Bogor (Antara) - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (Bapenas) Bambang Brodjonegoro mengharapkan pihak kampus ikut memberikan sumbangsih saran terhadap penyelesaian permasalahan di perkotaan. 

"Kami berharap kampus bisa memberikan masukan gambaran yang jernih tentang rencana perkotaan," kata Bambang dalam konferensi  internasional Jabodetabek studi forum di Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu. 

Bambang memaparkan berbagai isu yang paling mendasar  di wilayah perkotaan terutama di Jakarta yang harus ditangani.

"Pertama itu ketersediaan air bersih," katanya. 

Menurutnya, lama kelamaan ketersediaan air bersih di kawasan Jakarta semakin langka, dan jaringan air bersih belum bisa mencakup seluruh rumah tangga yang ada.

Persoalan berikut terkait air yakni sanitasi. Ternyata ketersediaan fasilitas sanitasi rumah tangga di Jakarta di bawah rata-rata nasional.

Yang ketiga, lanjutnya, persoalan transportasi. Jakarta dengan penduduk demikian besar dan jumlah commuter dari daerah yang besar tidak mempunyai angkutan publik yang memadai, justru di dominasi kendaraan pribadi mobil dan motor.

Persoalan berikutnya yakn pemukiman, karena setiap orang membutuhkan tempat tinggal. Keberadaan Rusunawa dan Rusunami untuk kelas menengah dan ke bawah sangat terbatas. 

"Kondisi ini menyebabkan banyak orang hidup di tempat tinggal daerah selam yang kurang layak," katanya. 

Bambang mengatakan, semua isu tersebut adalah area yang harus di selesaikan. Di samping itu, yang sedang dihadapi gejala alam penurunan permukaan tanah di pantai Utara Jakarta. 

Ia menambahkan, terkait  metropolitan, harus berbasis analisa, tidak sebatas administrasi saja, karena kota dan kabupaten seperti Bogor, sebagian wilayahnya sudah menjadi area metropolitan. 

"Di sini peran akademisi diminta untuk dapat ikut memberikan sumbang saran dalam pembangunan perkotaan," kata Bambang.

Pewarta: Laily Rahmawaty

Editor : Feru Lantara


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018