Bekasi (Antaranews Megapolitan) - Pembangunan Tol Bekasi, Cawang, Kampung Melayu (Becakayu) seksi 2A Simpang Caman-Jalan Ahmad Yani, Kota Bekasi, Jawa Barat, terkendala keberadaan utilitas bawah tanah.
"Konstruksi seksi 2A Becakayu meliputi Simpang Caman hingga Jalan Ahmad Yani sepanjang 4,3 kilometer. Saat ini baru rampung 15 persen," kata Kepala Lapangan Seksi 2A PT waskita Karya, Jarwo di Bekasi, Kamis.
Menurut dia, kendala utilitas itu meliputi kabel listrik, pipa distribusi air maupun fiber optik yang tertanam di dalam tanah namun bersinggungan dengan proyek pemancangan tiang pondasi Becakayu.
Pihaknya mengungkap ada sejumlah perusahaan yang tercatat sebagai pemilik dari utilitas yang dimaksud, yakni PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), jaringan pipa Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Patriot, PT Telkom, PT Perusahaan Gas Negara (PGN) hingga serangkaian jaringan perusahaan milik swasta.
Dikatakan Jarwo, kendala utilitas itu terjadi di area proyek mulai dari Al Azhar Jakapermai hingga simpang Metropolitan Mal Bekasi.
Pihaknya sudah berkoordinasi denganpara pemilik utilitas agar posisinya dipindahkan ke sisi selatan jalur eksisting yang ada.
Sebab bila dipaksakan tidak digeser, kata dia, bisa mengakibatkan benturan dengan alat berat, pihaknya tidak bisa menggeser konstruksi ke lokasi lain karena ruang yang sangat terbatas.
"Single pier kita berdimensi sekitar 9,5 meter dan panjang 12 meter. Posisinya harus bebas dari utilitas yang ada, sehingga kekuatan konstruksinya bisa dijamin di tengah space yang sangat terbatas," katanya.
Dikatakan Jarwo, kehadiran utilitas tersebut mengakibatkan target penyelesaian proyek molor dari waktu yang semula telah ditetapkan.
"Kalau tidak ada utilitas, mungkin kita selesai pada Mei 2019, tapi karena kita harus menggeser objek tersebut, target kami seksi 2A bisa rampung pada Juni 2019," katanya.
Jarwo menceritakan, salah satu pipa milik PDAM Tirta Patriot sempat mengalami kebocoran akibat hantaman alat berat saat proses pengerjaan konstruksi Becakayu berlangsung di Simpang Galaxy beberapa waktu lalu.
Pada saat dilakukan tes fit, tidak ada utilitas di titik itu, namun saat dikerjakan ada pipa milik PDAM yang rupanya lolos dari penentuan titik koordinat utilitas.
"Saat pipa itu kena alat berat, kita langsung stop kegiatan, kita selesaikan dulu kerusakan pipa yang ada untuk kita sambung kembali, baru kita lanjutkan," katanya.***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
"Konstruksi seksi 2A Becakayu meliputi Simpang Caman hingga Jalan Ahmad Yani sepanjang 4,3 kilometer. Saat ini baru rampung 15 persen," kata Kepala Lapangan Seksi 2A PT waskita Karya, Jarwo di Bekasi, Kamis.
Menurut dia, kendala utilitas itu meliputi kabel listrik, pipa distribusi air maupun fiber optik yang tertanam di dalam tanah namun bersinggungan dengan proyek pemancangan tiang pondasi Becakayu.
Pihaknya mengungkap ada sejumlah perusahaan yang tercatat sebagai pemilik dari utilitas yang dimaksud, yakni PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), jaringan pipa Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Patriot, PT Telkom, PT Perusahaan Gas Negara (PGN) hingga serangkaian jaringan perusahaan milik swasta.
Dikatakan Jarwo, kendala utilitas itu terjadi di area proyek mulai dari Al Azhar Jakapermai hingga simpang Metropolitan Mal Bekasi.
Pihaknya sudah berkoordinasi denganpara pemilik utilitas agar posisinya dipindahkan ke sisi selatan jalur eksisting yang ada.
Sebab bila dipaksakan tidak digeser, kata dia, bisa mengakibatkan benturan dengan alat berat, pihaknya tidak bisa menggeser konstruksi ke lokasi lain karena ruang yang sangat terbatas.
"Single pier kita berdimensi sekitar 9,5 meter dan panjang 12 meter. Posisinya harus bebas dari utilitas yang ada, sehingga kekuatan konstruksinya bisa dijamin di tengah space yang sangat terbatas," katanya.
Dikatakan Jarwo, kehadiran utilitas tersebut mengakibatkan target penyelesaian proyek molor dari waktu yang semula telah ditetapkan.
"Kalau tidak ada utilitas, mungkin kita selesai pada Mei 2019, tapi karena kita harus menggeser objek tersebut, target kami seksi 2A bisa rampung pada Juni 2019," katanya.
Jarwo menceritakan, salah satu pipa milik PDAM Tirta Patriot sempat mengalami kebocoran akibat hantaman alat berat saat proses pengerjaan konstruksi Becakayu berlangsung di Simpang Galaxy beberapa waktu lalu.
Pada saat dilakukan tes fit, tidak ada utilitas di titik itu, namun saat dikerjakan ada pipa milik PDAM yang rupanya lolos dari penentuan titik koordinat utilitas.
"Saat pipa itu kena alat berat, kita langsung stop kegiatan, kita selesaikan dulu kerusakan pipa yang ada untuk kita sambung kembali, baru kita lanjutkan," katanya.***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018