Bekasi (Antaranews Megapolitan) - Perusahaan Umum Jasa Tirta II bekerja sama dengan Komando Distrik Militer 0507/Bekasi, Jawa Barat, menggelar kegiatan normalisasi sejumlah saluran air di wilayah setempat.
"Tahun ini kami menargetkan sepanjang 15 kilometer saluran air di Kota Bekasi bisa dimaksimalkan fungsinya," kata Pimpinan PJT II Bekasi Anton di Bekasi, Kamis.
Salah satu upaya pengembalian fungsi saluran itu ialah dengan melakukan pengerukan sedimentasi di Kali Perjuangan, Kecamatan Bekasi Utara.
Kegiatan itu melibatkan satu unit alat berat yang dikerahkan mengeruk endapan dan memindahkannya ke bantaran sungai.
"Yang kami lakukan ini, sebut saja seminormalisasi karena hanya sebagian endapan yang diangkut," katanya.
Anton memperkirakan, endapan di dasar saluran bisa setebal satu meter, namun yang dikeruk hanya setengahnya.
"Yang penting penampang basah saluran ini bisa bertambah, sehingga di masa-masa jelang musim hujan ini tidak perlu ada kekhawatiran warga sekitar airnya akan meluap," katanya.
Selain itu, pengerukan juga dilakukan demi menjaga kualitas dan kuantitas air baku untuk keperluan pengolahan PDAM Tirta Patriot juga PDAM Tirta Bhagasasi bagi kebutuhan air bersih warga setempat.
Menurut Anton, pengerukan yang sudah dilakukan dalam beberapa hari terakhir, telah mengangkut endapan di saluran sepanjang 6 meter.
Selain di Kali Perjuangan, satu titik saluran lain yang juga menjadi target pengerjaan ialah saluran air di sekitar Kranji.
Pengerukan terhadap kedua saluran tersebut sebenarnya sudah direncanakan sejak 2017, namun baru terealisasi saat ini setelah PJT II menggandeng Kodim 0507/Bekasi untuk pelaksanaannya.
"Berkat kolaborasi ini, pekerjaan menjadi jauh lebih efektif, tepat waktu, sehingga efisien dari segi biaya operasionalnya," katanya.
Komandan Dandim 0507/Bekasi Letnan Kolonel Arm Abdi Irawan yang turut mengawasi pengerukan mengatakan, pihaknya turut membantu dalam menyosialisasikan agenda normalisasi seperti itu kepada warga sekitar.
"Berkat sosialisasi sejak jauh hari, pelaksanaannya bisa lancar. Kalaupun sempat ada penolakan, kami yakinkan ini demi kepentingan warga juga," katanya.
Tak hanya itu, pada saluran-saluran air yang relatif kecil, Abdi juga menerjunkan langsung personelnya untuk melakukan pembersihan sampah demi mengembalikan fungsinya.
Adapun kali besar semisal Kalimalang, juga Kali Bekasi yang mengalami problem pencemaran, Abdi juga menerjunkan personelnya untuk ikut mengawasi bantaran demi mendeteksi dini kehadiran pihak tidak bertanggung jawab yang membuang limbahnya ke sungai.
"Sejauh ini, dari sejumlah titik yang sudah kami awasi belum sampai ada temuan ke sana. Namun pengawasan akan tetap berlanjut," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
"Tahun ini kami menargetkan sepanjang 15 kilometer saluran air di Kota Bekasi bisa dimaksimalkan fungsinya," kata Pimpinan PJT II Bekasi Anton di Bekasi, Kamis.
Salah satu upaya pengembalian fungsi saluran itu ialah dengan melakukan pengerukan sedimentasi di Kali Perjuangan, Kecamatan Bekasi Utara.
Kegiatan itu melibatkan satu unit alat berat yang dikerahkan mengeruk endapan dan memindahkannya ke bantaran sungai.
"Yang kami lakukan ini, sebut saja seminormalisasi karena hanya sebagian endapan yang diangkut," katanya.
Anton memperkirakan, endapan di dasar saluran bisa setebal satu meter, namun yang dikeruk hanya setengahnya.
"Yang penting penampang basah saluran ini bisa bertambah, sehingga di masa-masa jelang musim hujan ini tidak perlu ada kekhawatiran warga sekitar airnya akan meluap," katanya.
Selain itu, pengerukan juga dilakukan demi menjaga kualitas dan kuantitas air baku untuk keperluan pengolahan PDAM Tirta Patriot juga PDAM Tirta Bhagasasi bagi kebutuhan air bersih warga setempat.
Menurut Anton, pengerukan yang sudah dilakukan dalam beberapa hari terakhir, telah mengangkut endapan di saluran sepanjang 6 meter.
Selain di Kali Perjuangan, satu titik saluran lain yang juga menjadi target pengerjaan ialah saluran air di sekitar Kranji.
Pengerukan terhadap kedua saluran tersebut sebenarnya sudah direncanakan sejak 2017, namun baru terealisasi saat ini setelah PJT II menggandeng Kodim 0507/Bekasi untuk pelaksanaannya.
"Berkat kolaborasi ini, pekerjaan menjadi jauh lebih efektif, tepat waktu, sehingga efisien dari segi biaya operasionalnya," katanya.
Komandan Dandim 0507/Bekasi Letnan Kolonel Arm Abdi Irawan yang turut mengawasi pengerukan mengatakan, pihaknya turut membantu dalam menyosialisasikan agenda normalisasi seperti itu kepada warga sekitar.
"Berkat sosialisasi sejak jauh hari, pelaksanaannya bisa lancar. Kalaupun sempat ada penolakan, kami yakinkan ini demi kepentingan warga juga," katanya.
Tak hanya itu, pada saluran-saluran air yang relatif kecil, Abdi juga menerjunkan langsung personelnya untuk melakukan pembersihan sampah demi mengembalikan fungsinya.
Adapun kali besar semisal Kalimalang, juga Kali Bekasi yang mengalami problem pencemaran, Abdi juga menerjunkan personelnya untuk ikut mengawasi bantaran demi mendeteksi dini kehadiran pihak tidak bertanggung jawab yang membuang limbahnya ke sungai.
"Sejauh ini, dari sejumlah titik yang sudah kami awasi belum sampai ada temuan ke sana. Namun pengawasan akan tetap berlanjut," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018