekasi (Antaranews Megapolitan) - Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat RI tengah mendorong realisasi pembangunan dan rehabilitas empat jembatan gantung yang menjadi akses perekonomian warga di sejumlah wilayah Kota Bekasi, Jawa Barat.

"Saya sudah meninjau langsung lokasinya untuk mengetahui dan melihat perencanaan lokasi pembangunan jembatan gantung. Saya ingin memastikan juga agar pembangunan jembatan gantung bermanfaat bagi masyarakat untuk peningkatan ekonomi sekitar, ujar Anggota Komisi V DPR RI Intan Fauzi di Bekasi, Minggu.

Keempat lokasi perencanaan jembatan gantung tersebut berada di Kelurahan Jatisari, Kecamatan Jati Asih, di Kelurahan Cikiwul, Kecamatan Bantargebang dan Jembatan Gantung di Kelurahan Margajaya, Kecamatan Bekasi Selatan, serta kawasan wisata Hutan Bambu, Kecamatan Bekasi Timur.

Peninjauan Intan ke sejumlah lokasi tersebut berkaitan dengan rangkaian kunjungan masa Persidangan I DPR RI tahun sidang 2018-2019 dalam rangka penguatan program berbasis pemberdayaan masyarakat.

Menurut Intan, dirinya juga melibatkan langsung pejabat kelurahan setempat, pengurus RT dan RW, pejabat Direktoral Jendral Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang diwakili Satuan Kerja Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional (P2JN) dan Dinas PUPR Kota Bekasi.

"Tim tehnis Kementerian PUPR ini sangat penting untuk melalkukan kajian terhadap apsek kelayakan dari pembangunan jembatan gantung ini," katanya.

Setelah survei, kata dia, tim teknis segera melakukan kajian administrasi maupun teknis struktur jembatan gantung yang aman.

"Tugas saya sebagai anggota dewan adalah mengawal prosesnya agar semua berjalan lancar. Apalagi, ketiga jembatan gantung ini merupakan usulan program saya sebagai wakil rakyat dari Kota Depok dan Kota Bekasi,'' ujarnya.

Rencana pembangunan tiga jembatan gantung ini merupakan program pemberdayaan masyarakat hasil usulan wakil rakyat Intan Fauzi dari Dapil Jabar 6, Kota Bekasi dan Kota Depok.

Diperkirakan, pembangunan jembatan gantung sepanjang ?50 meter di masing-masing titik itu akan menghabiskan dana sebesar lebih dari Rp 1 miliar per unit, bersumber dari APBN tahun anggaran 2019.

Seperti diketahui, jembatan gantung swadaya masyarakat di Kelurahan Jatisari, Kecamatan Jati Asih adalah jembatan eksisting yang kondisinya rusak berat.

"Keberadaan jembatan gantung sangat strategis, sebagai penghubung antara Jatisari, Kota Bekasi dengan Ciangsana, Kabupaten Bogor yang melintasi Sungai Cikeas," katanya.

Sedangkan di Margajaya dan Margahayu dekat lokasi Hutan Bambu serta ?Pangkalan Bambu Pekayon yang terletak di Kecamatan ?Bekasi Selatan belum ada akses yang terhubung di atas Sungai Kali Bekasi.

Intan menjelaskan, pembangunan jembatan gantung seperti ini merupakan salah satu proyek strategis pemerintah pusat untuk mendukung pembangunan serta kemajuan daerah yang selama ini terkendala masalah sulitnya akses dari satu lokasi menuju lokasi lain.

''Saya meyakini, jembatan gantung memberikan multiefek yang besar kepada Pembangunan Kota Bekasi, terutama pergerakan lalu lintas manusia dan barang serta jasa,'' katanya.

Selain itu, Intan juga berharap agar pembangunan jembatan gantung ini memberikan dampak yang besar bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat, karena membuka akses perdagangan dan jasa yang pada ujungnya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Anggota Fraksi PAN DPR RI itu optimistis realisasi jembatan gantung akan mendongkrak sentra ekonomi baru di tengah masyarakat sekitar.

''Kehadiran jembatan gantung ini memudahkan warga melakukan aktivitas antarwilayah," katanya.

Warga dan tokoh masyarakat di sekitar Jembatan Gantung Teon Kampung Bojongsari RT01 RW02 Kelurahan Jatisari Kecamatan Jatiasih, menyambut baik rencana pembangunan jembatan gantung tersebut.

"Jembatan itu merupakan jalan pintas dari wilayah Jatiasih Kota Bekasi menuju wilayah Gunung Putri Kabupaten Bogor. Saya berharap jembatan ini dapat segera direnovasi," kata Apit (44) warga sekitar.

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018