Bogor (Antaranews Megapolitan) - World Class Professor (WCP) merupakan salah satu program yang diinisiasi oeh Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Republik Indonesia (Kemenristekdikti RI) dalam upaya peningkatan publikasi internasional dengan menghadirkan tokoh peneliti kelas dunia. Institut Pertanian Bogor (IPB) sebagai perguruan tinggi terkemuka di Indonesia mencoba untuk bertransformasi menjadi perguruan tinggi  500 terbaik di dunia.

Dr. Irmanida Batubara selaku Kepala Pusat Studi Biofarmaka Tropika, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Institut Pertanian Bogor (Trop BRC-LPPM-IPB) menyampaikan bahwa, “Setiap tahun kami mengajukan proposal untuk bisa menyelenggarakan WCP. Trop BRC adalah satu-satunya lembaga dari IPB yang tahun ini dapat menyelenggarakan WCP dengan Skema A,” terangnya.

WCP Skema A merupakan bagian program pada WCP yang secara khusus bertujuan untuk meningkatkan publikasi internasional pada jurnal bereputasi bertaraf Q1, taraf terbaik dalam kategori publikasi internasional.

“Untuk tahun ini kami mendatangkan empat profesor yang berasal dari dalam dan luar negeri. Dari luar negeri kami mengundang profesor dari Jepang, diantaranya  Prof. Eiichiro Fukusaki (bidang keahlian metabolomik), Prof. Sigehiko Kanaya (bidang keahlian bioinformatika) dan Prof. Susumu Uchiyama (bidang keahlian ilmu protein). Ketiga profesor ini akan hadir ke IPB pada bulan Agustus hingga Oktober 2018. “Sedangkan profesor dalam negeri, kami mendatangkan Prof. Dr. I Nyoman Pugeng Aryantha dari School of Life Science Institut Teknologi Bandung (ITB) yang pada tanggal 23 Juli 2018 hadir sebagai narasumber pada “Workshop on Handling Fungi di IPB,” ujarnya.

Mempercepat transformasi IPB menjadi perguruan tinggi berperingkat QS World University Rangking 500 terbaik dunia tentu membutuhkan strategi. Salah satunya  meningkatkan produktivitas riset akademis sehingga dapat meningkatkan kuantitas serta kualitas penelitian teknologi metabolomik sebagai strategi terpadu dalam karakterisasi komponen aktif  bahan alam sehingga dapat mengembangkan penelitian baik nasional maupun internasional.

Dr. Irmanida menambahkan bahwa WCP yang merupakan program yang mengadakan berbagai rangkaian acara seperti workshop, seminar, kuliah umum dan pendampingan untuk publikasi ini ditujukan kepada akademisi secara gratis tanpa dipungut biaya. Ia berharap dengan adanya rangkaian kegiatan ini, para dosen dan peneliti  semakin termotivasi untuk mengembangkan bidang keilmuannya dan berkontribusi dalam meningkatkan publikasi internasional.  

“Dengan meningkatnya publikasi para akademisi, ke depannya kami berharap reputasi akademik institusi dan sitasi tiap dosen maupun peneliti akan meningkat,” terangnya. Dalam hal ini Trop BRC juga menjalin kerjasama dengan Pusat Unggulan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PUI PT) lainnya di IPB yaitu, Pusat Kajian Hortikultura Tropika (PKHT), Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan (ITP) dan juga Departemen Teknologi Industri Pertanian (TIN) yang fokus kegiatannya mengkaji metabolomik tumbuhan obat tropika, manggis, kopi dan tempe. (SMH/ris)

Pewarta: Oleh: Humas IPB

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018