Bogor (Antaranews Megapolitan) - Peningkatan jumlah atau kapasitas industri pangan di masa depan harus mampu memenuhi kebutuhan global dalam hal ketahanan pangan, keamanan pangan dan gizi kesehatan. Persaingan diantara pelaku usaha pangan terus terjadi, dan hal ini menjadikan inovasi dan perkembangan teknologi dalam pengolahan pangan menjadi aspek penting untuk bertahan dalam perdagangan global.
Berdasarkan hal ini Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan (PATPI), SEAFAST Center Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Institut Pertanian Bogor (LPPM IPB), dan Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, FATETA, IPB menyelenggarakan PATPI-SEAFAST International Conference 2018 dengan tema “Science Based Ingredients: The Future for Food in Asia” pada Oktober silam.
Ketua PATPI-SEAFAST International Conference 2018, Dr.-Ing. Azis Boing Sitanggang menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan platform yang baik bagi akdemisi, peneliti, pemerintah dan pihak swasta untuk berjejaring baik dalam bidang kerjasama penelitian dan pengabdian masyarakat terkait dengan ilmu dan teknologi pangan. “Bahan pangan masih merupakan masalah utama dalam industri pangan.
Keterbatasan produksi bahan baku pangan di dunia, perubahan iklim,dan pertumbuhan populasi mendorong industri untuk lebih produktif dan efisien. Dalam hal ini, akademisi, peneliti, dan instansi pemerintah diharapkan dapat memainkan peran kontributif untuk menciptakan inovasi di bidang pangan,”ucap Dr. Azis.
Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan IPB, Dr. Drajat Martianto mengatakan, sejalan dengan konferensi ini, juga diselenggarakan acara Food Ingredient Asia (FiA) 2018.
“FIA 2018 merupakan salah satu pameran pangan terbesar di kawasan ASEAN serta merupakan kesempatan yang sangat baik untuk ikut berpartisipasi pula pada pameran tersebut, karena ASEAN dianggap berkontribusi sekitar 8,8% (sekitar 640 juta orang) dari populasi dunia yang mencerminkan pangsa pasar yang sangat besar,” kata Dr. Drajat.
PATPI-SEAFAST International Conference 2018 ini menghadirkan para pembicara yang berasal dari dalam dan luar negeri membahas berbagai isu-isu mutakhir terkait dengan teknologi, kontaminan, isu keamanan pangan, pengolahan pangan, pangan fungsional, regulasi dan lainnya.
Seminar ini diharapkan dapat memberikan gambaran bagi berbagai stakeholder pangan (pemerintah, akademisi, industri pangan dan masyarakat,) betapa pentingnya keamanan pangan dan hal ini merupakan tanggungjawab bersama dari berbagai pemangku kepentingan di atas.
Peserta yang hadir pada acara ini sekitar 364 orang yang berasal dari berbagai negara dan instansi antara lain pemerintah, akademisi, peneliti, mahasiswa, industri pangan, perwakilan asosiasi maupun masyarakat umum. Pada acara konferensi ini juga diselenggarakan berbagai kegiatan yaitu Plenary Sessions, Technical Sessions (Oral and Poster Presentation), Industrial Visit, serta Special Events antara lain Sensory Evaluation Training, Student Food Development Competition 2018, Graduate Students Research Paper Competition 2018, IAFT’s Annual Meeting & Congress, Half Day Halal Seminar dan FIFSTA Annual Meeting. (***/ris)
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
Berdasarkan hal ini Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan (PATPI), SEAFAST Center Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Institut Pertanian Bogor (LPPM IPB), dan Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, FATETA, IPB menyelenggarakan PATPI-SEAFAST International Conference 2018 dengan tema “Science Based Ingredients: The Future for Food in Asia” pada Oktober silam.
Ketua PATPI-SEAFAST International Conference 2018, Dr.-Ing. Azis Boing Sitanggang menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan platform yang baik bagi akdemisi, peneliti, pemerintah dan pihak swasta untuk berjejaring baik dalam bidang kerjasama penelitian dan pengabdian masyarakat terkait dengan ilmu dan teknologi pangan. “Bahan pangan masih merupakan masalah utama dalam industri pangan.
Keterbatasan produksi bahan baku pangan di dunia, perubahan iklim,dan pertumbuhan populasi mendorong industri untuk lebih produktif dan efisien. Dalam hal ini, akademisi, peneliti, dan instansi pemerintah diharapkan dapat memainkan peran kontributif untuk menciptakan inovasi di bidang pangan,”ucap Dr. Azis.
Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan IPB, Dr. Drajat Martianto mengatakan, sejalan dengan konferensi ini, juga diselenggarakan acara Food Ingredient Asia (FiA) 2018.
“FIA 2018 merupakan salah satu pameran pangan terbesar di kawasan ASEAN serta merupakan kesempatan yang sangat baik untuk ikut berpartisipasi pula pada pameran tersebut, karena ASEAN dianggap berkontribusi sekitar 8,8% (sekitar 640 juta orang) dari populasi dunia yang mencerminkan pangsa pasar yang sangat besar,” kata Dr. Drajat.
PATPI-SEAFAST International Conference 2018 ini menghadirkan para pembicara yang berasal dari dalam dan luar negeri membahas berbagai isu-isu mutakhir terkait dengan teknologi, kontaminan, isu keamanan pangan, pengolahan pangan, pangan fungsional, regulasi dan lainnya.
Seminar ini diharapkan dapat memberikan gambaran bagi berbagai stakeholder pangan (pemerintah, akademisi, industri pangan dan masyarakat,) betapa pentingnya keamanan pangan dan hal ini merupakan tanggungjawab bersama dari berbagai pemangku kepentingan di atas.
Peserta yang hadir pada acara ini sekitar 364 orang yang berasal dari berbagai negara dan instansi antara lain pemerintah, akademisi, peneliti, mahasiswa, industri pangan, perwakilan asosiasi maupun masyarakat umum. Pada acara konferensi ini juga diselenggarakan berbagai kegiatan yaitu Plenary Sessions, Technical Sessions (Oral and Poster Presentation), Industrial Visit, serta Special Events antara lain Sensory Evaluation Training, Student Food Development Competition 2018, Graduate Students Research Paper Competition 2018, IAFT’s Annual Meeting & Congress, Half Day Halal Seminar dan FIFSTA Annual Meeting. (***/ris)
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018