Bogor, 25/3 (Antara) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan, peristiwa longsor di wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat merusak sedikitnya 33 rumah warga di Kecamatan Tenjolaya dan Kecamatan Dramaga.
"Peristiwa longsor terjadi Senin dini hari sekitar pukul 02.00 WIB saat hujan deras mengguyur wilayah tersebut" kata Kepala Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho melalui siaran pers yang diterima di Bogor, Senin.
Ia menyebutkan, longsor yang terjadi di Desa Situ Daun Kecamatan Tenjolaya menghancurkan 18 rumah, enam rumah rusak ringan, dan 10 rumah terancam longsor susulan.
Sementara itu, longsor juga merusak satu unit mushala, menimbun dua unit sepeda motor warga.
"Sedikitnya 31 kepala keluarga yang terdiri atas 93 jiwa diungsikan ke rumah kerabat yang aman dari longsor," katanya.
Longsor berikutnya juga terjadi Kampung Cihideung Keramat, Desa Purwasari, Kecamatan Dramaga yang menyebabkan satu rumah rusak berat, empat rumah rusak sedang, dan empat rumah rusak ringan.
Ia mengatakan, longsor terjadi akibat hujan deras yang terjadi Senin dini hari yang menyebabkan longsor di dua kecamatan tersebut.
Sutopo menambahkan, BNPB menghimbau masyarakat untuk waspada di musim transisi dari penghujan ke kemarau umumnya disertai dengan hujan berintensitas tinggi dalam waktu singkat.
Berdasarkan catatan BNPB, terhitung sejak 1 Januari 2013 hingga sekarang telah terjadi 53 kejadian longsor di Indonesia.
Sebanyak 83 orang meninggal, 95 jiwa mengungsi, 245 unit rumah rusak yang terdiri atas 58 unit rumah rusak berat, 46 unit rusak sedang dan 141 unit rusak ringan, fasilitas pendidikan 3 unit dan 4 unit fasilitas kesehatan.
Berdasarkan pemetaan wilayah, daerah-daerah rawan longsor umumnya berada di daerah yang aksesnya sulit sehingga ketika terjadi longsor, pengerahan alat berat sulit dilakukan. Masyarakat dihimbau untuk melakukan antisipasi dengan memiliki kemampuan menghindar dan proteksi secara mandiri.
Proteksi dengan melihat tanda-tanda akan terjadinya longsor seperti rekahan tanah. Masyarakat segera mencari tempat-tempat yang aman. Rencana kontinjensi longsor sulit dilakukan karena ada ketidakpastian dan lokasinya sulit dijangkau.
"Jika ada hujan deras maka diharapkan masyarakat mewaspadai," katanya.
Sementara itu, Kepala Seksi Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor Budi Aksomo mengatakan, langkah mitigasi bencana telah dilakukan, pihaknya juga telah menyalurkan bantuan logistik kepada warga yang terkena longsor.
"Tim penanggulangan bencana sudah di lokasi membantu evakuasi dan mitigasi bencana. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, batuan logistik juga sudah diberikan sejak tadi pagi," kata Budi.
Laily R
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2013
"Peristiwa longsor terjadi Senin dini hari sekitar pukul 02.00 WIB saat hujan deras mengguyur wilayah tersebut" kata Kepala Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho melalui siaran pers yang diterima di Bogor, Senin.
Ia menyebutkan, longsor yang terjadi di Desa Situ Daun Kecamatan Tenjolaya menghancurkan 18 rumah, enam rumah rusak ringan, dan 10 rumah terancam longsor susulan.
Sementara itu, longsor juga merusak satu unit mushala, menimbun dua unit sepeda motor warga.
"Sedikitnya 31 kepala keluarga yang terdiri atas 93 jiwa diungsikan ke rumah kerabat yang aman dari longsor," katanya.
Longsor berikutnya juga terjadi Kampung Cihideung Keramat, Desa Purwasari, Kecamatan Dramaga yang menyebabkan satu rumah rusak berat, empat rumah rusak sedang, dan empat rumah rusak ringan.
Ia mengatakan, longsor terjadi akibat hujan deras yang terjadi Senin dini hari yang menyebabkan longsor di dua kecamatan tersebut.
Sutopo menambahkan, BNPB menghimbau masyarakat untuk waspada di musim transisi dari penghujan ke kemarau umumnya disertai dengan hujan berintensitas tinggi dalam waktu singkat.
Berdasarkan catatan BNPB, terhitung sejak 1 Januari 2013 hingga sekarang telah terjadi 53 kejadian longsor di Indonesia.
Sebanyak 83 orang meninggal, 95 jiwa mengungsi, 245 unit rumah rusak yang terdiri atas 58 unit rumah rusak berat, 46 unit rusak sedang dan 141 unit rusak ringan, fasilitas pendidikan 3 unit dan 4 unit fasilitas kesehatan.
Berdasarkan pemetaan wilayah, daerah-daerah rawan longsor umumnya berada di daerah yang aksesnya sulit sehingga ketika terjadi longsor, pengerahan alat berat sulit dilakukan. Masyarakat dihimbau untuk melakukan antisipasi dengan memiliki kemampuan menghindar dan proteksi secara mandiri.
Proteksi dengan melihat tanda-tanda akan terjadinya longsor seperti rekahan tanah. Masyarakat segera mencari tempat-tempat yang aman. Rencana kontinjensi longsor sulit dilakukan karena ada ketidakpastian dan lokasinya sulit dijangkau.
"Jika ada hujan deras maka diharapkan masyarakat mewaspadai," katanya.
Sementara itu, Kepala Seksi Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor Budi Aksomo mengatakan, langkah mitigasi bencana telah dilakukan, pihaknya juga telah menyalurkan bantuan logistik kepada warga yang terkena longsor.
"Tim penanggulangan bencana sudah di lokasi membantu evakuasi dan mitigasi bencana. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, batuan logistik juga sudah diberikan sejak tadi pagi," kata Budi.
Laily R
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2013