Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim mengajak para ilustrator untuk menjadikan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) sebagai sahabat, bukan ancaman. Hal itu ia sampaikan saat menghadiri Bogor Illustration Fair (BIF) 2025 di BTM Mall, Jumat (29/8/2025). Dedie menegaskan bahwa karya seni manusia tetap memiliki keunikan yang tidak bisa digantikan oleh teknologi.
“Bakat seseorang itu enggak bisa dibandingkan dengan AI. Jadi karya AI dengan karya orang dari hati, pikiran, perasaan, itu enggak bisa diperbandingkan, dan orang bisa melihat mana karya AI, mana karya dari buah tangan seseorang,” ujar Dedie.
Menurutnya, AI sebaiknya digunakan sebagai alat bantu (tools) untuk mendukung kreativitas, bukan sebagai pengganti peran manusia. Seni, lanjutnya, lahir dari perasaan dan pengalaman personal yang tidak dapat direplikasi sepenuhnya oleh mesin.
Baca juga: Dedie Rachim apresiasi Bogor Illustration Fair 2025
“AI harus jadi sahabat, ya. AI harus kita pelajari, tetapi manusia tetap yang utama. Seni itu enggak bisa dikalahkan,” katanya.
Pernyataan Dedie tersebut disampaikan di tengah maraknya perdebatan mengenai dampak AI terhadap keberlangsungan industri kreatif, khususnya ilustrasi.
Banyak pihak menilai AI dapat mengurangi peluang kerja bagi seniman, namun tidak sedikit pula yang melihatnya sebagai peluang untuk memperluas kreativitas.
BIF 2025 sendiri menjadi ajang bagi para ilustrator untuk menunjukkan orisinalitas karya mereka.
Dengan tiket masuk Rp10.000, acara ini terbuka untuk masyarakat umum mulai pukul 10.00 hingga 20.00 WIB, sehingga pengunjung dapat menikmati karya ilustrator sekaligus berinteraksi langsung dengan para kreator.
Editor :
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2025