Sukabumi (Antaranews Megapolitan) - Anggota Forum Koordinasi SAR Daerah (FKSD) Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, mewaspadai gelombang tinggi laut selatan Sukabumi akibat cuaca buruk yang dipengaruhi kecepatan angin mencapai 30 km/jam.

"Prakiraan cuaca yang kami terima dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) ketinggian gelombang di perairan laut Sukabumi dua hingga empat meter, bahkan di luar Teluk Palabuhanratu gelombang bisa saja lebih tinggi," kata Ketua FKSD Kabupaten Sukabumi Okih Fajri di Sukabumi, Senin.

Pihaknya juga sudah mengimbau kepada nelayan apalagi yang menggunakan kapal kecil atau tradisional agar lebih baik tidak melaut dahulu khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti kecelakaan laut.

Menurut dia, walaupun kondisi gelombang tinggi, tetapi saat ini di laut Palabuhanratu sedang musim ikan lisong dan tongkol sehingga banyak nelayan yang tetap melaut. Namun pihaknya meyakini nelayan yang mencari ikan tersebut sudah mempunyai perhitungan yang matang.

Selain itu, setiap nelayan pun diwajibkan menggunakan life jacket atau pelampung demi keselamatannya selama menjaring ikan di laut. Tapi hingga saat ini pihaknya belum menerima laporan adanya nelayan atau wisatawan maupun warga yang mengalami kecelakaan laut.

"Kami sudah siagakan anggota untuk memantau aktivitas di laut, sehingga jika ada laporan kecelakaan laut bisa langsung ditanggulangi untuk meminimalisasikan korban," katanya menambahkan.

Okih mengatakan nelayan yang menggunakan kapal jenis congkreng dan sope selama gelombang tinggi ini melaut tidak sampai keluar Teluk Palabuhanratu, karena gelombang di luar teluk lebih tinggi dan kapal kecil kemungkinan sulit untuk mengarunginya.

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018