Bogor (Antaranews Megapolitan) - Selain keindahan pantai dan pulau kecil, terumbu karang merupakan salah satu ekosistem penting bagi perekonomian di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Sampai saat ini diketahui bahwa perikanan terumbu karang menjadi salah satu pendukung perikanan di Lombok.
Peneliti dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Universitas Mataram (Unram) berkolaborasi dengan University of Rhode Island (URI) Amerika Serikat melakukan penelitian tentang Perikanan di Terumbu Karang. Lokasi penelitian dilakukan di beberapa kawasan konservasi laut di Lombok yaitu Kawasan Konservasi Perairan Daerah (KKPD) Gili Sulat Lawang, KKPD Gita Nada dan Kawasan Konservasi Perairan Nasional (KKPN) Gili Matra.
Penelitian yang berlangsung selama 10 hari pada bulan Juli 2018 ini menjadi bagian dari program USAID's Sustainable Higher Education Research Alliances (USAID SHERA) CCR Anbiocore. Riset ini menemukan bahwa secara umum terumbu karang dalam kondisi memprihatinkan.
Dr. Hawis Madduppa dari IPB menyampaikan bahwa terumbu karang di daerah yang diteliti umumnya dalam kondisi yang buruk. “Daerah-daerah di luar zona inti umumnya dalam kondisi buruk sedangkan pada zona inti masih dalam keadaan baik. Kami temukan kondisi ini di semua lokasi kecuali di Gili Matra,” imbuhnya.
Sementara itu Dr. Imam Bachtiar, peneliti dari Unram menyampaikan bahwa pada tahun 90-an kondisi terumbu karang di Gili Matra jauh berbeda dengan sekarang. Terumbu karang dalam keadaan bagus pada tahun 90-an namun sekarang sudah berubah menjadi buruk. Salah satu penyebabnya adalah perubahan aturan tentang pendaratan perahu yang menyebabkan karang-karang di tepi rusak tergerus perahu ataupun diinjak para wisatawan.
Pada penelitian ini juga dilakukan pengamatan biodiversitas laut dengan menggunakan metode E-DNA. “Dengan metode ini kami berharap mengetahui biodiversitas di perairan Lombok berupa mikroorganisme, plankton, hewan tingkat rendah sampai mamalia laut,” ungkap Dr. Hawis Madduppa.
Menurut Dr. Austin Humphries dari URI AS, tidak berhenti sampai di kajian biodiversitas sajaa, tim juga meneliti hal terkait dengan pemanfaatan sumber daya ikan di kawasan konservasi di Lombok. Penelitian ini secara total melibatkan enam mahasiswa S3 baik dari IPB maupun URI.(**/Zul)
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
Peneliti dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Universitas Mataram (Unram) berkolaborasi dengan University of Rhode Island (URI) Amerika Serikat melakukan penelitian tentang Perikanan di Terumbu Karang. Lokasi penelitian dilakukan di beberapa kawasan konservasi laut di Lombok yaitu Kawasan Konservasi Perairan Daerah (KKPD) Gili Sulat Lawang, KKPD Gita Nada dan Kawasan Konservasi Perairan Nasional (KKPN) Gili Matra.
Penelitian yang berlangsung selama 10 hari pada bulan Juli 2018 ini menjadi bagian dari program USAID's Sustainable Higher Education Research Alliances (USAID SHERA) CCR Anbiocore. Riset ini menemukan bahwa secara umum terumbu karang dalam kondisi memprihatinkan.
Dr. Hawis Madduppa dari IPB menyampaikan bahwa terumbu karang di daerah yang diteliti umumnya dalam kondisi yang buruk. “Daerah-daerah di luar zona inti umumnya dalam kondisi buruk sedangkan pada zona inti masih dalam keadaan baik. Kami temukan kondisi ini di semua lokasi kecuali di Gili Matra,” imbuhnya.
Sementara itu Dr. Imam Bachtiar, peneliti dari Unram menyampaikan bahwa pada tahun 90-an kondisi terumbu karang di Gili Matra jauh berbeda dengan sekarang. Terumbu karang dalam keadaan bagus pada tahun 90-an namun sekarang sudah berubah menjadi buruk. Salah satu penyebabnya adalah perubahan aturan tentang pendaratan perahu yang menyebabkan karang-karang di tepi rusak tergerus perahu ataupun diinjak para wisatawan.
Pada penelitian ini juga dilakukan pengamatan biodiversitas laut dengan menggunakan metode E-DNA. “Dengan metode ini kami berharap mengetahui biodiversitas di perairan Lombok berupa mikroorganisme, plankton, hewan tingkat rendah sampai mamalia laut,” ungkap Dr. Hawis Madduppa.
Menurut Dr. Austin Humphries dari URI AS, tidak berhenti sampai di kajian biodiversitas sajaa, tim juga meneliti hal terkait dengan pemanfaatan sumber daya ikan di kawasan konservasi di Lombok. Penelitian ini secara total melibatkan enam mahasiswa S3 baik dari IPB maupun URI.(**/Zul)
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018