Depok, 28/3 (Antara) - Universitas Indonesia (UI) melalui Papua Center Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UI (FISIP UI) menggelar program terbarunya Pertukaran Mahasiswa Universitas Indonesia - Universitas Cendrawasih.

"Program ini dilaksanakan selama satu semester ganjil tahun ajaran 2012/2013," kata Kepala Kantor Komunikasi UI Farida Haryoko di Depok, Kamis.

Ia mengatakan untuk Grand launching diantaranya penyambutan 10 mahasiswa Universitas Cendrawasih yang telah tiba di UI pada 26 Maret 2013 dimana akan berkuliah di (Unicen) jurusan antropologi (empat orang), jurusan hubungan internasional (tiga orang) dan jurusan ilmu kesejahteraan sosial (tiga orang).

"Diharapkan melalui program ini Papua Center FISIP UI dapat
memajukan pendidikan di pulau bagian paling timur Indonesia ini," katanya.

Menurut dia acara ini juga dilengkapi dengan seminar "Membangun Pendidikan Berkualitas demi Mewujudkan Percepatan Pembangunan di Papua" yang diisi oleh empat pembicara yang merupakan pakar pendidikan, khususnya dalam pengembangan pendidikan di daerah berkembang.  

Mereka adalah Prof Ir Djoko Santoso, MSc (Pjs Rektor UI sekaligus Dirjen Dikti Kemendikbud RI), Drs August Kafiar, MA
(Rektor Uncen 1988-1996 dan Senior Advisor PT Freeport Indonesian serta penasihat Presiden SBY khusus untuk masalah Papua), Prof J Kamm (Pendiri Swiss German Polytechnic BSD dan juga telah mendirikan 6 politeknik lain di provinsi-provinsi potensial di Indonesia) dan Dr Drs Semiarto Aji Purwanto, M Si (Direktur Program Akademik dan Penelitian Papua Center FISIP UI sekaligus dosen antropologi yang memiliki minat terhadap Papua).

Sebelumnya Universitas Indonesia (UI) bersama Universitas Cendrawasih (Uncen) meresmikan Papua Center di Auditorium Juwono Sudarsono Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UI.

Peresmian itu dilandasi hubungan baik yang sudah sejak lama terjalin antara UI dan Uncen sejak 1963.

Dekan FISIP UI Bambang Shergi Laksono mengatakan Papua Center tersebut merupakan wujud penguatan institusi Kontjaraningrat di UI. Selain itu, UI secara umum sebagai pembawa nama Indonesia.

Selain itu, pendirian Papua Center juga menciptakan wadah untuk pengabdian masyarakat secara langsung ke masyarakat Papua, di samping pengenalan budaya Papua yang akan dilakukan di kampus UI, Jakarta, dan Bali.

"Papua Center ini berfungsi untuk memperkenalkan budaya Papua, khususnya budaya Kamoro. Ada juga pameran budaya. Kalau perlu ada program di tingkat SMA serta pertukaran dosen tamu dan seminar," Bambang menambahkan.

Feru L

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2013