Wali Kota Bekasi Tri Adhianto mengapresiasi keberhasilan pencapaian break event point atau titik impas BUMD setempat yakni PT Migas (Perseroda) setelah 16 tahun mengalami kondisi minus pendapatan.
"Saat saya menjadi Plt Wali Kota 2022, kondisinya masih minus, penghasilan yang didapat hanya untuk membayar hutang. Banyak hutang karyawan dan pihak ketiga. Rugi miliaran," kata Tri di Bekasi, Rabu.
Dia mengatakan, perjalanan perusahaan sejak akhir tahun 2022 terus mengalami peningkatan dan menunjukkan tren kinerja positif hingga mulai memberikan kontribusi terhadap pendapatan asli daerah.
Kontribusi kinerja PT Migas Kota Bekasi juga sukses melakukan renegosiasi Foster Oil & Energy (FOE) dengan mengubah persentase bagi hasil dari semula hanya 10 persen menjadi 20 persen melalui skema seluruh beban investasi dan operasi ditanggung FOE.
Baca juga: BUMD Migas Kota Bekasi catatkan capaian titik impas dalam 16 tahun
Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahun buku 2024, PT Migas (Perseroda) telah mampu mengembalikan total dividen sebesar Rp3,7 miliar kepada Pemerintah Kota Bekasi dengan rincian Rp300 juta pada tahun 2023, Rp1,1 miliar di 2024 serta Rp2,3 miliar tahun ini.
"Saya rasa BUMD lain juga bisa meniru kinerja PT Migas yang mengejar progres capaian dari kondisi jauh dari harapan hingga bisa mengembalikan keadaan menjadi tren positif dan memberikan keuntungan untuk pendapatan daerah," katanya.
Pemerintah Kota Bekasi juga mendukung penuh upaya PT Migas dan KSO Foster Oil & Energy melakukan perluasan lahan di sumur Jatinegara 1, Kecamatan Jatisampurna sekaligus mengingatkan perusahaan untuk menunaikan kewajiban menyalurkan program tanggung jawab sosial lingkungan.
"Selain itu juga untuk kepentingan perusahaan, terutama adalah memberikan rasa aman dan nyaman terhadap warga penduduk sekitar. Dimana kondisi sumur ini dikelilingi permukiman penduduk," katanya.
Baca juga: Pemkot Bekasi borong empat penghargaan pada ajang BUMD Awards 2025
"Jangan lupa CSR perusahaan juga harus diberikan. Saya meminta camat dan lurah mendata warga yang rumahnya harus di upgrade dan dimasukkan ke program Rutilahu Pemerintah Kota Bekasi," imbuh dia.
Direktur Utama PT Migas (Perseroda) Kota Bekasi Apung Widadi menambahkan, kerja sama antara KSO Pertamina, Migas dan Foster Oil & Energy telah diperpanjang hingga tahun 2035 serta melalui skema pendampingan hukum oleh Kejaksaan Tinggi Jawa Barat.
Apung menyebut banyak keuntungan bagi Kota Bekasi dari hasil perpanjangan kerja sama ini mencakup proyeksi deviden Rp50 miliar dan pendapatan hingga Rp160 miliar dana bagi hasil langsung ke APBD dari Kemenkeu karena Kota Bekasi sebagai daerah penghasil migas.
"Berkat arahan Pak Wali, renegosiasi dan perpanjangan dengan KSO berhasil kami lakukan dengan perubahan kesepakatan yang semula 90:10 menjadi 80:20. Berkat itu juga, penyertaan modal tahun 2009 senilai Rp3,1 miliar, berhasil kami kembalikan ke Pemerintah Kota Bekasi," katanya.
Baca juga: BUMD Migas Kota Bekasi raih penghargaan Top BUMD Awards 2025
PT Migas (Perseroda), lanjut dia, sedang mencoba ekspansi untuk mengikuti lelang pada sumur gas di luar Kota Bekasi. Hal tersebut dilakukan untuk memperluas jaringan minyak dan gas bagi Kota Bekasi ke depan.
"Sebagaimana rekomendasi RKAP Pemkot dan DPRD tahun 2024 juga perencanaan perusahaan, kita sedang melakukan ekspansi keluar daerah untuk mendapatkan jaringan sumur minyak dan gas. Doakan saja agar semua berjalan lancar dan bisa menghasilkan pendapatan lebih untuk kemajuan Kota Bekasi," kata dia.(KR-PRA).
Editor : Naryo
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2025