Bekasi (Antaranews Megapolitan) - Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi, Jawa Barat, tengah mendorong Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane (BBWSCC) untuk melakukan pengerukan sedimentasi Sungai Cileungsi dan Kali Bekasi.

"Normalisasi sungai berupa kegiatan pengerukan sedimentasi harus dilakukan mulai dari hulunya di Sungai Cileungsi dan Cikeas hingga pertemuan keduanya di Kali Bekasi," kata Kepala Bidang Penataan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup Kota Bekasi, Sugiono, di Bekasi, Minggu.

Menurut dia, tingginya sedimentasi di Kali Bekasi telah berdampak pada kerusakan dinding sungai (tanggul) yang tergerus, pendangkalan sungai hingga luapan air yang mengakibatkan banjir di sepanjang bantarannya.

"Dengan tingginya ?sedimentasi, saat memasuki masa transisi dari kemarau ke penghujan, fenomena banjir dan pencemaran sungai akan terjadi. Maka Sungai Cileungsi, Cikeas dan Kali Bekasi harus segera dikuras," katanya.

Sugiono mengatakan, peristiwa sedimentasi sungai tersebut perlu menjadi perhatian serius pemerintah pusat karena kewenangan penanganan infrastruktur sungai berada di BBWSCC.

Pemkot Bekasi juga akan melibatkan Komunitas Peduli Sungai Cileungsi-Cikeas (KP2C) untuk melakukan monitoring ancaman kerusakan lingkungan di ketiga sungai tersebut.

"KP2C bisa membuat semacam peta kondisi sungai dan dampaknya kepada masyarakat," ujarnya.

Misalnya, kata Sugiono, dampak berupa banjir dan pencemaran sungai sebagai imbas dari pendangkalan.

Sugiono mengatakan, pengerukan sedimentasi sungai Cileungsi terakhir dilakukan pada 1973.

"Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui BBWScc sudah melakukan penghitungan terhadap kapasitas tampung, beban dan proyeksi aliran sungai," katanya.

Namun untuk normalisasi dan dan perbaikan dinding turap, kata Sugiono, masih dipelajari oleh BBWSCC hingga 2018.

"Setiap tahun ada normalisasi, tapi hanya spot-spot tertentu saja, sehingga ketika hujan, apa yang sudah dikerjakan itu akan kembali ke awal lagi. Perlu ada kegiatan normalisasi dari hulu hingga hilir biar tuntas," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018