Bogor (Antaranews Megapolitan) - Hari ini, Institut Pertanian Bogor (IPB) kehilangan seorang Guru Besar Emeritus yang telah banyak berjasa bagi kemajuan IPB. Beliau adalah Prof. Dr. Barizi, MES, Dekan pertama Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) IPB. Bertepatan dengan usianya yang genap 79 tahun hari ini, Prof. Barizi meninggal dunia tadi pagi pukul 08.15 WIB di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto Jakarta, (9/8).
Segenap jajaran pimpinan IPB bertolak ke rumah duka di Perumahan IPB Baranangsiang 3 Blok G No. 5 untuk bertakziah dan mengantarkan jenazah ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) Blender, Kota Bogor. Seluruh warga IPB turut belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas kepergian Prof. Barizi. Semoga Almarhum diterima di tempat yang sebaik-baiknya di sisi Allah SWT. Aamiin.
Prof. Barizi lahir di Marabahan, Kalimantan Selatan, 9 Agustus 1939. Setelah menempuh pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) di Banjarmasin, pada tahun 1961, Prof. Barizi melanjutkan pendidikan di Akademi Pertanian Ciawi. Setelah diterima menjadi tenaga pendidik (dosen) di IPB, Prof. Barizi kemudian melanjutkan studi Ph.D di North Carolina State University (NCSU), Amerika Serikat.
Mendiang Prof. Barizi mulai berkiprah menjadi dosen IPB pada tahun 1967 dan pada tahun 1973 ditempatkan di Departemen Statistika. Sembilan tahun kemudian, Prof. Barizi mendapatkan amanah menjadi Dekan Fakultas Sains dan Matematika IPB. Setelah pensiun, Prof. Barizi masih diminta untuk mendidik di IPB dengan menyandang status Guru Besar Emeritus di Departemen Statistika FMIPA IPB pada tahun 2004.
Selama berkiprah di IPB, banyak sekali jasa yang ditorehkan dalam membangun dan mendirikan FMIPA IPB. Tahun 1979, dibentuk sebuah tim khusus untuk mempersiapkan Fakultas Sains dan Matematika (FSM). Sesuai SK Rektor No. 076/1979, Tim ini diketuai oleh Dr. Ir. Anwar Nur dengan sekretaris Dr. Barizi dan para anggota Dr. Ir. Edi Guhardja, drh. Ikin Mansjoer, MSc, drh. Nawangsari Sugiri, Dr. Norman R. Azwar, Soedarsono, MSc, dan Drs. K.N. Zainal Abidin.
Pada masa embrional, FMIPA IPB bernama Fakultas Sains dan Matematika. Setahun setelahnya terbentuklah FSM melalui SK Rektor No. 078/1980 dan Prof. Barizi menjadi Dekan FSM (saat itu beliau masih bergelar doktor).
Dua tahun kemudian, tepatnya 7 September 1982, keberadaan fakultas ini disahkan oleh pemerintah melalui Keputusan Presiden No. 46 tahun 1982 dengan nama mengikuti nomenklatur Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, yakni Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA).
Pada masa ini, FMIPA merupakan gabungan beberapa unit di Fakultas Pertanian dan Fakultas Kedokteran Hewan. Fakultas Pertanian menyumbangkan program studi yang berkaitan dengan agrometeorologi, botani, kimia dan statistika. Dalam tahap berikutnya program studi statistika itu melahirkan program studi matematika dan program studi ilmu komputer yang kini menjadi menjadi Departemen Matematika dan Departemen Ilmu Komputer. Program studi agrometeorologi menghasilkan program studi fisika dan berkembang menjadi Departemen Fisika dan Departemen Geofisika dan Meteorologi. Fakultas Kedokteran Hewan menyumbangkan Departemen Zoologi dan Departemen Biokimia. Pembenahan-pembenahan juga terjadi pada Departemen Kimia yang kemudian membuka program studi Biokimia.(dh/Zul)
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
Segenap jajaran pimpinan IPB bertolak ke rumah duka di Perumahan IPB Baranangsiang 3 Blok G No. 5 untuk bertakziah dan mengantarkan jenazah ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) Blender, Kota Bogor. Seluruh warga IPB turut belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas kepergian Prof. Barizi. Semoga Almarhum diterima di tempat yang sebaik-baiknya di sisi Allah SWT. Aamiin.
Prof. Barizi lahir di Marabahan, Kalimantan Selatan, 9 Agustus 1939. Setelah menempuh pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) di Banjarmasin, pada tahun 1961, Prof. Barizi melanjutkan pendidikan di Akademi Pertanian Ciawi. Setelah diterima menjadi tenaga pendidik (dosen) di IPB, Prof. Barizi kemudian melanjutkan studi Ph.D di North Carolina State University (NCSU), Amerika Serikat.
Mendiang Prof. Barizi mulai berkiprah menjadi dosen IPB pada tahun 1967 dan pada tahun 1973 ditempatkan di Departemen Statistika. Sembilan tahun kemudian, Prof. Barizi mendapatkan amanah menjadi Dekan Fakultas Sains dan Matematika IPB. Setelah pensiun, Prof. Barizi masih diminta untuk mendidik di IPB dengan menyandang status Guru Besar Emeritus di Departemen Statistika FMIPA IPB pada tahun 2004.
Selama berkiprah di IPB, banyak sekali jasa yang ditorehkan dalam membangun dan mendirikan FMIPA IPB. Tahun 1979, dibentuk sebuah tim khusus untuk mempersiapkan Fakultas Sains dan Matematika (FSM). Sesuai SK Rektor No. 076/1979, Tim ini diketuai oleh Dr. Ir. Anwar Nur dengan sekretaris Dr. Barizi dan para anggota Dr. Ir. Edi Guhardja, drh. Ikin Mansjoer, MSc, drh. Nawangsari Sugiri, Dr. Norman R. Azwar, Soedarsono, MSc, dan Drs. K.N. Zainal Abidin.
Pada masa embrional, FMIPA IPB bernama Fakultas Sains dan Matematika. Setahun setelahnya terbentuklah FSM melalui SK Rektor No. 078/1980 dan Prof. Barizi menjadi Dekan FSM (saat itu beliau masih bergelar doktor).
Dua tahun kemudian, tepatnya 7 September 1982, keberadaan fakultas ini disahkan oleh pemerintah melalui Keputusan Presiden No. 46 tahun 1982 dengan nama mengikuti nomenklatur Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, yakni Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA).
Pada masa ini, FMIPA merupakan gabungan beberapa unit di Fakultas Pertanian dan Fakultas Kedokteran Hewan. Fakultas Pertanian menyumbangkan program studi yang berkaitan dengan agrometeorologi, botani, kimia dan statistika. Dalam tahap berikutnya program studi statistika itu melahirkan program studi matematika dan program studi ilmu komputer yang kini menjadi menjadi Departemen Matematika dan Departemen Ilmu Komputer. Program studi agrometeorologi menghasilkan program studi fisika dan berkembang menjadi Departemen Fisika dan Departemen Geofisika dan Meteorologi. Fakultas Kedokteran Hewan menyumbangkan Departemen Zoologi dan Departemen Biokimia. Pembenahan-pembenahan juga terjadi pada Departemen Kimia yang kemudian membuka program studi Biokimia.(dh/Zul)
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018