Bandarlampung (Antaranews megapolitan) - Ketua Tim Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) Ekspedisi jalur Darat Ke-34 Gubernur, Ki Agus Firdaus, menegaskan, pihaknya akan menjadikan inovasi pembangunan yang dilakukan Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo sebagai masukan pembangunan nasional.
"Kami sangat kaget bahwa komoditas singkong terbesar berasal dari Lampung. Kami ingin mendata terkait inovasi dan keunggulan daerah yang jarang terpublis, seperti sektor pertanian, pariwisata, infrastruktur untuk dijadikan bahan masukan di tingkat Nasional," jelas Ki Agus saat beraudiensi dengan Gubernur Ridho Ficardo, di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur Lampung, di Bandarlampung, Senin (1/10/2018).
Ki Agus mengatakan lebih lanjut, kunjungan Tim Ekspedisi ini merupakan kunjungan yang ke-10 di Sumatera. "Kami diutus untuk mendata terkait inovasi dan keunggulan yang jarang terpublis," katanya.
Ki Agus juga menjelaskan bahwa kegiatan ini untuk mensinergikan program daerah, seperti singkong yang dapat dijadikan pengganti pangan di Riau.
"Untuk itu, kami berharap Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo mensupport kegiatan APPSI guna mensinergikan dengan berbagai program daerah lainnya," jelasnya.
Daya saing Lampung meningkat dalam tiga tahun terakhir
Pada kesempatan itu, Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo membeberkan berbagai inovasi unggulan, terobosan dan potensi yang dimiliki Provinsi Lampung.
Menurut Gubernur, di era kepemimpinannya, Provinsi Lampung terus membuat berbagai lompatan yang signifikan. Hal tersebut terus dilakukan agar Provinsi Lampung mampu bersaing dengan Provinsi lainnya.
"Dalam melakukan berbagai upaya tersebut, tentunya kita perlu melakukan identifikasi terhadap persoalan yang ada di daerah. Setelah melakukan identifikasi, kita harus membuat kebijakan strategisnya. Dan selanjutnya melakukan upaya konkrit terhadap persoalan yang ada," jelas Gubernur Ridho lagi.
Dalam meningkatkan infrastruktur, Gubernur Ridho menjelaskan, di awal kepemimpinannya, Ia memfokuskan 50 persen dana APBD untuk pembenahan infrastruktur jalan.
Tidak hanya itu, upaya peningkatan Daya saing Lampung juga terus dilakukan, sehingga daya saing Lampung juga mengalami peningkatan dalam tiga tahun terakhir.
Pada 2015, posisi Lampung berada di peringkat 25, kemudian naik ke peringkat 14, dan sekarang berada di rangking 11.
"Pemprov Lampung juga terus melakukan upaya-upaya untuk mengoptimalkan potensi daerah yang ada. Diantaranya dengan menerapkan 3 sektor kebijakan strategis, yaitu sektor ketahanan pangan, sektor industrialisasi, dan sektor kepariwisataan. Selain itu, Pemprov Lampung juga terus berupaya dalam meningkatkan UKM dan Koperasi sebagai upaya dalam perkuatan ekonomi kerakyatan. Serta berbagai upaya lainnya, sebagai upaya dalam mengoptimalkan potensi daerah yang ada," ungkapnya.
Berbagai upaya yang telah dilakukan tersebut, berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Lampung. "Rata-rata Pertumbuhan Ekonomi Lampung tumbuh 5.17 persen pada tahun 2017 menguat dibandingkan tahun 2016 sebesar 5.15 persen. Bahkan Lampung lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata pertumbuhan Nasional (5.07 persen) dan rata-rata Sumatera (4.30 persen) tahun 2017," ujar Gubernur Ridho pula.
Lebih dari itu, salah satu bagian berkelilingnya APPSI, jelas Gubernur Ridho, sebagai upaya dalam menyatukan dan memajukan Indonesia dengan segenap potensinya.
"APPSI harus merangkum potensi daerah untuk disatukan menjadi bingkai kesatuan yang komprehensif dan integral. Untuk itu, saya berharap APPSI bisa memiliki konsepsi kedepannya, sebagai upaya dalam mengoptimalkan potensi daerah yanh ada," harap Gubernur Ridho. (RLs/Humas Prov Lampung/ANT/BPJ).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
"Kami sangat kaget bahwa komoditas singkong terbesar berasal dari Lampung. Kami ingin mendata terkait inovasi dan keunggulan daerah yang jarang terpublis, seperti sektor pertanian, pariwisata, infrastruktur untuk dijadikan bahan masukan di tingkat Nasional," jelas Ki Agus saat beraudiensi dengan Gubernur Ridho Ficardo, di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur Lampung, di Bandarlampung, Senin (1/10/2018).
Ki Agus mengatakan lebih lanjut, kunjungan Tim Ekspedisi ini merupakan kunjungan yang ke-10 di Sumatera. "Kami diutus untuk mendata terkait inovasi dan keunggulan yang jarang terpublis," katanya.
Ki Agus juga menjelaskan bahwa kegiatan ini untuk mensinergikan program daerah, seperti singkong yang dapat dijadikan pengganti pangan di Riau.
"Untuk itu, kami berharap Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo mensupport kegiatan APPSI guna mensinergikan dengan berbagai program daerah lainnya," jelasnya.
Daya saing Lampung meningkat dalam tiga tahun terakhir
Pada kesempatan itu, Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo membeberkan berbagai inovasi unggulan, terobosan dan potensi yang dimiliki Provinsi Lampung.
Menurut Gubernur, di era kepemimpinannya, Provinsi Lampung terus membuat berbagai lompatan yang signifikan. Hal tersebut terus dilakukan agar Provinsi Lampung mampu bersaing dengan Provinsi lainnya.
"Dalam melakukan berbagai upaya tersebut, tentunya kita perlu melakukan identifikasi terhadap persoalan yang ada di daerah. Setelah melakukan identifikasi, kita harus membuat kebijakan strategisnya. Dan selanjutnya melakukan upaya konkrit terhadap persoalan yang ada," jelas Gubernur Ridho lagi.
Dalam meningkatkan infrastruktur, Gubernur Ridho menjelaskan, di awal kepemimpinannya, Ia memfokuskan 50 persen dana APBD untuk pembenahan infrastruktur jalan.
Tidak hanya itu, upaya peningkatan Daya saing Lampung juga terus dilakukan, sehingga daya saing Lampung juga mengalami peningkatan dalam tiga tahun terakhir.
Pada 2015, posisi Lampung berada di peringkat 25, kemudian naik ke peringkat 14, dan sekarang berada di rangking 11.
"Pemprov Lampung juga terus melakukan upaya-upaya untuk mengoptimalkan potensi daerah yang ada. Diantaranya dengan menerapkan 3 sektor kebijakan strategis, yaitu sektor ketahanan pangan, sektor industrialisasi, dan sektor kepariwisataan. Selain itu, Pemprov Lampung juga terus berupaya dalam meningkatkan UKM dan Koperasi sebagai upaya dalam perkuatan ekonomi kerakyatan. Serta berbagai upaya lainnya, sebagai upaya dalam mengoptimalkan potensi daerah yang ada," ungkapnya.
Berbagai upaya yang telah dilakukan tersebut, berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Lampung. "Rata-rata Pertumbuhan Ekonomi Lampung tumbuh 5.17 persen pada tahun 2017 menguat dibandingkan tahun 2016 sebesar 5.15 persen. Bahkan Lampung lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata pertumbuhan Nasional (5.07 persen) dan rata-rata Sumatera (4.30 persen) tahun 2017," ujar Gubernur Ridho pula.
Lebih dari itu, salah satu bagian berkelilingnya APPSI, jelas Gubernur Ridho, sebagai upaya dalam menyatukan dan memajukan Indonesia dengan segenap potensinya.
"APPSI harus merangkum potensi daerah untuk disatukan menjadi bingkai kesatuan yang komprehensif dan integral. Untuk itu, saya berharap APPSI bisa memiliki konsepsi kedepannya, sebagai upaya dalam mengoptimalkan potensi daerah yanh ada," harap Gubernur Ridho. (RLs/Humas Prov Lampung/ANT/BPJ).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018