Bekasi (Antaranews Megapolitan) - Dinas Pertanian dan Perikanan (Distanikan) Kota Bekasi, Jawa Barat, mencatat jumlah hewan kurban yang dipotong pada perayaan Idul Adha setiap tahunnya di wilayah setempat terus menunjukan tren peningkatan seiring laju pertumbuhan ekonomi daerah yang semakin baik.

"Jumlah hewan yang disembelih setiap tahun mengalami peningkatan. Pada 2014 mencapai 21.065 ekor, kemudian naik pada 2015 menjadi 21.804 ekor, lalu 2016 melejit menjadi 25.618 ekor," kata Kepala Distanikan Kota Bekasi Momon Sulaiman di Bekasi, Rabu.

Menurut dia, jumlah hewan kurban yang dipotong pada 2017 kembali mengalami kenaikan menjadi 26.432 ekor berjenis sapi, kerbau, kambing dan domba.

Berdasarkan tren tersebut, Momon menyakini jumlah hewan kurban yang akan disembelih pada tahun ini akan kembali meningkat bila merujuk pada ?laju pertumbuhan ekonomi Kota Bekasi yang selama ini konsisten meningkat di atas rata-rata 5 persen.

"Pertumbuhan ekonomi ini bahkan lebih tinggi dari laju pertumbuhan ekonomi nasional. Saya yakin sekali situasi ini akan berkorelasi positif pada daya beli masyarakat pada hewan kurban," katanya.

Dikatakan Momon, hewan kurban di Kota Bekasi berasal dari wilayah Bali, Jawa Tengah, Jawa Barat dengan rata-rata harga mencapai jutaan hingga puluhan juta rupiah tergantung jenis dan bobotnya.

Hewan kurban tersebut rutin ditawarkan pedagang kepada masyarakat melalui sejumlah sentra penjualan hewan kurban yang kini mulai marak di Kota Bekasi.

"Sekarang saja sudah mulai banyak yang dagang sapi atau kambing, seperti di Pekayon, Rawalumbu, Jatisampurna, Bantargebang," katanya.

Namun demikian, Momon mengingatkan kepada warganya untuk mewaspadai sejumlah hewan kurban yang berpotensi terkena penyakit, seperti semi katarak atau `pink eye`, kudis atau scabies pada kambing, cacing hati pada sapi atau `fasciolosis` serta pilek atau `rhinitis` akibat terserang virus.

Pihaknya saat ini tengah berupaya menambah 50 tenaga dokter hewan yang akan disiagakan untuk mendampingi pembeli saat membeli hewan kurban di pedagang.

"Ada empat upaya untuk penambahan dokter hewan tersebut, yakni usulan tenaga dokter hewan ke Wali Kota Bekasi, melatih tenaga kelurahan menjadi tenaga kesehatan hewan, bekerja sama dengan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) dalam melakukan pelayanan kesehatan dan merekrut tenaga dokter hewan mandiri," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018